Featured Post

Kecanduan

December 06, 2016

First Not For U

Hai Dion, 
Apa kabar sayang.
Masih kah kau ingat aku walau sedetik saja di harimu.

Masihkah Rindu itu bersemayam dihatimu. Untukku ?

Aku tau aku takkan bisa melupakanmu Seumur Hidupku.
Meskipun kini kau sudah memutuskan untuk benar-benar menghilangkan Kehadiranku dari Duniamu.

Tapi, Maafkan aku yang tak bisa secepat itu Melupakanmu.
Aku merasa Cintaku padamu akan menjadi Cinta Terbaik yang akan kuperoleh sepanjang hidupku.

Dan Izinkan aku mulai hari ini, untuk terus menyebut namamu dalam Catatan Harianku.
Maaf tidak meminta izin secara langsung padamu, itu karna aku tak punya cara lagi untuk menghubungimu, Aku kehilanganmu.

Dion, dion, dion..
Semua yang kulakukan, Yang kufikirkan, dan Yang kuharapkan saat ini, Semua itu hanya untuk mu.
Hanya karna kamu.
Agar aku  tetap bisa mempertahankan perasaanku padamu.
Agar aku terus bisa merasakan kasih sayang yang pernah kau beri .
Sedalam itu.

Hari ini aku merasa Dicintai kembali oleh seseorang.
Dia Teman lamaku. Lebih tepat kusebut Kakak kelasku.

Aku mulai bisa membaca tatapan mata seorang lelaki yang mengagumiku.
Dan itu tatapan yang kudapati dari matanya hari ini.

Dia bukan anak baik-baik sama sepertimu. Seorang Bad Boy, itu akan terasa lebih menantang dimata ku. Dan entah kenapa seleraku tidak pernah berubah, Untuk terus mencintai pria aneh. 
      ha ha

Dia bicara seenaknya dan bersikap tak punya sopan santun dihadapan teman-temannya.
Tapi dihadapanku dia terlihat sangat maniss..

Bicaranya tetap tak terkontrol, tapi penuh dengan Candaan-candaan yang membuatku terus ingin tersenyum.
Dia tidak ganteng, Yang bilang dia ganteng mungkin cuma orang katarak.
Tapi dia menarik  dan  Kocak. Aku ingat pribahasa jika cowok ganteng akan kalah dengan cowok Humoris.
Dan itu terbukti. Banyak pelawak berwajah pas-pasan yang punya istri cantik.
kau tau, itu karna mereka lucu. Wanita suka pria-pria yang pandai menghibur.

Namanya Budiman. Panggilannya Budi. Lebih Tenar dengan sebutan Boncel.
Ah, sudahlah. Apalah arti sebuah Nama..*Klise

Bang Budi memang selalu buat aku Ketawa.
Enggak ada halangan yang berarti selama aku jalan sama dia.
Malah aku jadi punya teman bayak. Temannya jadi temanku juga.

Dia Perhatian. Aku enggak terganggu walau sering ditelfon ataupun lagi telfonan sama dia.
Udah gitu pengertian, gak banyak nuntut, gak pernah Curiga dan mempersoalkan untuk hal-hal yang nggak penting.
Aku malah merasa dimanja, sebagai cewek.

Meskipun saat sedang bersamanya -biasanya dia datang ketempat kerja aku kalau udah malam, Soalnya rumahnya deketan- Aku tetap tidak bisa melupakan dion. 

Belum ada satupun cowok yang bisa membuatku lupa padamu saat aku bersamanya.
Ya, sebegitu kuatnya pengaruhmu.
Aku selalu membanding bandingkan dirimu dengan mereka.
Aku selalu ingin mendapatkan hal yang sama dalam diri seseorang seperti yang ada dalam dirimu.
Aku sangat Teramat merindukanmu.

Dalam Pemikiran dangkalku, Inilah satu satunya cara agar aku tak pernah kehilanganmu.
Hanya ini yang bisa kulakukan agar jiwaku tetap merasakan hangatnya cintamu.

Saat mendengar suaranya di Telfon, Aku bisa merasa seolah itu suara Dion.
Dion yang masih ada disini dan memperhatikan aku walau hanya dari Telfon.
Itu yang aku ingin.
Sesuatu yang selalu dikatakannya atas nama Cinta.
Walau itu nyata, Walau itu semu.

Dan hingga aku tak lagi bisa mendengar Suaramu.
Aku Hanya Bisa Menyesali.
Andainya aku tak pernah menghapus semua Rekaman Suaramu.
Mungkin seumur hidup aku akan tetap Bergantung Padamu.

Bantu aku mengikhlaskan ini ya Sayang.