Di tengah-tengah
kekejaman Israel membunuh para wanita
dan anak-anak di palestina. Ada satu kejadian yang menyentuh hati saya.
Ternyata para wanita
kafir di Israel begitu mengagumi ketegaran para wanita muslim di palestina.
Mereka kagum
terhadap kesabaran muslimah di palestina ketika menghadapi kenyataan bahwa
suami dan anaknya mati digorok Zionis. Mereka kagum terhadap muslimah palestina
yang menutup seluruh tubuhnya dengan kain panjang dan masih berusaha beribadah
di tengah kekacauan. Dan mereka memuji jika muslimah di palestina adalah calon
bidadari surga yang patut dicontoh kesabarannya.
Seorang wanita kafir
israel pernah mengirim surat dan
mengatakan kekagumannya terhadap muslimah palestina. Dia meminta mereka
bersabar atas musibah yang menimpa mereka. Dan muslimah itupun berterimakasih
lalu mendoakan si wanita kafir.
Meskipun pada
kenyataannya sampai hari ini Israel dan palestina belum berdamai, tapi inilah
yang terjadi, para wanita disana ternyata saling mengagumi.
Lantas bagaimana
dengan negara menyedihkan seperti Indonesia.
Bukankah Indonesia
adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Jika bukan para remaja
muslim di indonesia, siapa lagi yang akan dikagumi oleh remaja kafir di negara
lain.
Kadang saya berfikir
betapa talkativenya remaja indonesia, jika sudah termakan budaya barat. Banyak
remaja putri sudah kehilangan identitasnya sebagai muslim. Mereka lebih suka
memamerkan tubuhnya daripada menutupnya dengan kain panjang, mereka lebih bangga
dipuji cantik dihadapan orang lain daripada dihadapan Allah Swt. Dan perlahan
identitas muslim di indonesia akan tergerus dan tak ada lagi bedanya dengan
negara kafir di luar sana.
Lalu, sekarang
tinggal pilih. Kau masih ingin memenuhi syariat dan menjadi contoh remaja kafir
diluar sana, atau kau ingin melupakan identitasmu sebagai muslim, dan
menyamakan dirimu dengan remaja kafir di negara lain.