Aku yakin aku bisa lebih bersabar daripada kau.
Menunggu waktu berputar, dan menemukan jawaban atas kisah pernikahan kita ini.
Ya, tulisan ini akan
membantuku bertahan.
Buah hati kita akan membantuku untuk tetap kuat dan tegar.
Gak boleh nangis dan Stress demi putri kecil, Nak Gadisku.
Hari ini dan malam kemarin gak
ada ketemu dan gak ada cerita. Mungkin ini pertama kalinya, selama kita
menikah.
Aku yakin bukan hanya aku yang dipenuhi rasa sesak dan sakit. Kau juga.
Hari ini hanya berkabar satu kali. Itupun aku yang telfon kau duluan. Kau tanya
ini siapa ?
padahal jelas-jelas aku menelfonmu pakai nomor mama.
“ini cery, gak mau pulang
lagi”
“adek dah ngusir abang” jawabmu.
“Jadi biarin aja micher gak
punya bapak”
“Ya”
“Yasudah, Assalamualaikum”
“Walaikum salam”
Dan kututup telfon menyakitkan
itu, Ingin rasanya menangis kejer. Tapi untuk apa. Kasihan Putri Kecilku.
Oya, Nanti malam aku yang akan
ngidupin api ari anak kita.
Sedihnya menyadari kalau anak kita belum selapan –belum diberi nama- kau sudah
kehilangan kesabaran untuk menghadapiku.
Aku ingat berapa kali aku
pernah marah padamu, dan kau tak mau
membujuk.
Kau pernah memohon dan meminta maaf. Tapi itu sudah lalu, aku hanya menahan
sesak mengingat kenangan itu.
Kau terlalu layas, Percuma
ibadah sholatmu jika kau sakiti istrimu ini sedemikian rupa. Kata-katamu tidak
sopan, meskipun hanya sekedar kata tapi doa yang akan terkabul terkandung dalam
kata jahanam dari mulutmu itu.
Aku sudah cukup menahan,
sekarang tak terbendung lagi, anggap saja ini kita hanya istirahat sementara
dari tatap muka.
Biarkan rindu dan kecewa meronta.
Sepatu bola, Pakaian, Benda,
bahkan dirimu, semuanya masih ada disini, aku masih membawanya bersamaku.
Mungkin itu bisa sedikit menenangkanku, memberiku sedikit keyakinan bahwa kau
akan kembali.
Sekali ini aku ingin kau yang
mengalah dan meredam Egomu. Aku ingin kau yang membujuk dan memohon karna rasa
cintamu padaku.
Jika Tuhan sayang padaku, aku
yakin Tuhan akan mengabulkan Doaku setiap malam, agar rasa sayangmu sebesar
rasa sayangku, atau harus lebih besar.
Jikapun itu tidak terjadi,
berarti aku bisa menilaimu, kaupun sudah bisa menilaiku.
_+_+