Malam ini, Aku melihatmu dengan wajah bajinganmu itu lagi.
Aku Tau, Kau takkan bisa berubah, Bahkan untuk semua penyesalan yang terbawa di sisa ingatanmu. Tentang bagaimana kau menyakiti perasaan wanita -bahkan ibumu-. Alam semesta pasti akan Memberi Hukuman yang Kejam untukmu.
Dion ! Entah kenapa aku mengingat kembali sejarah antara kita, dimulai dua Tahun dari malam ini. Di waktu yang sama. Hari Lebaran 'dulu'.
Aku tidak pernah memimpikanmu memang. Mimpi dalam arti sesungguhnya dalam setiap lelap Tidurku. Karna itu aku tidak pernah yakin jika kamu adalah takdirku. Sebesar dan sekuat-Pun Cintaku dulu.
Dan malam ini, Aku Melihatmu saat aku sedang bersamanya. Duduk dan bersandar di bahunya, Bersama Cintaku yang Sekarang.
Kau Tau, aku tidak ingin sesumbar mengatakan jika dia adalah cintaku yang baru yang akan menggantikan posisimu di Hatiku. Karna akan sulit menemukan Pria pengganti yang sama bajingannya sepertimu.
Aku Perlahan mulai melupakan anganku untuk bisa bersamamu. Waktu membuatku tersadar, Bukan dari segi pikiranmu yang telah disuntik Racun Adiktif. Tapi dari segi Pemikiran mereka yang berotak Normal sama sepertiku.
Aku berhak mendapatkan kehidupan yang baik dan berjalan Normal, dimana kebahagiaanku Mendapat Restu dari Tuhan.
Karna itu aku tak boleh lagi mengharap kehidupan yang semu dari sosok tidak jelas sepertimu. Aku tidak berhak menjalani hal gila dan tak berujung dalam hidupku. Karna aku dibesarkan dengan baik oleh Keluarga dan lingkunganku.
Yah, sang kata memang sering kali tertoreh dengan sangat egoistic. Tapi ini hanya tulisan yang berdasar dari sudut pandangku semata.
--
Terkadang, Kubandingkan dirimu dengan Dia. Dimana hanya Marga kalian yang sama.
Sifatmu dan Dia tetap tidak akan sama.
Walau di saat sepi, masih sering aku mengenangmu.
Perlahan kamu mulai terganti.
Satu kesamaan kita.
Sama-sama tidak bisa melupakan masa lalu.