Featured Post

Sakit

March 20, 2021

“Percaya”

Aku yakin aku bisa lebih bersabar daripada kau.

Menunggu waktu berputar, dan menemukan jawaban atas kisah pernikahan kita ini.

Ya, tulisan ini akan membantuku bertahan.
Buah hati kita akan membantuku untuk tetap kuat dan tegar.
Gak boleh nangis dan Stress demi putri kecil, Nak Gadisku.

Hari ini dan malam kemarin gak ada ketemu dan gak ada cerita. Mungkin ini pertama kalinya, selama kita menikah.
Aku yakin bukan hanya aku yang dipenuhi rasa sesak dan sakit. Kau juga.
Hari ini hanya berkabar satu kali. Itupun aku yang telfon kau duluan. Kau tanya ini siapa ?
padahal jelas-jelas aku menelfonmu pakai nomor mama.

“ini cery, gak mau pulang lagi”
“adek dah ngusir abang” jawabmu.

“Jadi biarin aja micher gak punya bapak”

“Ya”

“Yasudah, Assalamualaikum”
“Walaikum salam”

Dan kututup telfon menyakitkan itu, Ingin rasanya menangis kejer. Tapi untuk apa. Kasihan Putri Kecilku.

Oya, Nanti malam aku yang akan ngidupin api ari anak kita.
Sedihnya menyadari kalau anak kita belum selapan –belum diberi nama- kau sudah kehilangan kesabaran untuk menghadapiku.

Aku ingat berapa kali aku pernah marah padamu, dan  kau tak mau membujuk.
Kau pernah memohon dan meminta maaf. Tapi itu sudah lalu, aku hanya menahan sesak mengingat kenangan itu.

Kau terlalu layas, Percuma ibadah sholatmu jika kau sakiti istrimu ini sedemikian rupa. Kata-katamu tidak sopan, meskipun hanya sekedar kata tapi doa yang akan terkabul terkandung dalam kata jahanam dari mulutmu itu.

Aku sudah cukup menahan, sekarang tak terbendung lagi, anggap saja ini kita hanya istirahat sementara dari tatap muka.
Biarkan rindu dan kecewa meronta.

Sepatu bola, Pakaian, Benda, bahkan dirimu, semuanya masih ada disini, aku masih membawanya bersamaku. Mungkin itu bisa sedikit menenangkanku, memberiku sedikit keyakinan bahwa kau akan kembali.

Sekali ini aku ingin kau yang mengalah dan meredam Egomu. Aku ingin kau yang membujuk dan memohon karna rasa cintamu padaku.

Jika Tuhan sayang padaku, aku yakin Tuhan akan mengabulkan Doaku setiap malam, agar rasa sayangmu sebesar rasa sayangku, atau harus lebih besar.

Jikapun itu tidak terjadi, berarti aku bisa menilaimu, kaupun sudah bisa menilaiku.


_+_+