Featured Post

Kecanduan

October 31, 2023

Give Away Pulpen dan Gantungan Kunci BTS, disini !

 Dirumah ada Stok gantungan Kunci dan Pulpen BT21.



Buat yang mau Caranya Gampang.
Ikuti Blog ini dan screenshoot bukti.

Kalau udah kirim Screenshootnya ke nomor WA 085805814295.

Giveaway ini berlaku selamanya.
Jika beruntung, Aku akan Balas Wa kamu dan minta dikirim alamatnya.
Gratis.

==
Kalau stoknya habis, nanti aku kirim random. Jadi gk bisa milih BT21 nya ya.
Untuk saat ini cuma bisa kasih ini dulu buat teman-teman.
Di masa yang akan datang, kalau rezekiku lancar, aku akan kasih Giveaway yang lebih besar. 

Chayoo

October 29, 2023

Keluarga Mu

 Today, Setelah 3 tahun lebih menjalin hubungan pernikahan.
Aku bertemu dengan abang tertua dari suamiku. Orang yang bahkan tidak menampakkan ujung hidungnya di hari pernikahan kami.

Hari ini mereka datang kerumah, melihat rumah ibunya yang sudah lama mereka tinggalkan, yang saat ini sedang kami tempati.
Jauh datang dari sigli/pidie Aceh ke medan, karna menghadiri acara pernikahan anak oncu (saudara dekat ibu mertua).

Memang selama ini, aku tidak terlalu mendekatkan diri dengan saudara-saudara suamiku.
Bukan karna sombong dan tanpa alasan.

Sewaktu kami ngobrol santai, suamiku bilang sendiri jika baginya saudara bukan 'hal penting' dalam hidupnya. Karna setelah ibunya meninggal dunia, dia hidup sebatang kara tanpa mengharapkan sanak saudaranya, sedikitpun.

Segalanya dia upayakan sendiri. Bahkan saat memutuskan untuk menikah denganku, saudaranya hanya berfungsi sebagai 'atribut' tanpa ada campur tangan apapun dalam proses pernikahan kami.

Aku tidak menyesali, ataupun mengungkit, tapi fakta bahwa saudaranya tidak memberikan apapun berupa 'benda' sebagai penghargaanku sebagai perempuan. itu sudah cukup kuanggap sebagai 'penghormatan ' tersendiri di hidupku.

Dalam kata sederhana, ketika menikah dengan suamiku, aku tidak pernah menuntut apapun. sepenserpun uang ataupun perhatian.
Karna itu dikehidupanku setelah menikah, maka sebagai bentuk 'penghormatanku' aku tak mau jika keluarga atau saudara suamiku menuntut sesuatu dari ku.

Naluriku sebagai manusia, tak akan sudi diperlakukan seenaknya. Karna ketika ingin mendapatkanku juga tak diupayakan, hanya diperoleh dengan mudah saja.

=-=
Semakin mengenal dan dekat, lama-lama aku juga paham sendiri. Apa Porsiku dan kedudukanku di mata saudara dan keluargamu.

Aku tak perlu terlalu dekat, dan Cukup saling menyapa seadanya saja.
Di dunia suamiku hanya aku yang penting. Begitupun di Duniaku.

Lingkungan yang nyatanya penuh dengan asap rokok diantara ibu-ibu, Nada Suara keras, Bahasa tak terdidik. Sudah CUKUP. Cukup tau saja.
 Aku serasa berada di antara keluarga Mafia.

Kelinci yang baru saja masuk kandang jaguar. Ada baiknya diam, sembunyi dan Waspada saja.





October 26, 2023

Diary, 26-10-23

 Aku membuka laptop ini, berharap bisa menuliskan sesuatu.

Sesuatu dan sesuatu apapun itu.

Tapi anakku, selalu merengek sepenjang waktu, minta ditemani bermain dan menempel seperti permen karet kemanapun aku berjalan.


Di satu sisi sangat mengganggu, tapi bagi beberapa orang yang menginginkan posisi ini membuatku bersyukur.

Anakku yang satu ini sudah tumbuh makin pintar dan menarik.


Even. Satu-satunya waktu me time ku adalah ketika anak ini tertidur.

-

By the way. 

Aku mimpi kakek dan nenekku dirumah itu tadi malam.

Mereka masih terlihat seperti terakhir aku melihat mereka.

Nenek yang biasa kupanggil mbah putri sedang menyapu teras depan dan berjalan dengan kaki sebelah kaku seperti biasanya.

Rumah itu terlihat kosong dan baru saja dibersihkan mbah putri.

Dan mbah lanang, hanya melihat dan menyarankan saja.


Untung saja yang sudah meninggal dunia tak akan kembali ke Dunia ini lagi.

Karna jika mereka kembali alangkah sedih dan hancurnya hati mereka melihat rumah dan anak-anak yang mereka tinggalkan_

sudah hancur lebur berkeping-keping.


Aku sendiri, hanya menyesali kenangan yang berlalu.

Sosok yang dulu tidak pernah ada, nyatanya hari ini mengganggu hidupku mulai dari membuka mata, sampai menutup mata.


Aku hanya mencari hal-hal yang membuatku tetap waras saja.

Jika hal-hal ini tidak ada, mungkin aku sudah lari dan bunuh diri sejak kemarin.


Bahkan tak satupun Teman, hanya Tuhan.


Menyalahkan orang lain_pun tak akan merubah apa-apa.

Jika aku memutus hubungan keluarga juga tak mungkin semudah itu.

Untuk belasan Tahun kedepan, mungkin bisa kulakukan.

Tapi keluarga tetaplah keluarga.


Mereka. Siapapun mereka.

Tak akan kudatangi dan kuhubungi lagi hanya untuk sekedar basa-basi.

Segalanya yang kudengar nantinya hanya akan menyakiti hati.


Aku PERGI !



October 19, 2023

Leher Tegang

 Beberapa hari ini leherku tegang.

Hidung mampet dan keluar lendir kental berwarna kekuningan dari rongga mulut dan hidung.

Entah efek minum air dingin, Cuaca dan udara dingin, atau alergi kumat. entahlah. akupun tak punya dasar untuk mendiagnosa.


Kerjaanku hanya berkutat di situ-situ aja.

Masak, beresin kain, cuci baju dan piring, makan, mandi, tidur, ngurus anak dan ngurus suami yang sama repotnya.


btw, di tanggal 14 oktober lalu, suamiku pergi keluar kota dan tidak pulang 2 hari.

tapi aku malah tak sempat menulis apapun di blog. Karna lagi sibuk belajar jahit-menjahit.


u-know, tanpa suami beberapa waktu serasa satu belenggu tali terlonggarkan, karna satu kewajiban "melayani suami" bisa ku SKIP.

Aku sampai berfikir -bukan hanya sekali duakali- jika suamiku masih dia. Si bapak Rambe, maka aku tidak mau punya anak lagi.


memang punya anak membahagiakan syekali. memeluk bayi mungil yang belum bisa apa-apa. serasa tenang dan nyaman luar biasa.

tapi di balik itu, ada pengabaian, kondisi kekurangan, dan pertengkaran akibat keegoisan masing-masing.

drama-drama Rumah tangga yang bisa di skip pun terjadi setelah punya bayi.


Wah.. apalagi tutur bahasa suami yang luar biasa kotor dikala marah. sungguh amaze syekali.

Bukannya meringankan kerjaan rumah, malah makin memberatkan.


Pokoknya kalau suamiku  masih dia, aku tak mau punya anak lagi, semua kan bisa diprogram di zaman edan ini.

Seandainya pikiran manusia yang gampang berubah ini, suatu saat berubah, ya itu urusan nanti, tapi yang pasti ini akan sulit berubah.


menjaga anak satu dengan baik, saat ini itu saja cukup.


By the way.

Aku ingin sekali melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Apapun itu, yang penting Halal dan berkah.

Seolah semakin aku tua, kesempatan untuk bekerja semakin sempit.


Tapi aku percaya, bahkan sangat yakin.

Tak lama lagi Allah akan membuka kesempatan untukku.

membukakan pintu rezekinya, bahkan memberikan yang lebih dan lebih lagi bagi keluargaku. Amin

Kun  fa ya kun,


Dunia pasti berputar, tak mungkin begini-begini saja.

foto hanya pemanis :p


October 17, 2023

Jalan- jalan di Tembung

Suamiku, hampir setiap hari -kususnya malam- selalu menyempatkan untuk ajak jalan-jalan sekitaran tembung.

Jalan Letda Sujono, Pasar 7, simpang jodoh, pajak gambir, Pasar 10, Benteng hulu, simpang bejo, Ikip, Jalan Pancing, dan sekitarnya yang dekat-dekat.


Fakta bahwa tembung adalah kota besar yang penuh manusia memang tak bisa dibantah.

berbanding jauh dengan Desa tempatku tinggal selama ini, Jatikesuma -Namorambe.

yang penduduknya sedikit dan minoritas.


di tembung sendiri segala macam bentuk manusia ada.

dari yang unik, yang aneh yang blekenyek, sampai yang kelas sosialnya terhigh.


Otomatis, persaingan disini juga tinggi.

Manusianya berlomba-lomba mewujudkan mimpi, yang nyatanya juga dimimpikan oleh ratusan orang lainnya juga.


melangkah sedikit, nemu ini, melangkah lagi sedikit nemu itu.

jajanan yang paling enak sampai yang paling sampah semua ada yang jual.

makanan mulai dari harga termurah sampa termahal juga ada yang jual.


segala macam keperluan, kebutuhan, keinginan, tersedia dan tinggal tunjuk.

Yang penting ada duitnya, buat memenuhi itu semua.


Tapi sejalan dengan itu, tingkat kriminalitas juga tinggi.

rampok, begal, jambret, maling, penipu kian merajalela. 

Pengemis dan peminta-minta sedekah juga banyak. Apalagi orang denan gangguan jiwa yang tersebar di mana-mana.

Hah.. Capeklah bahas kota tembung kita yang tercinta ini.

Bisa-bisa urusan sendiri tidak selesai, gara-gara ngurusin orang tembung.


Hehe



October 07, 2023

Sia Pa ?

 Kamu punya masa lalumu, aku punya masa laluku.

Kamu yang tak kukenali dulu, Sungguh aku juga tak kau kenali dulu.

Jalan pikiranmu dulu, Jalan pikiranku dulu.
Adalah yang kita jalani masing-masing dulu.

Sampai hari ini masih menjadi tanya dihatiku.
Siapa Kamu ?











October 06, 2023

PR IRT

Menjadi seorang ibu itu seperti murid, setiap hari ada PR (Pekerjaan Rumah) yang harus dikerjakan.

Jika lupa atau sengaja tidak mengerjakan PR maka akan ada 'hukuman' atau konsekuensi yang menanti di kemudian hari.


Dan aku paling "GAK SETUJU" sama orang yang bilang kalau Ibu Rumah Tangga itu nggak ada kerjanya.
"Kerjanya cuma dirumah aja"

Well, kerja itu bukan hanya sesuatu yang ngasilin duit.

Beberes rumah mulai dari nyapu, ngepel, ngelap2 debu, Nyuci baju, nyuci piring, masak bahkan ngurus anak itu juga termasuk KERJA.

Kalau kerjaan nya dirumah gak ngapa-ngapain itu ya orang yang cuma tidur, makan dan main Hp.

IRT gak bisa gak ngapa-ngapain bos.

Sehari aja gak nyuci, maka besok akan numpuk cucian makin banyak, makin capek ngerjainnya.

Sehari aja gak masak, ya suami, anak bahkan diri sendiri ya gak makan jadinya. 

Kalau mau beli sekali makan 20ribu, dibuat belanja dan masak, 20ribu malah bisa dibuat 3x makan.


IRT itu gak boleh sakit apalagi kelelahan. Karna dampaknya serumah jadi tak terurus dan ujung2nya ikutan sakit.

Harus semangat tiap hari ngerjain PR.


Meskipun berkutat sama hal yang itu-itu aja, bahkan tak ngasilin duit.

Tapi setidaknya "saat ini" menjaga kewarasan itu lebih penting.



SEMANGAT BUAT SEMUA IBU RUMAH TANGGA DI DUNIA.

CHAYO

October 03, 2023

Innalillahi, semua akan kembali pada-Nya

Kabar itu menabrakku jam 2.15 pagi. Saat dering telfon tanpa nama berbunyi di ponselku.

Awalnya kukira orang iseng, tapi aku coba mengangkatnya dan ternyata itu dari kakakku.

Suaranya yang pelan mengabarkan di ujung telfon.  Bahwa mbah Pon udah gak ada, Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.


Mbah pon adalah Kakek terakhir yang kupunya, akhirnya pergi untuk selamanya.

Menyusul kakek kandungku yang entah kenapa tadi malam kuceritakan kenangan bersamanya sebelum tidur pada suamiku.

Kakek Poniman biasa kupanggil mbah pon.

Setelah sakitnya yang singkat, yang membuat bobot tubuhnya turun drastis.

-Mungkin semua sanak saudara sudah mulai 'mempersiapkan diri' sejak mbah pon  sakit dan tak mau makan.


Bagiku mbah pon adalah kakek terbaik yang penuh kasih sayang.

Beliau juga yang menjadi saksi Nikah kami di depan tuan kadi dan wali.


Even, ketika Rumah tanggaku sedang diujung tanduk, mbah juga yang bersedia jadi saksi untuk perubahan suami.

Berkatnya, rumah tangga kami bersatu kembali.

Nasehatnya yang singkat dan penuh makna, aku tak akan melupakannya.


Di tanggal 18 Agustus, adalah hari aku datang menjenguk mbah pon yang sakit.

Air mataku tak bisa terbendung kala melihat kondisinya yang sangat jauh berbeda saat itu.

Aku hanya bisa memegang erat tangannya, lalu membelai pipinya.

Dalam hatiku berkata, "inilah Mbah pon yang terkenal sebagai ustad di kampung kami.

mbah kebanggangganku, mbah kesayanganku. kondisinya sudah mulai kembali seperti bayi.

Kecil, bersih, butuh dimandikan, butuh disuapin dan tak bisa apa-apa. Mbah sedang membersihkan diri dari dosa.

mempersiapkan dirinya kembali pada Rahmat Allah dalam keadaan sama suci, seperti baru lahir."


Tidak ada yang menjamin, siapapun akan masuk surga. Tapi untuk mbah pon. 

Allah pasti menjadikannya salah satu hamba yang Ia sayangi.

Mengampuni semua dosanya, dan menempatkannya dalam tempat terbaik.


Aku sendiri berpikir ulang untuk datang bertakziah ke rumah mbah pon.

Meskipun itu sebuah hak  muslim atas muslim yang lain, menghadiri rumah orang meninggal.

Tapi bayangan soal kondisi di kampung sana, dan kabar terakhir yang kudengar soal keluargaku yang masih berhutang pada istri mbah pon.

Membuatku mengurungkan niat.

Sungguh parah  memang, di saat terakhirnya mbah berada di dunia, aku malah memilih untuk tidak datang.


Tapi lebih dari itu, yang mbah butuhkan adalah Doa, bukan kehadiranku disana.

karna kufikir, terlalu banyak kesedihan dan duka hati, setiap kali kakiku menginjakkan diri di tempat itu.

Rumah nenek, Kios Fotocopy, Sekolah dan tempat-tempat jajanannya. Aku masih terlalu sakit mengenang semua itu.