tulisan ini adalah lanjutan dari post ini
**cerita saya bertemu dengan tan di skype
itu sudah terjadi setahun yang lalu. Dan saya hampir melupakannya.
Tapi saat saya menonton berita di Tv
belakangan ini. Entah kenapa, Kejadian kekerasan seksual pada anak banyak
menghiasi rubik berita di Negri ini.
Ironis memang, mulai dari terbongkarnya
kasus di Jakarta International School, kasusnya si Emon, dan banyak lagi
kasus-kasus lain.
_ Yang
bisa kamu search sendiri di internet. Dan Hasilnya itu, mencengangkan!
Hey, sebenarnya apa yang sedang terjadi di
indonesia.
Kenapa anak-anak kecil bisa jadi korban
pelecehan seksual? Kasihan anak-anak perempuan yang telah kehilangan
kesuciannya. Kasihan juga anak laki-laki yang jadi korban. Katanya, bermula
dari korban, saat dewasa seorang anak laki-laki bisa jadi pelaku.
Mungkin kita juga patut prihatin pada
sistem orang tua yang menganggap sebegitu Tabunya mengajarkan Seks pada
anak. Bukan karna mereka masih kecil,
tapi karna mereka polos. Sebenarnya dengan pengarahan yang benar, orang tua dan
lingkungan bisa menanamkan pengertian seks secara baik pada anak. Toh, dalam
waktu beberapa Tahun. Tanpa terasa seorang anak akan tumbuh menjadi dewasa juga.
Saya rasa bersifat terbuka pada anak dengan mengajarkan apa yang seharusnya dia
tau, itu lebih baik. Daripada membiarkan sang anak mempelajari sesuatu secara
diam-diam. Karna anak berfikir dengan kepolosannya, selalu ada kemungkinan dia
akan 'salah tangkap' jika mempelajari sesuatu itu sendiri.
Akhir kata, saya hanya ingin mengatakan
ini:
"Saat tangan-tangan dewasa menguasai
kepolosan dan merenggut kesucian bocah-bocah tak berdosa, maka saat itu Moral dan etika telah dinodai keberadaannya.
Jiwa yang terlahir murni kini telah dilukai oleh hawa nafsu. Ingatlah, luka itu
tak akan sembuh seumur hidup. Luka itu akan terus berdetak sebagai bagian dari
Trauma. Ketika anak-anak itu Ketakutan, menangis, menjerit, bahkan kita tak
bisa membayangkannya. Mereka butuh pengertian kita.
Mungkin,kita tidak bisa sepenuhnya
menyalahkan para tersangka. Karna mereka di masa kecilnya juga ada yang menjadi
Korban dan sanggup meneruskan tangan-tangan tak pengertian itu ketika kelak
mereka dewasa. Semacam, tabir mengerikan yang tak akan terputus keberadaannya.
Oh ya tuhan,hati saya miris.
Semoga, untuk semua bocah yang menjadi
korban pelecehan seksual di masa kecilnya. Mereka mampu memaafkan kekhilafan
para dewasa (seperti teman saya
tanubrata). Semoga saat mereka dewasa mereka akan hidup dengan normal, tanpa
harus menyambung dosanya menjadi penjajah seks. Atau pun seorang pedophil.
Buat para dewasa, jagalah para Bocah
disekelilingmu.