Tapinya aku Tulus.
Anakku Di Masa Depan"
=-=]
Dewa Playboy bertemu Ratu Perawan
Entah siapa yang mengarang kisah para Dewa dan Dewi dalam mitologi Yunani.
Apakah itu esensi dari para Dewa.
Malaikatkah atau sejanis manusia setengah Tuhan.
Entahlah..
Mitologi itu menyiprat sedikit dalam secuil bagian kisah hidupku.
_=
Andai dulu aku sang Dewi Perawan tidak bertemu dengan Dia sang Dewa Playboy.
Mungkin hidupku hari ini bisa jauh lebih bahagia.
Mata tajam yang menatap langsung mengenai lubuk perasaan.
Tak bisa tertolak dan terbantahkan karna sudah ditakdirkan begitu.
Tapi sang dewi yang begitu suci, nyatanya memang hanya bisa mencintai sepenuh jiwa sang Dewa yang sudah kotor jauh sebelum mereka bertemu.
Dewa Dion dan Dewi Virgin.
Hanya bertahan dari sebatas rasa Cinta saja.
Tidak bersatu untuk selamanya dalam ikatan Jiwa.
Dewi perawan tetap mencintai dan menghargai semua yang pernah didapat dari Dewa itu.
Aku mencintai sang dewa bahkan sampai aku mulai kehabisan waktu dalam hidupku.
Sampai aku mati dengan tenang di ranjangku yang hangat, ditemani oleh kesetiaan yang sama sekali sia-sia.
Sedangkan Dewa Bajingan, tidak pernah menyadari dan menyesali sedikitpun semua Tindak tanduknya selama Mencintai Dewi Suci.
Sampai Dia kehabisan waktu, dan mati di ranjangnya yang lusuh ditemani oleh kemunafikannya sendiri.
Malam ini, Langit meluruhkan tetesannya.
Kita berteduh di bawah atap yang bolong satu dua.
Aku menatapmu sekilas, dan kamu terlihat seolah masih remaja di balik usiamu yang sudah kepala tiga.
Air hujan mengubahmu menjadi sosok yang tiba-tiba saja ingin kucintai sepenuh hati.
Kamu sempat menatapku diam-diam, dan aku menangkap tatapan itu sekilas pandang.
Ada arti tersembunyi di balik tatapan itu. Seolah kagum dan seolah aku berubah menjadi sosok yang tiba-tiba ingin kau sayangi sepenuh hati.
Kamu menyeka pipiku dengan lembut, ada air mata ‘katamu.
Hujan ini adalah restu ‘kataku.
Akupun semakin mensyukuri setiap detik hidup yang dianugrahkan padaku setelah kita bertemu.
Kebahagiaan itu ternyata masih ada walaupun palsu.
Aku mendengar Lantunan Al quran yang tergema tepat didepan kita.
Dikoarkan dari toak mesjid sebelum azan isya’.
Alfitrah dan Yohanes..
Aku dan Kamu..
“KITA”
Tuhan kah yang mempertemukan kita..
Atau memang ini karena inginnya kita.
Aku selalu bertanya tanya. Jika memang semua sudah ditakdirkan.
Apakah atas izin Tuhan, atau hanya karna kehendak kita semata.
Entahlah, siapa yang tau jawabnya.
Karna nyatanya hidup akan terus berlalu, meski kita tak jadi menyatu.
Selfi pagi hari, Baru bangun, bahkan belum cuci muka udah Chatting sm Wowok. Hehe |
Dalam beberapa fase dihidupku, aku ingat ada hari dimana aku pernah menjajal menjadi seorang 'PlayGirl'.
Tidak ingin bertindak terlalu jauh, yang kulakukan saat itu hanya sebatas 'experimen' atas rasa ingin tau, sekaligus menjadi sebuah ingatan di masa depan. bahwa aku seorang Alfitra Isnaini Ceria 'pernah menjadi playgirl' Haha