Featured Post

Mimi dan Momo

April 29, 2013

persahabatan


Aku masih berada di tempat ini, sungguh menyesakkan sekali. harusnya kutinggalkan bangku yang sudah 1 jam ini kududuki.
evan mungkin lupa menemuiku setelah pulang dari jakarta.
"Huhf" aku menarik nafas panjang lalu berjalan menuju halte bis, jaraknya sekitar 200meter dari bandara.

tiba-tiba seseorang menarik kemejaku.

"adit, lo mau kemana? katanya mau jemput gue" seseorang tersenyum kecil ketika aku menoleh, dan itu evan
"kenapa lama, aku yang nunggu udah dari tadi lo van, ini udah mau nyetop bus. eh, ngomong-ngomong apa kabar nya nih 2 tahun tinggal di Ibu kota 'betah ?" aku coba menyapa ramah
"ya elah dit, boro-boro bisa betah. makan aja senen kamis, Ibu kota itu Kejam dit. padahal jakarta itu kota kecil, tapi emang kebanyakan umat. panasnya gak ketulungan belum lagi banjir langgananny. Tobat gue dateng ke jakarta. enakan juga tinggal di sini sama elo dit. hehe" evan mulai curhat
"yaudalah van, yang pentingkan kamu bisa selamat kembali ke sini. aku pun wes kangen to sama sahabat lamaku yang satu iki. Yok kita langsung pulang ke Rumahku, tapi naek bus aja. mobilku lgi diservis. hhe" aku langsung membawakan koper evan yang tak seberapa besar itu
"Duh, Thenx banget Dit, lo emang sahabat gue paling baik. di jakarta gue gak pernah punya sahabat sebaik elo dit. hahahah" evan tertawa menyindir

sekilas kuperhtikan gaya bicara evan sudah tidak terdengar logat jawanya lagi. tapi dia tetap baik seperti dulu.
" van, kamu baru sadar ya kalo aku iki baik"
"ih,, lo selalu baik kali dit" evan mengakhiri pembicaraan lalu Memelukku sejenak. keakrapan itu langsung muncul di antara kami. karna sudah 2 tahun tak bertemu.

oh iya. perkenalkan namaku Adit. aku ini orang jawa, kata Emak sih anak e seng iki garang e koyo arjuna. tapi sayang aku masih belum pernah pacaran smpai usia ku sekarang 20tahun. dan si evan itu... dia adalah orang yang paling mengenal aku Luar Dalem. Evan =>7S, 1D
(Sahabat Sohiban Senasip Seperjuanganku Semasa Smp-Sma Dulu)
pokok e kita udah menguasai segala rahasia masing2. kebetulan evan baru pulang dari jakarta. dua tahun lalu kita janji bakalan ketemu lagi di bandara. dan hari ini kita tepati janji 2 tahun itu. aku memang kangen berat sama evan, tapi gatau deh gimana dengan si Evan.
Dan untuk 2 minggu ke depan evan bakalan Nginep dirumahku. ya, lumayan lah sekarang aku bisa beli rumah dari hasil kerja kerasku 4 tahun belakangan ini. waktu sampai di rumah evan nanya di mana emakku satu-satunya. mungkin aku lupa ngasih kabar evan waktu di jakarta, evan belum punya Hp waktu itu.

"Van, sebenarnya Emak udah Meninggal setahun lalu. kakakku satu satunya Mbak Rita sudah pergi sama suaminya ke Palembang. sekarang aku sendirian stay di rumah"

'tes' tiba-tiba 2 bening menetes dari mata evan.
ya ampun aku gak nyangka kalau sekarang evan jadi sensitif gini.

"van, udalah gak usah nangis. gue baik2 aja kok"

mata evan kini terlihat sayup. dan sekali lagi dia memelukku.
(ada apa ini !!)

"Dith, gue kangen sama masakan emak"



***

Minggu pagi adalah hari aku bisa sedikit bersantai menghindari pekerjaan dan inilah saatnya meluangkan waktu untuk berjalan jalan dengan Evan. kasihan evan sudah 4 hari menginap dirumahku tapi belum pernah kemana mana.

"Van" tok, tok, tok ku ketuk pintu kamarnya, namun tak ada yang menjawab
ketika itu aku masuk ke kamar evan, dan tanpa sengaja menemukan beberapa majalah playboy tergeletak di lantai. aku tertawa kecil dan ingin mengambilnya, tapi aku urungkan niatku. karna normal bagi seorang pria dewasa menyimpan majalah2 fulgar.

"ada apa dit" evan muncul dibelakangku, ternyata dia sudah bangun dan baru selesai mandi.

"eh,
sekilas kuatap tubuh putih bidang evan yang hanya menggunakan sehelai handuk. entahlah, banyak yang sudah berubah. kini evan membuatku iri karna penampilanya lebih menarik daripada aku. "aku tadi masuk sini kok kamu gak ada. aku kan libur hari ini aku mau ngajak kamu jalan van"

"oh kemana" evan membalikkan badannya setelah mengenakan kaos

"kemana ajadeh yang penting seru. oke"

"tapi lo yang traktir ya"

"sip bos"

Dengan mengendarai mobil ertiga kebanggaanku kami  habiskan waktu bersama, aku senang bisa mengulang sedikit masa kenakalan remaja seperti dulu. kami pergi ke sebuah kafe mahal, Hanya memesan 2 Waffle Cake dan minum tuak dibeli di pinggir jalan. sesekali godain wanita cantik yang lalu lalang sok jual mahal. kami juga Main game di timezone sampai game over berulang ulang. dan terakhir naik Roller coaster sampai muntah.
Aku Rasa ini adalah hari paling seru antara aku dan evan 'sepasang sahabat, yang bernasip jomblo. mungkin orang melihat kami seperti gay. Tapi aku dan evan cuek, karna kebenarannya kami yang tau.

Tanpa terasa langit berubah menjadi gelap, suasana kota semakin ramai. termasuk pusat belanja yang kami kunjungi.

"van, pulang yuk dah malem"

"ah, elo dit. baru juga jam 8. kok buru-buru amat. eh, lo laper ya dit. makan dulu yok baru kita pulang" adit langsung menarik tanganku keluar dari Central city
memintaku duduk dan memesan makanan di pinggir jalan.
"ini dit, makanan sederhana yang enak dan mengenyangkan" sambil menyodorkan sepiring ramen goreng, evan menyendokkannya dan menyodorkannya ke mulutku

"ah, apaan sih. aku makan sendiri bisa to"

" iya iya.."


--begitulah hari ini dimulai dan begitulah hari ini akan berakhir. Sampai akhirnya evan dan adit menikah dan memiliki keluarga masing-masing. Mereka akan tetap mengingat hari ini--

itulah persahabatan