Bila
seseorang tidak bahagia, itu karna kesalahannya sendiri. Sebab Tuhan
menciptakan manusia dengan kemampuan berupaya mencapai kebahagiaan.
_epictales
Selayaknya wanita kebanyakan. Saya suka pria yang bijaksana dan berwibawa.
_epictales
Selayaknya wanita kebanyakan. Saya suka pria yang bijaksana dan berwibawa.
Lebih
dari itu, semua wanita mendampakan sosok-sosok pria dewasa yang mampu
memikirkan segala hal tidak hanya untuk kepentingannya sendiri.
Karna sudah menjadi ketentuan jika setiap pria
ditakdirkan menjadi pemimpin. Baik itu pemimpin dalam ruang lingkup besar
seperti 'presiden. Ataupun pemimpin untuk ruang lingkup kecil seperti 'kepala
keluarga.
Tepatnya
sekitar setahun yang lalu.
Saya
menemukan sosok pria dewasa yang baik hati itu.
Bagi
saya, lelaki itu adalah doa saya semasa kecil yang terkabul ketika saya telah
lupa. Dia lebih dari dewasa, usianya 10tahun lebih tua dari saya. Saya masih
19tahun ketika mengenalnya, dan dia sudah 30tahun.
Bagi
saya ketika itu, usia adalah sebuah kendala besar. karna pertama, saya belum
memikirkan untuk menikah, dan yang kedua, pikiran saya masih sangat kekanakan
mengenai cinta.
Selama
saya mengenalnya, tidak satupun tindakannya yang pernah membuat hati saya
menangis. Dia bahkan tidak pernah membalas perkataan saya, yang terkesan begitu
ingin menjauhinya.
Jika
sedang berada jauh darinya, saya selalu berfikir jika dia bukan jodoh saya.
"TIDAK MUNGKIN DIA JODOH SAYA" itu yang kukatakan. Tapi ketika dia
sedang berada di dekat saya, saya merasa dia adalah pria terbaik, yang mungkin
akan menjadi jodoh saya.
Ibarat
sebuah permata, saya fikir pria baik hati yang saya kenal ini lebih pantas
dipajang dietalase Toko untuk dikagumi dan dihargai.
Saya ingin memberinya seluruh cinta yang saya miliki.
Saya ingin memberinya seluruh cinta yang saya miliki.
Selama berjalan dengannya, jiwa saya terasa
sedang dilindungi. Dan saya selalu ingat bagaimana pertama kali kami
berkenalan. Dari sebuah jejaring sosial. Perkenalan yang singkat, dan
menakjubkan. Tidak ada rasa apapun ketika itu, sampai akhirnya pria itu
menunggu saya di depan kampus selama 2jam untuk bertemu dengan saya. Dia
memperkenalkan diri dengan sopan, mengantarkan saya kerumah untuk bertemu ayah
dan ibu saya.
Mungkin
sejak saat itu, hati saya telah berubah menjadi sekumpulan darah yang hidup.
Tidak seperti sebelum mengenalnya, hati saya begitu gelap. Hanya saja saya
tidak menyadarinya.
Dalam
waktu singkat, akhirnya saya tau isi hati pria itu. Dia hanyalah seorang anak
manusia yang hatinya pernah terluka, pengalaman cintanya yang penuh cobaan
membuatnya belum menikah sampai seusia 30tahun. Dan karna itu dia tidak ingin
bermain lagi, dia ingin memberikan cinta tulusnya kepada saya. Sepenuhnya. Tapi
sekali lagi, saya tidak menyadari
ketulusannya.
Ketika
itu jiwa kekanakan saya, meminta saya untuk bermain-main pada masa muda saya
dulu. Saya belum memikirkan apapun tentang pernikahan. Hingga upaya terakhir
saya, adalah menghindari nomor handphonenya. Saya berhenti menerima ataupun
menghubunginya. Hingga dia pergi.
Ya,
ketika bocah saya berharap sebuah cinta yang berbeda akan hadir untuk saya
ketika saya sudah dewasa. Tapi ketika saya dewasa dan cinta itu hadir. Saya
malah lupa dan mencampakkannya dengan segala tindakan saya yang sangat
kekanakan.
Dan
jika mengingat hari ini, di saat Pria itu telah hilang dari hidup saya -akibat
keegoisan saya. Maka, hati saya menangis. Dan saya tau, inilah kesalahan
terbesar saya pada perasaan saya.
Maafkan
saya
#muhammad
rico