Saya
adalah tipe cewek yang irit ngomong. Biasanya hanya pada orang terdekat saya
suka berceloteh.
Karna
saya jauh lebih suka menulis daripada mengatakan apa sebenarnya isi kepala
saya. Terlebih jika mengingat beberapa kejadian di masa lalu, ketika saya salah
bicara dan menyakiti hari orang lain. Kan malah jadi dosa. Makanya saya lebih
memilih diam.
Itulah
sebabnya kenapa semasa sekolah, saya dikenal sebagai anak yang pendiam. Dari
SMp sampai tamat Sma, saya memang lebih suka menutup mulut saya. Daripada
mengatakan hal-hal yang akan membuat saya tampak bodoh.
Haha,
entah kenapa isi otak saya begitu terasa 'lain sendiri. Saya sering merasa bodoh dan diabaikan jika
sedang berbicara. Mungkin karna topik pembicaraan 'mereka' tidak nyambung
dengan topik saya.
Itulah
kenapa saya lebih suka bercerita lewat tulisan seperti ini. karna menulis sudah
menjadi salah satu kegemaran saya.
saya
yakin di dunia ini tak ada hal yang sia-sia. Walaupun tidak banyak yang baca
tulisan saya. Setidaknya saya lega, sudah mencurahkan seluruh isi otak saya
sesuka hati. Tanpa ada seorangpun yang protes, Apalagi dikacangin 20ribu
sekilo.
Kondisi
saya yang terlalu menutup mulut, kadang membuat beberapa orang meremehkan saya.
Mereka fikir saya ini anak kurang pergaulan, yang kalau lihat cowok ganteng itu
ngeces2. atau mungkin mereka fikir saya adalah anak aneh, yang tidak asik
diajak bergaul.
Padahal
nyatanya tidak. Saya lebih mengarah ke introvert (orang-orang yang lebih suka
melakukan segala sesuatu sendiri). Dan hanya membutuhkan orang lain,jika itu
sudah menyangkut urusan uang, politik, dan juga sosialisasi.
**
Saya
adalah seorang cewek yang menyukai jenis musik Heavy Metal dan Hardcore.
Sedangkan anak-anak lain mungkin lebih suka lagu mellow atau dangdut. Baiklah,
itukan selera kuping khas orang indonesia. Jadi tau sendiri jika misalnya,
sekumpulan anak membicarakan lagu oplosan. Lalu saya tiba-tiba membicarakan
tentang Cannibal corpse. Pasti saya tampak seperti makhluk dunia lain. Aneh!
Dalam
urusan cinta juga begitu. Saya adalah seorang cewek yang tidak mementingkan
sebuah hubungan asmara. Maksudnya, saya tidak begitu mementingkan berpacaran.
Saya berasumsi bahwa satu-satunya tujuan manusia berpacaran adalah untuk
menikah. Dan menikah itu bukan sesuatu yang remeh temeh. Kita butuh kematangan
fisik,mental dan juga spiritual -sebelum siap untuk menikah.
Dan
saya, satu-satunya yang saya miliki hanyalah kematangan fisik. Itu juga karna
faktor usia saya yang sudah kepala dua. Itu artinya saya belum siap menikah,
saya masih butuh banyak pengalaman kehidupan. Dan karna itu saya belum siap
mengikat diri dalam hubungan 'pacaran'.
Pernah
sih, beberapa kali naksir cowok, dan beberapa diantaranya sempat jadian. Tapi
itu rumit sekali, saya terlalu mengabaikan mereka. Saya tidak memprioritaskan
pacaran, hingga berulang kali menyakiti hati cowok-cowok yang pernah dekat
dengan saya (-_-).
I'm
sorry to hear that. I hope you will
know.
Sedangkan
di zaman sekarang, kita bisa lihat disekitar kita. What happened?
Anak
SD udah mengerti pacaran. Itu anak Sd lho, bagaimana dengan anak-anak yang
seusia saya?
Itu
semakin memperparah pandangan orang tentang diri saya.
'gila..
Saya
tidak pernah bisa menjawab jika ada sanak saudara yang bertanya, pacar cery
mana?
Dan
saya tidak pernah percaya diri jika undangan ke pesta pernikahan hanya
sendirian. Sedang remaja-remaja lain yang seusia saya undangan ditemani
pacarnya.
Benarkah
saya se'berbeda' itu. Bagaimana dengan
kata-kata, hidup adalah pilihan?
Jika
teman-teman saya yang lain memilih untuk berpacaran, maka inilah pilihan saya.
Saya memilih untuk tidak berpacaran. Lagipula dalam agama saya pacaran itu
tidak ada, karna lebih banyak mudharatnya 'katanya sih begitu.
So,
bisakah hormati pilihan saya!
Saya
punya ketakutan sendiri pada bayangan yang saya ciptakan sendiri.
Maksud
saya begini, saya membayangkan jika suatu hari sahabat-sahabat perempuan saya
sedang membicarakan tentang pacar mereka masing-masing. Dan tentu saja saya
tidak bisa masuk kedalam pembicaraan mereka,karna saya tidak punya pacar. Dan
lalu teman-teman saya akan beranggapan saya ini cewek aneh, saya ketinggalan
jaman, atau mungkin saya tidak laku. Akhirnya gara-gara bayangan saya yang
takut dibilang 'tidak laku. Sayapun
takut untuk mempunyai banyak teman perempuan.
Padahal
jikapun punya teman perempuan, belum tentu mereka akan beranggapan begitu. Tapi
melihat dari situasi zaman sekarang, di kepala saya terDoktrin
bayangan-bayangan seperti itu.
Jujur
saja teman dekat saya saat ini sangat sedikit. Kurang dari hitungan jari
bahkan. karna kembali pada bayangan
ketakutan saya yang tadi. Saya jadi
sulit menerima kehadiran nama-nama baru.
Saya
merasa beda, penampilan saya juga terlihat demikian. Terkadang, di satu sisi
saya merasa kuat menghadapi jalan saya -Karna saya masih punya mimpi. Tapi di
sisi lain saya bisa merasa sebagai orang yang paling lemah, karna yang mereka
sebut 'cinta, Sering memberikan pemahaman-pemahaman ganda dalam diri saya.
Saya
butuh kehadiran orang-orang yang mampu meluruskan pemahaman saya, yang
mungkin-saja-ini-salah'.
Dan
Saya juga berharap, suatu hari akan kembali bertemu dengan seseorang Yang merasakan dirinya juga berbeda.
Entah
alasan apa yang mempertemukan ku dengan orang itu.
Tapi
ketika aku dan dia bertemu, ada semacam maghnet transparan yang membuat kami
saling tarik menarik. Aku dan dia akan merasa memiliki banyak kecocokan, saat sedang berbicara tidak ada batasan kata yang membuat kami
terdiam. Segala kegilaanku adalah hal yang bisa dia terima, dan segala
fantasinya adalah hal yang terdengar menakjubkan bagiku.
Saat itu, mungkin takdir telah menjodohkan diri kami.
Dimana
Ketika kami bersama, waktu semakin cepat berlalu. Dan ketika kami berpisah,
waktu terasa berjalan sangat lambat sekali.
Ya,
saya yakin akan ada orang-orang yang ditakdirkan menjadi jodoh saya dengan cara
seperti itu.
Karna
dulu saya pernah menemukannya!
Meski
waktu telah mengubah orang itu, tapi
saya yakin saya akan menemukan orang lain itu kembali.