Featured Post

Kecanduan

April 30, 2023

The Bos 😩

Hari ini aku bertemu Bos dari tempat suamiku bekerja. 

Kufikir dia adalah orang baik hati, sesuai kata suamiku. 

Tapi kesan pertama saat melihat nya adalah seorang laki-laki perawakan tinggi besar yang tak pernah olahraga. 

Dari catatan yang kudapat di kantor nya, sepertinya dia adalah bos yang "perhitungan".

Dan hari ketiga pertemuan kami, suamiku melakukan kesalahan, yang membuat nya marah. 

Dari cara marahnya sih, kusimpulkan bahwa Bos itu adalah orang yang bisa merendahkan orang lain, hanya karena orang lain itu bawahannya. 

Aku sedih, karena suamiku, orang yang kuhormati sebagai kepala rumah tangga, ternyata hanyalah tahi upil dihadapan bos nya. 


^^^^^^

Bos

Di hari berikutnya, aku dan suami pergi ke laut atas dasar ajakan dari Bos nya. 

Aku ingin kesana, karena suamiku belum pernah kesana. Dan ini juga kesempatan bagiku dan anakku untuk liburan hari raya. 

Hahh... 

Tidak nyaman sekali rasanya. 

Perasaan yang seperti ini, juga pernah kurasakan saat pergi bersama 'mantan pacar super pelit' yang membuat ku super gak nyaman. 

Jujur saja, yang seperti dibayarin sama orang itu adalah jadi semacam "Budi yang harus kubalas dikemudian hari. 

Selagi masih mampu, sumpah Demi apapun. Lebih baik aku membayar biaya jalan-jalanku sendiri, dari pada harus merasakan "Budi cuma-cuma dari orang lain. 


Pada akhirnya, biaya makan dan jalan-jalan keluarga ku, memang dibayarkan semua oleh bos nya suamiku. 

Aku berterima kasih banyak, dan bersyukur. Kudoakan rezekinya si bos terbuka lebar seiring keikhlasannya. 


Tapi sejak hari ini, aku bersumpah gk akan bertemu dengan bos itu lagi. Gk akan pernah lagi. 

Apapun alasannya. 

I hope I remember this. 



April 29, 2023

Derita Tak Berujung

Malam ini aku sakit, tak enak badan dan diperlakukan dengan tak baik. 😢

Kemanapun kami pergi, ke tempat apapun dia membawa ku, hanya aku yang berusaha sendirian. 

Mengurus rumah, mengurus pakaian, dan mengurus makanan. 

Suamiku sedikitpun tak peduli dan ambil alih soal rumah. Aku kurang istirahat, dan sama sekali tak punya waktu untuk diri sendiri. 

Syukur nya anak ku tumbuh menjadi putri yang kuat. Dia sehat dan mandiri. 

... 

Aku tak ingin lupa. Tapi bukan karena aku mendendam. 

Sebelum menjadi istri dan ibu, aku tak tahu betapa kuatnya diriku. 

Aku ditempa dengan ujian demi ujian. Syok dan trauma pasti ada. Tapi aku berusaha mengobati nya sendirian. 

Jika ini memang sebuah derita tak berujung. Saat tiba waktu nya, semoga terganti dengan Kebahagiaan tak berujung. 

April 25, 2023

Impian

𝚄𝚍𝚊𝚑 3 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚍𝚒 𝙶𝚞𝚍𝚊𝚗𝚐. 𝙳𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚌𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚜𝚒𝚗𝚒. 

𝚂𝚎𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚖𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔𝚔𝚞 𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚔𝚎𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚝𝚊𝚑 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚘𝚊𝚕 𝚐𝚞𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚒. 

--
𝙅𝙞𝙠𝙖 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙢𝙥𝙞𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙟𝙪𝙖𝙣. 𝙆𝙪𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙪𝙞𝙢𝙥𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞 -𝙙𝙞𝙬𝙪𝙟𝙪𝙙𝙠𝙖𝙣 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙨𝙚𝙢𝙚𝙨𝙩𝙖- . 

April 22, 2023

Ari Maha Rani

aku dan rani

Namanya Rani, sepupuku yang satu ini bisa dibilang adalah salah satu yang dulunya dekat dan sefrekuensi, sampai akhirnya sebuah pemikiran  dalam keluarga, merubah itu.

Dulu, aku tidak berfkir jika didikan ayah dan ibu dalam keluarga bisa membentuk pemikirian yang terbawa sampai dewasa oleh anaknya.

Sampai akhirnya aku dewasa dan berumah tangga.
Sistem dan Nilai yang ditanamkan dalam pikiran keluarga, nyatanya membuat kami tak lagi sefrekuensi.

Perlahan kami menjauh dan terpisah karna sebuah konflik external tak berjung..


April 20, 2023

Hari yang Panjang

 𝙷𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚎𝚕𝚊𝚑. 

𝙳𝚒𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚛𝚒𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖, 𝚍𝚒𝚞𝚜𝚒𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚔𝚎𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚊. 𝙸𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚗𝚊𝚗𝚐𝚒𝚜 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚎𝚗𝚝𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊, 𝚝𝚘𝚑 𝚎𝚏𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑. 

𝙰𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛-𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚊𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙳𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚞𝚕𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚔𝚞 𝚖𝚞𝚛𝚔𝚊. 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚘𝚜𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚖𝚒𝚖𝚙𝚒𝚗. 

𝙰𝚔𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚖𝚎𝚜𝚔𝚒𝚙𝚞𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑. 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚂𝙰𝙳𝙰𝚁 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒, 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛-𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑𝚔𝚞. 𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚞𝚖𝚋𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚔𝚞. 

𝙱𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚏𝚊𝚔𝚝𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚘𝚗𝚐𝚔𝚊𝚛. 𝚂𝚘𝚊𝚕 𝙺𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒. 

𝙸𝚋𝚞 𝚔𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚣𝚊𝚕𝚒𝚖𝚒 𝚊𝚗𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚎𝚖𝚒 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕 𝚜𝚎𝚖𝚞. 

𝙳𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚔𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚐𝚒-𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚘𝚜𝚊, 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚣𝚒𝚗𝚊 𝚍𝚒𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐, 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚒 𝚜𝚎𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊. 

𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚞𝚍𝚒, 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚢𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚣𝚒𝚗𝚊 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗. 

𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚍𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚕 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚞. 

𝚂𝚞𝚊𝚖𝚒𝚔𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛, 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚗𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚒𝚋𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚝𝚞, 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚓𝚞𝚊𝚕 𝚘𝚕𝚎𝚑 '𝚃𝚘𝚐𝚊' 𝚂𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚁𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚗𝚓𝚊𝚖𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚊𝚗𝚐 15𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚛𝚊𝚝 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑. 

𝚆𝚎𝚕𝚕 𝚜𝚞𝚛𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚗𝚢𝚊, 𝚝𝚊𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚞𝚜 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚔𝚞, 𝚍𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝙳𝙸𝙹𝚄𝙰𝙻. 

𝙶𝚒𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊.. 

𝚂𝚎𝚘𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚛𝚝𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚕𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚊𝚝𝚒. 𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚕𝚊 𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛. 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚛𝚊𝚔𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚞𝚔𝚞𝚖 𝚃𝚞𝚑𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐! 

--

𝙹𝚊𝚖 3 𝚜𝚒𝚊𝚗𝚐, 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚕𝚏𝚘𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚔𝚞𝚕𝚔𝚊𝚜 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚝 𝚍𝚒 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚎𝚝𝚙𝚕𝚊𝚌𝚎. 

300𝚛𝚒𝚋𝚞, 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊. 𝚃𝚘𝚑 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚍𝚒𝚞𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚛𝚒𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒𝚐𝚞𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗. 

--

𝙻𝚊𝚕𝚞, 𝚝𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚎𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚖𝚊, 𝙼𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚗𝚊𝚔-𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚒𝚙𝚊𝚛𝚔𝚞, 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚔𝚞𝚕 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚕𝚊 𝚙𝚊𝚌𝚊𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚒𝚙𝚊𝚛𝚔𝚞. 

𝚈𝚊, 𝚝𝚊𝚔 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚒𝚙𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚌𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚣𝚒𝚗𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚢𝚊𝚝 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊𝚔𝚞. 

𝙼𝚎𝚖𝚞𝚊𝚔𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞. 𝚂𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚝𝚞𝚓𝚞 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚍𝚒𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚓𝚊. 

𝙰𝚜𝚝𝚊𝚐𝚑𝚏𝚒𝚛𝚞𝚕𝚕𝚊𝚑, 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚐𝚑𝚏𝚊𝚛... 𝙸𝚜𝚝𝚒𝚐𝚑𝚏𝚊𝚛.. 

𝙼𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚍𝚊𝚙𝚒 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝙶𝚒𝚕𝚊, 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚠𝚊𝚛𝚊𝚜 𝚔𝚊𝚗! 

--

𝚂𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑, 𝚊𝚔𝚞 𝚗𝚐𝚎𝚋𝚞𝚝 𝚗𝚐𝚎𝚙𝚊𝚔 𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐. 

𝚂𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊.. 𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚞𝚋𝚊𝚠𝚊, 𝚊𝚐𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚊𝚕𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚎𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒. 

𝚁𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚎𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔. 𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚞𝚛𝚞𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚗𝚒𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕. 

😢😢😢

𝙴 𝙽 𝚃 𝙰 𝙷 𝙻 𝙰 𝙷.. 

𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊, 𝚕𝚒𝚏𝚎 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚐𝚘 𝚘𝚗. 

𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗, 𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚞𝚊𝚛𝚊𝚗𝚢𝚊. 

𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚜𝚝𝚞𝚌𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗, 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗, 𝚞𝚖𝚞𝚛𝚔𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚊. 

𝙷𝚒𝚑𝚒𝚑𝚒

𝙱𝚈𝙴

April 17, 2023

Menahan Diri

 Godaan selama puasa, yang terberat bagiku selama ini, bukan menahan lapar dan haus, melainkan menahan diri untuk tidak berfikiran buruk. 

Ceritau hanya sebatas keluarga kecilku saja, suami dan anak. 

Karena saudara, satupun tak ada lagi yang dekat, teman tak ada lagi yang akrab, tetangga apalagi. Jangankan untuk bertegur sapa, bila bertemu saja saling buang muka. 

Duniaku sekarang hanya ada suami dan anak saja. Mengurus mereka_pun tak ada habisnya. 

Suami yang terlalu kasar tutur bahasa nya, terkadang tanpa sadar melukai hati. Aku takut wataknya yang tergolong keras itu, suatu saat akan menghancurkan nya. 

𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠. 

Dan anak ku yang berwajah cantik, semakin besar mirip sekali mimik wajahnya dengan sang ayah. 

Kuharap watak nya tak sekeras sang ayah. 

.... 

𝙈𝙚𝙣𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧, 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙪𝙡𝙞𝙩. 

𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙚𝙜𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙪𝙖𝙩. 

𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙣𝙟𝙖. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖

Kesempatan Terakhir

 Kesempatan untuk ngepost karya-karya, selalu ada. Tapi teralihkan untuk nonton video dan cuplikan yang lebih menarik. 

Sampai kesempatan yang terakhir datang, akupun kehilangan nya. 

Serasa disabotase sama kenyamanan semu. Dan diboykot oleh lingkungan. 

Aku hanya sedang menunggu waktu. Agar anakku tumbuh besar dan bisa mandiri. 

Suamiku yang keren. Anggap saja begitu. Akan selalu seperti itu. 

Aku hanya terus saja mencintai ketika melihat wajahnya sedang tertidur ❤. 

April 14, 2023

Cuma bisa Kecewa

Setelah menikah, aku selalu berusaha untuk tidak merepotkan orang lain. Dalam arti, hal apapun yang bisa kulakukan sendiri, aku akan mandiri untuk do it self. 

Bukan tak butuh orang lain, tapi sifat introvert yang dulu, masih terbawa sampai saat ini. Aku selalu nyaman berkegiatan sendiri. 

***
Sejak menikah juga, aku sudah tidak punya lagi orang terdekat selain suami dan anak. 

Saudara, walaupun tempat tinggalnya dekat tapi interaksi juga jarang terjadi. 
Teman atau sahabat juga tak ada satupun. Tetangga, hoho apalagi itu. Bertegur sapa saja bisa dibilang langka. 

Aku tak punya teman nyata, yang bisa berbagi cerita. 
Biasanya, kalau ada unek-unek, aku curhat di buku lewat tulisan, atau engga ya di blog ini. 

Ya, kalau lagi di jalan lurus, aku curhatnya sama Allah habis sholat. 😭

∆∆∆
But, today. I want talk something make me disappointed. 
About M A M A. 

Entah apa yang sudah kulakukan hingga mama membalas ku sedemikian rupa.

Mulai dari mencoba memisahkan ku dengan suamiku, menjual kios yang kutempati bertahun-tahun tanpa sepengetahuan ku, sampai mengambil laptop yang bisa kubuat mencari uang. 

Entahlah, mungkin kurang nya rasa sayang mama pada anaknya yang satu ini, yaitu aku. 

Aku cuma bisa bilang kecewa, cuma bisa merasakan sesak di Dada. Tapi tak bisa berbuat apa-apa. 

"Tuhan! Jika doa orang yang teraniaya itu terkabul, maka kabulkanlah doaku yang sudah di aniaya bathin oleh mamaku sendiri".

Sejak menikah, Aku tak pernah secara berulang merepotkan hidup mama. Kalau pun dulu pernah, itu semua diluar kendali dan kehendak ku. 

Tapi yang dilakukan mama padaku sekarang, adalah sudah menzolimi. 

Mama selalu membohongi ku, jadi sebelum kebohongan itu terbongkar sendiri, aku hanya pura-pura tidak tau saja. 

Mama juga tak pernah bilang apapun, termasuk maaf, karena itu aku tak pernah memaafkannya. 

Aku tidak lupa, tak akan pernah lupa atas perlakuan ini. Tak selamanya seseorang itu di atas, tak selamanya juga di bawah. 

Jika di masa depan terjadi sesuatu, aku pasti akan tetap ingat rasa kecewa ini. 

Terlepas dari seberapa banyaknya jasa orang tua. 
Tapi hari ini, orang tua yang kuharapkan bisa berlaku baik, nyatanya menyayat luka di hatiku begitu dalam. 

Satu-satunya cara agar aku tak kecewa, adalah menjadi orang yang berduit. 
Jika Tuhan sayang padaku, pasti akan di ijabah suatu hari. 

Sudahlah, aku ingin teriak sambil menangis 😅😡😠😤😭