Saat sedang dalam posisi sekarang, aku sangat butuh perhatian, dukungan suami, dan bantuan penuh untuk mengurus putriku. Putri kecil yang baru umur sebulan.
Tapi nonsen, nihil, nyehe. Suamiku malah nambahin kerepotan ku. Jangan kan untuk membantu, mengurus dirinya sendiri pun tak bisa. Apapun mau dilayani seperti saat sebelum punya bayi.
Aku takut, ketika kembali ke rumah kios, aku akan stress.
Kuncinya cuma 1, yaitu ikhlas.
Hal tak menyenangkan dari suami, anggap saja karma dari masa lalu. Mau tak mau harus kuterima. Aku harus tabah melayani nya, karna bisa jadi itu adalah "cuci dosa" dari seorang wanita pendosa seperti ku.
Saat nanti semuanya terlalui, aku harap suamiki akan berubah. Semoga cintanya sebesar cintaku, ketabahan dan keikhlasan hatinya lebih tinggi daripada aku.
Dan seandainya keikhlasan hati itu berwujud, semoga orang-orang disekitar suamiku bisa melihat wujud itu dari hati suamiku.
Ya, semoga.
😀aminkan saja ya!
Tak ada yang tak mungkin jika Allah menghendaki.