Makhluk hetero
adalah makhluk yang lebih berbahaya daripada lesbi dan homoseks
Aku gak terlalu
paham, jika harus menjelaskan secara logika kenapa seorang cewek bisa jadi
Tomboy, dan maskulin. Mungkin ada banyak faktor dari dalam diri, mungkin sudah
bawaan Gen, atau mungkin karna lingkungan sekitar yang mendukung.
Entahlah, yang jelas
setiap cewek punya alasan untuk merubah dirinya menjadi sesuatu. Nggak jauh beda sama cowok,yang kadang
mutusin buat jadi Transgender.
Well, Aku sendiri
mulai jadi cewek tomboy ketika SMA kelas 2. ketika itu aku merasa duniaku
sungguh membosankan, aku merasa muak melihat wanita berdandan, dan aku tak
ingin bersaing dengan wanita manapun di dunia ini untuk hal-hal sepele. Aku
memilih menjadi diriku sendiri yang apa adanya, polos tanpa Make up.
Terlebih nasip cintaku yang selalu
Nyaris-Jadian, semakin menambah keinginanku untuk jadi manusia pengalah yang
gak mau rebutan cowok dengan wanita lain. Sumpek, kenapa kehidupan seruwet ini.
Bahkan Sampai saat inipun aku tak pernah tau 'rasanya pacaran'
ya, mungkin inilah
yang terjadi. Aku sering bercanda dengan mengatakan hal semacam "aku juga
suka cewek, aku Juga Butci, aku juga suka cowok seksi dan begitulah"
Sampai akhirnya
semua yang kukatakan sebagai bahan main-main itu benar-benar terjadi di dunia
nyataku.
Ya, aku jatuh cinta
pada seorang cowok dan cewek dalam waktu yang bersamaan. Aku tak dapat mengerti
perasaanku sendiri, akupun tak tau apa sebabnya aku mencintai 2 orang ini. Yang
aku tau, aku hanya sedang jatuh cinta. Titik.
Kedua orang ini
adalah Dani dan Rahma (bukan nama sebenarnya). Kebetulan kami teman satu
sekolah, kami sering dipertemukan dalam kegiatan sekolah dan yang paling
kuingat kami pernah satu kelompok waktu acara 17agustus.
Entahlah, setiap bertemu dani atau rahma aku
selalu merasa ada yang berbeda. Selalu ada perasaan bahagia yang memenuhi
hatiku, sebuah perasaan yang tak pernah kurasan sebelumnya pada siapapun. Meskipun dani atau rahma memiliki kepribadian
yang sangat berbeda, tapi bisa kurasakan perasaanku ini sungguh sama besarnya
untuk mereka. Sampai sejauh ini, aku hanya berfikir tak ada yang salah. Well,ini perasaanku. Setidaknya tak ada yang perlu tau
selain aku.
Hari hari berlalu
dan Aku masih tetap menyimpan perasaanku. Sepertinya tak terbesit niat untuk
mengungkapkannya pada Dani ataupun rahma. Karna sejauh ini aku cukup nyaman
bisa memandang mereka di sekolah setiap hari. karna tak mau bertingkah maniak,
aku cari jalan aman. Yaitu memilih untuk pura-pura tidak mencintai siapapun.
Aku menghindari orang-orang dan membiarkan lingkungan menganggapku anak yang
pendiam dan penyendiri.
Semua terus berlalu sampai waktu menamatkan
pendidikanku dari ikatan sekolah ini. aku masih tetap dianggap pendiam dan
penyendiri. "biarlah aku menjadi diriku sendiri, kalian hanya perlu
mengingat namaku. Itu sudah cukup."
Terlepas dari
perasaan cinta aneh itu. Aku beruntung pernah jadi Butci yang berwajah manis
(katanya). Seenggaknya, aku pernah tau gimana rasanya deg degan saat
dipandangin cewek cantik, saat berada di boncengan seorang cowok manly. Gimana
rasanya grogi waktu ada cewek manja yang lagi curhat sambil nangis di bahu aku,
Dan bagaimana rasanya jadi cewek manis yang ditaksir beberapa cowok
dilingkunganku. Aku beruntung pernah mengalami itu semua.
Ya, orientasiku memang plinplan.
Aku ingat kata ayah
waktu lihat Mitha d'virgin di Tv. "kalau di atas usia 25 tahun dia tetap
tomboy, kemungkinan besar dia adalah
seorang Lesbi, karna setomboy apapun
jika sudah dewasa seorang cewek biasanya akan kembali feminim"
Well, aku melihat diriku sendiri yang saat
ini sudah 19tahun. Dan aku masih hidup nyaman, dipandang sebagai Butci. Hati
kecilku juga masih memegang predikat Biseks.
Dan benar apa yang
dikatakan ayah. Mungkin di usia dewasa aku akan kembali menjadi wanita
seutuhnya, terlebih jika aku menikah. Aku pasti akan berusaha menjadi ibu yang
sempurna. Amin