-00.00 wib-
Happy Birthday Damar Ramadhan..
Aku ingat pertama kali aku menyukaimu. Waktu itu aku masih kecil, mengagumimu tanpa pertimbangan. Tak ada asumsi buluk apapun dikepalaku. Aku suka mata sipit, dan bibir merahmu yang khas. Ditambah kulit putih bersih dan rambut lebat lurus. Aku melihatmu bermain gitar di ujung kaca televisi, dan aku sering menangis untukmu.. Di ingatanku tersimpan jelas kejadian hari itu. Bertahun yang lalu, sebelum ada hari ini di waktu yang sama. Itu adalah pertama kalinya aku bertemu denganmu.. Aku memelukmu, menangis beberapa detik dalam posisi tangan melingkar di tubuhmu. Sebelum akhirnya, para bodyguard itu menarik paksa aku, dan kitapun terlepas. Aku ingat harum itu, parfum semerbak, yang akhirnya juga menempel di bajuku. Aku juga ingat, saat itu kamu terkejud, karna baru saja perform di atas panggung. Di tengah kegelapan itu, kamu berlalu begitu saja.
Aku ingat, aku ingat malam saat pertama kali aku bisa bertemu denganmu. Aku tidak tidur sampai waktu pagi tiba. Sampai aku kembali kerumah, diantar temanku ulan. Malam ini, aku merindukan malam itu. Baju kotak-kotak merah hitam itu, belum kucuci dan masih ada baumu. Baju kak Ryan waktu perform malam itu, adalah sebuah hoody bertuliskan “Thanks God” di punggungnya.
Seperti sebuah miracle, beberapa teman lamaku kembali datang, dan Semalam kurampungkan khusus buku D’Masiv itu. Akhir kata, kuucapkan Thanks God.