Featured Post

Worst today 001

January 31, 2019

Remuk badan

Hari ini bawaannya lemess, badanku rasanya remuk. Guys, Sakit semua..

Aku merindukan banyak hal kecil di dunia ini.

Tapi menahan rindu yang bertubi-tubi menikam ini, jauh lebih baik daripada memendam sakit dan pura-pura bahagia di masa depan. Masa yang akan datang.

Aku beli Bolu dari bang dika adek badak.

Bolu 20.000 dengan coklat diatasnya.

Entah kenapa kok ingin membawa bolu itu kerumahmu dan menemui ibumu.

Belum juga seminggu tapi kok udah berasa lama sekali kita berpisah.

Dan perlahan aku mulai lupa. Mulai berhenti memikirkanmu.

Karna percuma diperbaiki. Kaca yang sudah rusak bagaimanapun ceritanya mustahil untuk utuh kembali. Kalaupun dia harus disusun kembali butuh waktu lama dan perjuangan yang rumit.

Aku gak mau rumit hanya karna urusan cinta. 

Oke Bay..



January 30, 2019

Suram

Aku tidur jam 3 lewat dinihari tadi. 'Nonton anjing'.
 Iya, berita viral soal anjing Siberian Husky yang mati di Petshop. Nangis sedihh, Tu anjing dimasukin dalam karung bekas makanan dan dalam kondisi busuk dan berdarah.

Sky… Namanya sky..

Si pemilik yang berniat menjualnya teriak histeris menyaksikan itu.

Pihak Petshop nya banyak bohongnya. Mereka fikir sebuah nyawa bisa diganti dengan Uang.

Meskipun hanya nyawa seekor anjing, tapi kelihatan banget jiwa penyayang binatangnya itu gak ada. Pekerjanya mungkin kerja disitu karna uang, bukan karna emang pecinta binatang.

Hust, udah deh. Semoga aja Sky tenang disana.

Btw, hari ini pasti bg andi marah karna aku gajelas lagi. Tapi yaudalah.. ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku mengecewakan cowok sotoy itu.

Untuk kedepannya lupakan saja jika kita pernah punya niat untuk dekat, serius, bla,bla,bla..

Hatiku udah tidak menangis sesedu-sedu lagi, meski masih ada perasaan hilang, dan nyaris hampa.

Dirumah sejak pagi, aku sudah melakukan banyak pekerjaan, nyuci, nyapu, beberes, ngepel, bersihkan bak kamar mandi dan banyak lagi.

Aku bisa lebih rajin dari biasanya jika aku mau.

Mandi juga sedikit lebih lama dan lebih bersih dari biasanya. Aku harap gatal-gatal di kulitku bisa sedikit reda.

Siang menjelang sore, mama menelfonku dengan nada suaranya yang tinggi, menanyakan kunci rumah.

Aku lelah dan berbaring, meskipun tidak bisa benar-benar tertidur.

Setelah itu mbah juga datang dan marah-marah karna aku tidur terus.

Well, aku tau mbah marah bukan hanya karna itu. Karna ada hal lain yang mengganggu pikirannya yang tidak  terpenuhi.

Akupun jadi berfikir, sebenarnya aku sudah seminimal mungkin membuat masalah dalam keluarga. Tapi kok hanya karna hal kecil, yang bahkan bukan salahku, aku menjadi sasaran kemarahan mereka.

Aku terlihat seperti anak 15tahunkah. Sampai aku diperlakukan seperti ini.

Menyebalkan sekali. Aku malah berfikir ingin membalas perlakuan mereka dengan tidak menikah.

Kemarin, aku masih bisa merasa baik-baik saja walau dimarah-marah sama mama atau keluarga. Karna aku punya kesalahan dan ingin jalan-jalan dengan pacarku.

Tapi sekarang, setelah gak punya pacar. Aku jadi kesal sama mereka. Kalau jumpa papa juga aku enggak merasa senang lagi.

Papa selalu minta dibelikan sesuatu dariku.

Aku fikir kondisi papa sekarang sedikit mirip benalu. Ingin hidupnya enak dan nyaman, dengan menjunjung posisinya sebagai suami dan ayah –yang patut dihormati. Tapi papa, melupakan kewajibannya sebagai kepala Rumah Tangga dan pemimpin dalam keluarga.

Ya, bukan berarti aku tak ingin berbakti. Aku sangat menyayangi papaku. Aku juga ingat kok betapa papa telah membesarkan dan menafkahi kami secara layak dan baik selama masa sekolah kami.

Tapi sekarang, papa terlihat sudah kehilangan banyak semangat.

Dia tidak cari uang, hanya jaga kolam ikan.

Setauku hanya ngabisin uang, gak menghasilkan.

Kalaupun menghasilkan uangnya seakan gak lagi cukup menafkahi kami.

Mama jadi tulang punggung. Bukan hanya untuk anaknya, tapi untuk semua keluarga dan saudara dekatnya.

Karna  kami semua udah dewasa, udah punya pegangan usaha sendiri-sendiri. Jadi pilihan papa, tidak begitu masalah.

Dan aku juga sedikit marah. Karna kemarin papa gak setuju ketika aku dekat dengan seorang laki-laki yang baik.

Papa berfikir jika selama ini sudah sukses  mendidikku menjadi putri yang sempurna. Padahal Nothing.

Papa gak tau apa-apa soal putrinya ini. Gak pernah mengerti bagaimana kondisinya yang dari luar terlihat biasa, tapi dalamnya sudah terluka parah. Tercabik sedikit demi sedikit seiring kedewasaanku.

-

Saat papaku memintamu datang membawa orang tuamu, disitu hatiku sangat sakit.

Aku menggambarkan bahwa ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kali sebuah keluarga mendatangi ayah ibuku untuk meminangku.

Aku melihatmu duduk disana, disamping ayah ibumu. Kamu terlihat masih sangat muda, sayangku.

Menunduk  dibalik tulusnya hatimu. Menerima kata demi kata papaku yang dibumbui kesombongan dan rasa tidak sukanya akan dirimu.

Aku tidak tau akan bagaimana lagi memperbaiki keadaan ini.

Satu-satunya cara yang terfikir adalah menyudahi semuanya.

Nanti, kelak, di masa depan. Saat kau sudah menemukan cintamu yang lain.

Ingatlah jika dalam hidupmu kamu juga pernah memperjuangkan wanita tolol yang tidak pernah bisa menghargai kerja kerasmu.

Aku tetap mencintaimu, dan menghargai setiap detik kebersamaan ketika masih bersamamu.

Aku sangat percaya, jika kita berpisah maka aku akan menjadi Cinta terbaikmu sampai ajal menjemput.

Tapi sebaliknya, aku hanya akan jadi virus yang menyakitimu jika kita akhirnya sampai menikah.

Aku tidak benar-benar paham pernikahan itu apa ?

Jadi biarkan aku belajar paham dulu.

Karna dihatimu masih bersarang masa lalu bersama gadis kecilmu yang lugu itu.

Aku tidak ingin menyaksikanmu mengenang gadis itu sebagai cinta sampai kau mati. Aku juga ingin menjadi Cinta sampai kau mati. Dengan cara menghilang dari hidupmu.

Dan…. OOo… Yaa…

Masalah Orang tuaku. Mereka hanya manusia biasa kok, Sama seperti kita.

Jadi menyadari hal itu,  mari kita terima segala kekurangan dan kelebihan orang tua kita sebagai manusia yang sempurna.

Amin..

January 29, 2019

Blewh "alasan kita berakhir ...

Pagi menjelang siang, aku nabung lagi 30.000. Akhirnya setelah hampir seminggu gak nyeleng.Haha

Satu hal  Postif yang kupelajari darimu salah satunya ya ini. Hidup harus pintar menabung.

Truss..

Sepanjang siang aku main Wa. Kupancing kembali yang namanya andi itu. Kok agak penasaran.

Tapi Blewh, BLEWH!

Hal yang kutakutkan dari orang jawa. Ngomong Blak,blakan dan menyakitkan Hati. Ternyata itu masih mendarah kental pada dirinya.

Aku masih ingin mencoba. Secara fisik okesih bener-bener bikin aq penasaran. Tapi dari sifat, kok aku merasa ini orang akan sama nyebelinnya dengan mamaku.

Belum apa-apa udah berani pegang-pegang. Dan tadi mau minta tolong pinjem BPJS. Aku masih gak tau, ni orang sebenar nya orang susah atau bukan sih. Kalau orang seneng kenapa semalam diajak jalan dibilangnya gak ada duit, emang kalau jalan-jalan 50,000 kurang.

Trus kalau orang susah kenapa angan-angannya beli Samsung note 7. Ah, sudahlah..

Aku bisa kok tanpa seorang kayak dia. Gambarannya bakalan makan hati 80% kalau perkenalan ini dilanjutin.

Setidaknya, dengan tidak melibatkan hati dan ikatan pacaran, aku jadi punya lebih banyak waktu untuk Menulis dan melakukan banyak hal.

Aku juga gak akan direpotkan sama urusan mereka. Meskipun aku juga gak bisa merepotkan siapapun.

Oke, Fix, Langsung aja aku Blokir Wa nya.

Cowok Taik, Bikin Susah.

Di kontak wa sekarang tinggal Marwan, bg Abdi, Kak Via, Frida, Restu dan Bg Andri. Mereka seperti sedikit lebih penting daripada gindo dan andi. Wkwk

-

Sore udah tiba, pulang sekolah mama singgah ke fotokopi macam biasa. Tapi kok agak heboh..

Ada kak via dan adek dika juga disaat yang sama. Menambah kehebohan. 

Aku enggak tau kalau ada gindo diluar, aku melihatnya dan langsung gamang.

Wtf, Ngapain kemari. Ngapain datang dasar kimbeq.

Kalau aku jumpa dia, rasa rindu ini masih ada. Tapi enggak kubawa, aku ingin menyembunyikannya saja. 

Tapi, sepertinya dia memang masih serindu itu sama aku, dia masih menyapaku, Tertawa dan bicara seolah semuanya baik-baik saja.

Aku menanggapinya dingin, bahkan ketika dia memegang tanganku dan berkata “perasaan ini gak bisa dibohongi lo”.

Perasaan, perasaan yang bagaimana ?

Apa kau fikir perasaan ini adalah prioritasku.

Jikapun aku membohongi perasaanku. Ya, terserahku dong, perasaanku sendiri kok ini. Gak merugikan siapa-siapa.

-

Gindo bicara banyak sama mama, tapi aku mengabaikannya. Dia ada di dekatku, tapi kebencianku lebih dapat kurasakan dibanding keinginanku untuk kembali menyapanya.

Aku tinggal mengingat kata-katamu saja jika aku wanita kotor, dan kepribadianku jelek. Dan hargaku murah.

Maka otomatis, aku akan mampu menghindari segala bentuk godaan yang datang darimu.

Setelah bertemu aku hari ini, aku yakin kamu akan menangis, kamu akan kecewa dan bisa jadi tak habis fikir dengan sikapku.

karna, begitulah karaktermu.

Kalau kau rindu, kau akan datang memohon, mengemis cinta. Tapi jika aku sudah kembali kepelukanmu. Kamu akan membuatku kembali menderita tanpa sadarmu.

Ah, sudahlah. Capek.

Aku sudah menjadi teramat takut untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Terkhusus bersama denganmu.

Aku punya alasan:

1. Kamu akan selalu cemburu pada siapapun yang dekat denganku. Bahkan teman lamaku. Sampai aku jadi istrimu, mungkin aku kau kurung dirumah atau jadi ekormu kemana-mana.

2. Kamu merasa pemikiranmu yang benar, dan akan selalu benar, apapun yang kuajukan kau anggap salah dan gak cocok dijalani.

3. Kamu selalu mengungkit kesalahanku di masa lalu, dan kesalahanku yang sebijik itu setelah kita bersama.

4. Kamu merasa sangat berat melamarku dengan nominal yang ‘wajar’. Karna itu aku merasa tidak dihargai.

5. Kamu memandang masa laluku adalah aib dan keburukan yang luar biasa. Padahal masa saat-saat bersamamulah yang justru menjadi aib dan kesalahan bertubi-tubi yang terjadi tiada tara. Puluhan kali sudah kita melakukan kesalahan itu.

6. Kamu bukan tipe cowok ganteng yang kusukai secara fisik. Karna aku suka yang sedikit putih, dan berambut lurus. Setidaknya jagalah penampilanmu yang gak punya banyak baju itu.

7. Kamu orang karo, adatmu hanya akan membuatku susah di hari-hari kemudian saat menjadi bagian dari keluargamu.

8. Kamu enggak bisa mengaji, juga kurang ilmu agama. Gimana mau bombing istrimu, kalau ilmunya saja kamu gak punya. Malah nanti kebalik keadaan aku yang harusnya bimbing kamu ilmu agama.

9. Kamu keras kepala..

Meskipun terkadang bisa luluh karna cinta. Tapi sampai kapan sih rasa cintamu itu ada.

‘orang karo itu keras’ semuanya ngomong gitu sama aku. Berarti kenyataannya memang begitu kan.

10. Kamu gak bisa melupakan masa lalumu. Mantan-mantanmu, wanita-wanita cantik. Kamu gak bisa lepas dari mereka. Dan  karnamu, aku jadi begitu cemburu sedikit saja melihatmu berinteraksi dengan wanita lain.

11. Kamu pelit, dan terlalu perhitungan sama uang. Kamu gak bisa mengikhlaskan jika sedikit saja uangmu dirampas orang.

12. Kamu jadi Perokok setelah bertemu denganku. Dan kalau aku gak suka lihat kamu merokok, kamu bilang itu karna papaku. Berarti kamu masih labil dong ya, masih bisa dipengaruhi orang.

13. Kamu benci adik dan hampir semua saudaraku.

(aneh ya) Kenapa kamu mudah sekali membenci orang lain. Aku tau sih tingkah mereka memang terkadang sangat menyebalkan dan kelewat batas. Tapi biar bagaimana mereka itu masih saudara. Apa kamu gak butuh saudara ? Hidup di hutan aja sana. Kalau orang lain ngomongin kamu yang jelek-jelek juga kamu bilangnya ‘alah.. mikirin kata orang’. Emang sih aku juga setuju. Ngapain juga dipikirin kali kata orang.

Tapi nyatanya dampak dari gosip  itu Luar biasa lho. Satu kampong bisa jadi tau kejelekanmu.

14. Alasan Yang terakhir itu Kamu bukan prioritasku.

Karna aku juga enggak punya kepercayaan diri untuk melanjutkan hubungan kita. Jadi ya sudah kubur saja semua kenangan indah yang kemarin.

Meski sebegitunya ingin memiliki anak darimu, anak yang lucu. Tapi semuanya bisa tertutupi fakta. Bahwa aku punya kulit yang bopeng-bopeng bikin malu.


Jadi setelah menulis ini panjang lebar. Setidaknya akan lebih mudah dipahami apa saja yang membuatku takut melanjutkan hubungan ini denganmu.


“Wassalam”


January 28, 2019

Sifat Dasar Laki'

 

Hampir kebanyakan laki-laki itu egoisnya tinggi. Karena eh karena, mereka dikodratkan sebagai Kepala Keluarga, yang mau gk mau posisinya sedikit lebih diatas daripada wece-wece.

Saat masih pacaran, bisa beda saat watak saat sudah berumah tangga. (untung saya sama suami gak pernah pacaran, jadi gak pernahh tau wataknya kayak gimana, ada kaget dan senengnya sih).

Kalau perempuan itu bisa dilarang ini itu sama pacarnya, misalnya pulang malem, pergi jauh-jauh sendiri, punya temen cowok banyak, merokok dan banyak lagi. Kalau lakik biasanya gak bisa tuh dilarang kayak gitu sama pacar ceweknya. Nyebelin Gak sih.

 

















 

Wrong

Malas sekali badanku ini, padahal sehat wal afiat, Ya Rabb..

Masih !

Masih tiada hari tanpamu.

Cowok keras kepala yang telah membuatku sadar. Betapa tidak seharusnya aku hidup dengan cara yang layak dan diterima sebagai bentuk yang berharga.

“Anjink”

Masih aja sok tabah dan ikhlas.

Sekarang aku sadar, disini, siapa yang masih belum punya pengalaman dan pengetahuan. Dan siapa yang sudah lebih bisa menjabarkan maksud dan tujuan.

Dia masih sangat kekanakan. Dia nyaris gak pernah baca buku. Jarang nonton film, dan juga kurang pengajaran dari tenaga ahli. Wkwk


Aku terus terusan mengingat hal yang buruk tentang dia.

Agar rasa sakit karna perpisahan ini tidak terlampau menusuk.

Aku sudah pernah melewati yang seperti ini. Patah hati ditinggal kekasih.

Tapi ini bukan apa-apa sih. Nggak separah kemarin yang bisa nangis seminggu lamanya.

Aku enggak peduli dia mau berfkir yang gimana-mana. Tu orang taunya Cuma Duit, Uang dan Harta.

Hatinya udah gak ada lagi keikhlasan.

Kayaknya semakin hari akan semakin mudah untuk melupakan.

-

Malam hari, aku fikir enggak akan ketawa dan senang hati.

Tapi Marwan tiba-tiba Wa Video Call.

Dia terlihat biasa ajasih dari Video Call, Natural dan apa adanya.

 Tapi bagiku, dalam kepingan ingatanku, ada sosok anak laki-laki tersenyum manis dengan potongan rambut yang apik, diantara lebat dan lurusnya rambut itu.

Saat masih pakai seragam abu-abu pastinya.

Dia bilang “Kangen juga samamu cer”. Jadi beneran pengen ketemu. Insyaallah nanti.

Kemarin, marwan masih terasa mirip dengan bg sembiring. Intonasi suara dan pemikiran. Tapi sekarang, dia sudah terlihat sebagai marwan yang asli. Tidak terlihat mirip siapun lagi.

Pada marwan, Aku mengumumkan kabar putusnya diriku dari si sembiring sejak seminggu sebelum kami benar-benar putus.

Dan malam ini, aku benar-benar bicara padanya saat memang sudah putus.

Hah. Ternyata putus itu bisa direncanakan ya, Maam.

muka lessu


Puisi Berjudul Kolam di Pekarangan

Daun yang membusuk di kolam itu masih juga tengadah ke ranting pohon jeruk yang dulu melahirkannya.
  Ia ingin sekali bisa merindukannya, Tak akan dilupakannya hari itu menjelang subuh hujan terbawa angin memutarnya pelahan, melepasnya dari ranting yang dibebaninya begitu banyak daun yang terus menerus berusaha untuk tidak bergoyang. 

Ia tak sempat lagi menyaksikan matahari yang senantiasa hilang-tampak di sela-sela rimbunan, yang kalau siang diharapkan lumut yang membungkus batu-batu dan menempel di dinding kolam itu.

Ada sesuatu yang dirasakannya hilang di hari pertama ia terbaring di kolam ini, ada lembah angin yang tidak akan bisa dirasakannya lagi di dalam kepungan air yang berjanji akan membusukkannnya, segera setelah zat yang dikandungnya meresap ke pori-porinya

 Ada gigil matahari yang tidak akan bisa dihayatinya lagi yang berkas-berkas sinarnya suka menyentuh-nyentuhkan hangatnya pada ranting yang hanya berbisik jika angin lewat tanpa mengatakan apa-apa.
 Zat itu bukan angin. Zat itu bukan cahaya matahari….

Karya: Sapardi Djoko Damono

January 27, 2019

Mata Sayu Nan Menawan


Saat aku menatapnya
Matanya yang sayu itu..

Kurasakan angin sepoi yang menyentuh kulit yang berkeringat.

Mungkin yang awam mengira bahwa itu adalah mata tanda lelah,
Namun bagiku tak

Bagiku
Mata sayu itu alami apa adanya
Mata sayu yang ia punya itu
Telah menawan perasaanku
sehingga rasa ini tidak sungkan
Untuk mencuri mata sayunya dan membawanya ke alam mimpi