Akhirnya kau kembali ke rumah.
Kau pulang untuk mengatakan kalau kau itu suamiku, bukan cowokku.
Karna tak semudah itu meninggalkan hati yang sudah menjadi rumahmu.
Kau memelukku saat sudah selesai mandi. Duduk, mungil punggungmu dan bugil. Sesuatu yang indah yang memenangkan jiwa.
Aku tak pernah menikmati yang seperti itu -secara nyata- dari orang lain. Ku pandangi keindahan itu cukup lama di balik pantulan cermin.
Lalu, malam hari, kita bercanda canda di kamar berdua. Sudah lama rasanya, saat kau mencium ku. Aku masih takut untuk "itu".
Tapi, kita sudah lama. Aku bisa merasakan kembali kerinduan yang membara di hati kita.
Kau menarik seperti saat pertama kita bertemu, masih menjadi sosok indah dan mengagumkan di mataku.
I love you..
Love you too..
Saling melontarkan cinta., masih.
Perasaan ku masih tetap sama. Semoga kaupun begitu.