Featured Post

Worst today 001

April 14, 2024

Prasangka Manusia

Manusia itu tempatnya ber-Prasangka.
Pikiran manusia paling suka menebak-nebak dan mengira-ngira.

Anehnya yang awalnya hanya sebuah terkaan, sebuah pemikiran, lama kelamaan menjadi sebuah keyakinan hingga akhirnya berujung pada sebuah pembenaran.

--

Sedikit Cerita.
Suamiku adalah seorang yang mudah sekali bergaul, Dia berjiwa bebas dan tak segan mengekspresikan isi pikiran dan perasaannya pada kebanyakan orang.

Jika bertemu orang baru, suamiku mudah menyesuaikan diri dan juga mudah berbaur.

Hal itu berbanding terbalik denganku yang seorang introvert, yang takut bertemu manusia dan berkenalan dengan orang baru.

Sejak awal perkenalan dengan suamiku, aku sudah berfikir jika suamiku adalah seseorang yang luar biasa ceria. Setiap kali berkumpul dengan teman-teman, suamiku akan menjadi orang yang paling menonjol, dan bisa mencairkan suasana dengan mudah.

Karakternya yang seperti itu membuatku menyukainya.

Tapi saat sudah menikah dan tinggal bersama. satu hal yang terkuak adalah ternyata sifat humble suamiku adalah sifat yang disimpannya untuk menyembunyikan 'pilu' dalam hidupnya.

Maksudnya, saat aku sudah tau semua tentang hidupnya, maka pandanganku soal sosok yang ceria dan bebas itu seketika langsung berubah.

Persepsiku sekarang tentangnya adalah seseorang yang pandai menyamar demi menyembunyikan kenyataan.

--
Maksud dari ceritaku di atas itu, simpelnya begini !

"Ketika kita melihat sesuatu dari luarnya, biasanya kita akan memikirkan ke dalamnya juga.  Right !"

Sebuah kemewahan yang terlihat oleh mata akan diartikan dengan kabahagiaan dalam hidup.
Padahal saat kita sudah terjun di dalamnya, bentuk kemewahan malah bisa berbanding terbalik menjadi sebuah kesengsaraan dalam hidup.

Kita tidak bisa menilai dan menebak-nebak sesuatu hanya dari apa yang kita lihat.
Hingga sampai kita mengalaminya sendiri.

--

Jadi jika suatu hari seseorang menyangka hidupku bahagia karna memiliki suami yang selalu ceria.

Hehe, Jangan berprasangka dulu..
Nyatanya saya yang pendiam ini bisa menulis hal semacam ini.
siapa juga yang berprasangka begitu.