Featured Post

Kecanduan

May 10, 2014

hey, Janganlah Menilai Saya dari Luarnya saja.

Saya adalah tipe cewek yang irit ngomong. Biasanya hanya pada orang terdekat saya suka berceloteh.
Karna saya jauh lebih suka menulis daripada mengatakan apa sebenarnya isi kepala saya. Terlebih jika mengingat beberapa kejadian di masa lalu, ketika saya salah bicara dan menyakiti hari orang lain. Kan malah jadi dosa. Makanya saya lebih memilih diam.

Itulah sebabnya kenapa semasa sekolah, saya dikenal sebagai anak yang pendiam. Dari SMp sampai tamat Sma, saya memang lebih suka menutup mulut saya. Daripada mengatakan hal-hal yang akan membuat saya tampak bodoh.

Haha, entah kenapa isi otak saya begitu terasa 'lain sendiri.  Saya sering merasa bodoh dan diabaikan jika sedang berbicara. Mungkin karna topik pembicaraan 'mereka' tidak nyambung dengan topik saya.



Itulah kenapa saya lebih suka bercerita lewat tulisan seperti ini. karna menulis sudah menjadi salah satu kegemaran saya.
saya yakin di dunia ini tak ada hal yang sia-sia. Walaupun tidak banyak yang baca tulisan saya. Setidaknya saya lega, sudah mencurahkan seluruh isi otak saya sesuka hati. Tanpa ada seorangpun yang protes, Apalagi dikacangin 20ribu sekilo.

Kondisi saya yang terlalu menutup mulut, kadang membuat beberapa orang meremehkan saya. Mereka fikir saya ini anak kurang pergaulan, yang kalau lihat cowok ganteng itu ngeces2. atau mungkin mereka fikir saya adalah anak aneh, yang tidak asik diajak bergaul.

Padahal nyatanya tidak. Saya lebih mengarah ke introvert (orang-orang yang lebih suka melakukan segala sesuatu sendiri). Dan hanya membutuhkan orang lain,jika itu sudah menyangkut urusan uang, politik, dan juga sosialisasi.

**
Saya adalah seorang cewek yang menyukai jenis musik Heavy Metal dan Hardcore. Sedangkan anak-anak lain mungkin lebih suka lagu mellow atau dangdut. Baiklah, itukan selera kuping khas orang indonesia. Jadi tau sendiri jika misalnya, sekumpulan anak membicarakan lagu oplosan. Lalu saya tiba-tiba membicarakan tentang Cannibal corpse. Pasti saya tampak seperti makhluk dunia lain. Aneh!

Dalam urusan cinta juga begitu. Saya adalah seorang cewek yang tidak mementingkan sebuah hubungan asmara. Maksudnya, saya tidak begitu mementingkan berpacaran. Saya berasumsi bahwa satu-satunya tujuan manusia berpacaran adalah untuk menikah. Dan menikah itu bukan sesuatu yang remeh temeh. Kita butuh kematangan fisik,mental dan juga spiritual -sebelum siap untuk menikah.
Dan saya, satu-satunya yang saya miliki hanyalah kematangan fisik. Itu juga karna faktor usia saya yang sudah kepala dua. Itu artinya saya belum siap menikah, saya masih butuh banyak pengalaman kehidupan. Dan karna itu saya belum siap mengikat diri dalam hubungan 'pacaran'.

Pernah sih, beberapa kali naksir cowok, dan beberapa diantaranya sempat jadian. Tapi itu rumit sekali, saya terlalu mengabaikan mereka. Saya tidak memprioritaskan pacaran, hingga berulang kali menyakiti hati cowok-cowok yang pernah dekat dengan saya (-_-).
I'm sorry to hear  that. I hope you will know.

Sedangkan di zaman sekarang, kita bisa lihat disekitar kita. What happened?
Anak SD udah mengerti pacaran. Itu anak Sd lho, bagaimana dengan anak-anak yang seusia saya?

Itu semakin memperparah pandangan orang tentang diri saya.
'gila..
Saya tidak pernah bisa menjawab jika ada sanak saudara yang bertanya, pacar cery mana?
Dan saya tidak pernah percaya diri jika undangan ke pesta pernikahan hanya sendirian. Sedang remaja-remaja lain yang seusia saya undangan ditemani pacarnya.

Benarkah saya se'berbeda'  itu. Bagaimana dengan kata-kata, hidup adalah pilihan?
Jika teman-teman saya yang lain memilih untuk berpacaran, maka inilah pilihan saya. Saya memilih untuk tidak berpacaran. Lagipula dalam agama saya pacaran itu tidak ada, karna lebih banyak mudharatnya 'katanya sih begitu.

So, bisakah hormati pilihan saya!

Saya punya ketakutan sendiri pada bayangan yang saya ciptakan sendiri.
Maksud saya begini, saya membayangkan jika suatu hari sahabat-sahabat perempuan saya sedang membicarakan tentang pacar mereka masing-masing. Dan tentu saja saya tidak bisa masuk kedalam pembicaraan mereka,karna saya tidak punya pacar. Dan lalu teman-teman saya akan beranggapan saya ini cewek aneh, saya ketinggalan jaman, atau mungkin saya tidak laku. Akhirnya gara-gara bayangan saya yang takut dibilang  'tidak laku. Sayapun takut untuk mempunyai banyak teman perempuan.
Padahal jikapun punya teman perempuan, belum tentu mereka akan beranggapan begitu. Tapi melihat dari situasi zaman sekarang, di kepala saya terDoktrin bayangan-bayangan seperti itu.

Jujur saja teman dekat saya saat ini sangat sedikit. Kurang dari hitungan jari bahkan.  karna kembali pada bayangan ketakutan saya yang tadi.  Saya jadi sulit menerima kehadiran nama-nama baru.

Saya merasa beda, penampilan saya juga terlihat demikian. Terkadang, di satu sisi saya merasa kuat menghadapi jalan saya -Karna saya masih punya mimpi. Tapi di sisi lain saya bisa merasa sebagai orang yang paling lemah, karna yang mereka sebut 'cinta, Sering memberikan pemahaman-pemahaman ganda dalam diri saya.

Saya butuh kehadiran orang-orang yang mampu meluruskan pemahaman saya, yang mungkin-saja-ini-salah'.

Dan Saya juga berharap, suatu hari akan kembali bertemu dengan seseorang  Yang merasakan dirinya juga berbeda. 
Entah alasan apa yang mempertemukan ku dengan orang itu.

Tapi ketika aku dan dia bertemu, ada semacam maghnet transparan yang membuat kami saling tarik menarik. Aku dan dia akan merasa memiliki banyak kecocokan,  saat sedang berbicara  tidak ada batasan kata yang membuat kami terdiam. Segala kegilaanku adalah hal yang bisa dia terima, dan segala fantasinya adalah hal yang terdengar menakjubkan bagiku.
 Saat itu, mungkin takdir  telah menjodohkan diri kami.
Dimana Ketika kami bersama, waktu semakin cepat berlalu. Dan ketika kami berpisah, waktu terasa berjalan sangat lambat sekali.



Ya, saya yakin akan ada orang-orang yang ditakdirkan menjadi jodoh saya dengan cara seperti itu.

Karna dulu saya pernah menemukannya!

Meski waktu telah mengubah orang itu,  tapi saya yakin saya akan menemukan orang lain itu kembali.