Aku tidak bisa melalui semuanya sendirian, karna itu aku meminta Allah yang membantuku.
stay +++ |
-=-=-
Entah apa yang terjadi dengan suamiku.
Malam ini, dia terus saja mengatakan masakanku tak enak dan tak layak.
Padahal aku selalu bangun duluan di pagi hari agar bisa memasakkan makanan untuk bekalnya.
Aku memang kurang pandai memasak makanan yang mewah seperti dirumah makan.
Tapi setelah menikah, setidaknya aku selalu belajar masak makanan yang layak.
Aku tulus masak untuk dimakan keluarga kecilku.
Tapi suami sering kali lupa menghargai itu.
Ada kalanya dia menghinaku gara-gara makanan yang terlalu asin.
Mengataiku orang Paok dan Goblok bukan sekali duakali.
Hampir setiap hari.
Aku selalu menganggapnya angin lalu, agar hatiku tak terluka.
Tapi dikala aku sedang rapuh, kata-kata itu nyatanya juga menusuk dan melukai perasaan.
Resiko punya suami yang kurang pendidikannya.
Yang pendidikan hanya sampai SD, yang bahkan tidak tau adab dan tata krama.
Kalau pesan ayahku.
Sifat yang sudah jadi watak, mau tak mau harus diterima dalam diri suami.
Iklhkaskan itu sebagai pil pahit yang harus di telan.