Featured Post

Sakit

July 18, 2014

Kesalahan terbesar pada perasaan saya


Bila seseorang tidak bahagia, itu karna kesalahannya sendiri. Sebab Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan berupaya mencapai kebahagiaan.
_epictales

Selayaknya wanita kebanyakan. Saya suka pria yang bijaksana dan berwibawa.
Lebih dari itu, semua wanita mendampakan sosok-sosok pria dewasa yang mampu memikirkan segala hal tidak hanya untuk kepentingannya sendiri.
 Karna sudah menjadi ketentuan jika setiap pria ditakdirkan menjadi pemimpin. Baik itu pemimpin dalam ruang lingkup besar seperti 'presiden. Ataupun pemimpin untuk ruang lingkup kecil seperti 'kepala keluarga.

Tepatnya sekitar setahun yang lalu.
Saya menemukan sosok pria dewasa yang baik hati itu.
Bagi saya, lelaki itu adalah doa saya semasa kecil yang terkabul ketika saya telah lupa. Dia lebih dari dewasa, usianya 10tahun lebih tua dari saya. Saya masih 19tahun ketika mengenalnya, dan dia sudah 30tahun.
Bagi saya ketika itu, usia adalah sebuah kendala besar. karna pertama, saya belum memikirkan untuk menikah, dan yang kedua, pikiran saya masih sangat kekanakan mengenai cinta.

Selama saya mengenalnya, tidak satupun tindakannya yang pernah membuat hati saya menangis. Dia bahkan tidak pernah membalas perkataan saya, yang terkesan begitu ingin menjauhinya.
Jika sedang berada jauh darinya, saya selalu berfikir jika dia bukan jodoh saya. "TIDAK MUNGKIN DIA JODOH SAYA" itu yang kukatakan. Tapi ketika dia sedang berada di dekat saya, saya merasa dia adalah pria terbaik, yang mungkin akan menjadi jodoh saya.
Ibarat sebuah permata, saya fikir pria baik hati yang saya kenal ini lebih pantas dipajang dietalase Toko untuk dikagumi dan dihargai.
Saya ingin memberinya seluruh cinta yang saya miliki.

 Selama berjalan dengannya, jiwa saya terasa sedang dilindungi. Dan saya selalu ingat bagaimana pertama kali kami berkenalan. Dari sebuah jejaring sosial. Perkenalan yang singkat, dan menakjubkan. Tidak ada rasa apapun ketika itu, sampai akhirnya pria itu menunggu saya di depan kampus selama 2jam untuk bertemu dengan saya. Dia memperkenalkan diri dengan sopan, mengantarkan saya kerumah untuk bertemu ayah dan ibu saya.

Mungkin sejak saat itu, hati saya telah berubah menjadi sekumpulan darah yang hidup. Tidak seperti sebelum mengenalnya, hati saya begitu gelap. Hanya saja saya tidak menyadarinya.

Dalam waktu singkat, akhirnya saya tau isi hati pria itu. Dia hanyalah seorang anak manusia yang hatinya pernah terluka, pengalaman cintanya yang penuh cobaan membuatnya belum menikah sampai seusia 30tahun. Dan karna itu dia tidak ingin bermain lagi, dia ingin memberikan cinta tulusnya kepada saya. Sepenuhnya. Tapi sekali lagi,  saya tidak menyadari ketulusannya.
 
Ketika itu jiwa kekanakan saya, meminta saya untuk bermain-main pada masa muda saya dulu. Saya belum memikirkan apapun tentang pernikahan. Hingga upaya terakhir saya, adalah menghindari nomor handphonenya. Saya berhenti menerima ataupun menghubunginya. Hingga dia pergi.

Ya, ketika bocah saya berharap sebuah cinta yang berbeda akan hadir untuk saya ketika saya sudah dewasa. Tapi ketika saya dewasa dan cinta itu hadir. Saya malah lupa dan mencampakkannya dengan segala tindakan saya yang sangat kekanakan.

Dan jika mengingat hari ini, di saat Pria itu telah hilang dari hidup saya -akibat keegoisan saya. Maka, hati saya menangis. Dan saya tau, inilah kesalahan terbesar saya pada perasaan saya.


Maafkan saya
#muhammad rico