Sang Malam

malam !

Aku ingin bertanya padamu..

Jangan hanya kelam dan hitam padaku, diam membisu di keheninganmu !

Adakah cinta itu abadi?

Adakah persahabatan itu sejati ?

Adakah sebuah hukum alam yang mengubah Cinta jadi Benci ?

pertanyaaan-2 itulah yang tidak kumengerti malam.

Okelah jika Kau tak tau. aku takkan memaksamu untuk menjawabnya.

Aku cuma ingin engkau setia menemaniku, membiarkanku termenung dengan khayalan kehidupanku. Di bawah kerlip bintang di langit sayapmu.

Dan jangan meninggalkanku hingga datang mentari_kan menyinariku.

Oh malam.. kenapa tiba-tiba aku bisa melihat diriku.. sedang apakah diriku.. kenapa ada pelaminan disitu..

Ya Tuhan benarkah yang kulihat itu ?

.. mimpikah aku ..

.. sadarkah diriku ..

.. benarkah yang aku saksikan itu ..

.. akukah yang palsu atau diakah yang semu ..

.. tapi mengapa dengan kepura-puraanmu tidak melihat diriku ..

.. dan menyambut kedatanganku dengan senyummu yang indah itu ..

.. karenakah orang yang duduk di sampingmu dengan mesra itu ..

Lihatlah malam.. Aku disini, saksikan aku, karna hanya engkau yang tau, peduli denganku.

"Air mata ini adalah air mata kebahagiaanku. Bahagia karena melihat dirimu bahagia. Bahagia karena menyaksikanmu sekarang telah menemukan separuh yang hilang dari dirimu,

yang terbaik di kehidupanmu.

padahal malam, kata-kata itu ingin aku ucapkan sendiri di depannya sambil menjabat tangannya.

Ah tidak, aku tidak akan berani mengatakannya. mungkin aku akan mengatakannya pada orang yang berdiri di sampingmu.

MALAM KU.

 

Takdir kan berjalan

 Awalnya tampak samar, Sampai saat kuperhatikan kembali.
Jelas terlihat simbol salib di rantai kalung yang tergantung di lehermu.

Pertemuan ini jelas takdir.
tapi tanpa kau jelaskan aku tau agamamu adalah kristen,
dan aku islam.

Maaf jika aku langsung menyerah,
karna tak mungkin kugantungkan takdir pada laki-laki,
yang akupun sudah tau kemana akhir ceritanya.

Selama ini aku selalu kalah, apalagi jika bersaing dengan perempuan yang lain.

Meskipun aku tau kadar perasaanku,
tapi kali ini aku akan menghilang.

Semoga kau selalu bahagia dengan apa yang kau miliki.

Mulai saat ini, Takdir akan berjalan masing-masing.

sedikit tentang Al-Washliyah Gedung Johor

 Well. 

Aku menempuh Pendidikan di sini, Madrasah Alwashliyah Gedung Johor Medan. Dari awal Pendaftaran, sampai masuk fase Kelulusan. Kurleb 3tahun.

Disekolah ini, aku dipertemukan dengan banyak karakter, anak-anak manusia yang berasal dari berbagai latar belakang.

Beberapa teman terasa seperti saudara, dan beberapa sosok guru terasa seperti orang tua kedua.

Yang pada awalnya sekolah ini bukanlah tujuanku, karna mendengar citra sekolah ini yang kurang bagus.

Tapi akhirnya aku memutuskan untuk tetap sekolah disini karena selama masih berniat menuntut ilmu, setiap instalasi pendidikan pasti ada nilai positifnya.

Dan fakta bahwa sekolah ini sudah beroprasi cukup lama, dan mencetak banyak generasi yang mungkin saat ini sudah pada Tuwir. Sebagian berhasil jadi orang, dan sebagian gagal jadi monyet. 

Di masa depan, aku sendiri penasaran, apakah aku akan jadi orang atau monyet.

//
Disekolah ini, aku juga dipertemukan dengan inisial "M.AL".
Cinta paling dalam, cinta paling Diam.