Featured Post

Kecanduan

May 03, 2014

Bicara Prostitusi Anak {2}

tulisan ini adalah lanjutan dari post ini

**cerita saya bertemu dengan tan di skype itu sudah terjadi setahun yang lalu. Dan saya hampir melupakannya.
Tapi saat saya menonton berita di Tv belakangan ini. Entah kenapa, Kejadian kekerasan seksual pada anak banyak menghiasi rubik berita di Negri ini.

Ironis memang, mulai dari terbongkarnya kasus di Jakarta International School, kasusnya si Emon, dan banyak lagi kasus-kasus lain.
 _ Yang bisa kamu search sendiri di internet. Dan Hasilnya itu, mencengangkan!

Hey, sebenarnya apa yang sedang terjadi di indonesia.
Kenapa anak-anak kecil bisa jadi korban pelecehan seksual? Kasihan anak-anak perempuan yang telah kehilangan kesuciannya. Kasihan juga anak laki-laki yang jadi korban. Katanya, bermula dari korban, saat dewasa seorang anak laki-laki bisa jadi pelaku.

Mungkin kita juga patut prihatin pada sistem orang tua yang menganggap sebegitu Tabunya mengajarkan Seks pada anak.  Bukan karna mereka masih kecil, tapi karna mereka polos. Sebenarnya dengan pengarahan yang benar, orang tua dan lingkungan bisa menanamkan pengertian seks secara baik pada anak. Toh, dalam waktu beberapa Tahun. Tanpa terasa seorang anak akan tumbuh menjadi dewasa juga. Saya rasa bersifat terbuka pada anak dengan mengajarkan apa yang seharusnya dia tau, itu lebih baik. Daripada membiarkan sang anak mempelajari sesuatu secara diam-diam. Karna anak berfikir dengan kepolosannya, selalu ada kemungkinan dia akan 'salah tangkap' jika mempelajari sesuatu itu sendiri.

Akhir kata, saya hanya ingin mengatakan ini:
"Saat tangan-tangan dewasa menguasai kepolosan dan merenggut kesucian bocah-bocah tak berdosa, maka saat itu  Moral dan etika telah dinodai keberadaannya. Jiwa yang terlahir murni kini telah dilukai oleh hawa nafsu. Ingatlah, luka itu tak akan sembuh seumur hidup. Luka itu akan terus berdetak sebagai bagian dari Trauma. Ketika anak-anak itu Ketakutan, menangis, menjerit, bahkan kita tak bisa membayangkannya. Mereka butuh pengertian kita.

Mungkin,kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan para tersangka. Karna mereka di masa kecilnya juga ada yang menjadi Korban dan sanggup meneruskan tangan-tangan tak pengertian itu ketika kelak mereka dewasa. Semacam, tabir mengerikan yang tak akan terputus keberadaannya.
Oh ya tuhan,hati saya miris.

Semoga, untuk semua bocah yang menjadi korban pelecehan seksual di masa kecilnya. Mereka mampu memaafkan kekhilafan para dewasa  (seperti teman saya tanubrata). Semoga saat mereka dewasa mereka akan hidup dengan normal, tanpa harus menyambung dosanya menjadi penjajah seks. Atau pun seorang pedophil.


Buat para dewasa, jagalah para Bocah disekelilingmu.