Featured Post

Sakit

August 13, 2014

Aku Dan Jessy


Pak gofar masuk kelas dan seketika suasana kelas yang gaduh menjadi tenang. Pak goffar adalah seorang guru fisika. Karena terkenal cukup galak di balik kumis tebalnya. Pak gofar selalu bisa  membuat suasana kelas HENING.
Tapi pagi ini pak gofar tidak masuk sendirian ke kelas, ia diikuti seorang murid baru. Seorang anak berambut pirang, berbadan tinggi dan bermata biru. Penampilan fisiknya yang sangat bule, jelas menggambarkan bahwa anak baru ini bukan keturunan asli indonesia. Sontak satu kelas memperhatikan  murid baru itu. Begitu masuk dan berdiri di depan kelas, kami semua tertegun. Bentuk tubuhnya seperti anak laki-laki, tapi dia memakai rok. Ah, dia seorang wanita.

"anak-anak, hari ini kelas kita bertambah 1orang" ungkap pak gofar "silahkan perkenalkan dirimu !"
 
Murid baru itu tersenyum "hay friend,my name jessyka mathew. I'm from austria, and my family come and stay in indonesia since two years ago. And very sorry if My bahasa sediikit tidak lancar"

'wahw keren' Anak itu berbahasa inggris. Sekolah kami sangat jarang kedatangan murid yang berasal dari luar negri.
 Dan ternyata kali ini kelas kami mendadak jadi buah bibir kelas-kelas yang lain karna murid pindahan dari luar negri ini, selain gayanya yang mirip artis. Dia juga ternyata sangat ramah.

Setelah memperkenalkan diri, pak gofar menyuruhnya memilih tempat duduk yang masih kosong. Kebetulan ada tiga bangku kosong dikelas ini. Tapi kemudian murid baru itu duduk di bangku kosong yang tepat disebelah kananku.

"may I sit here!" murid itu bertanya sambil menunjuk ke arah bangku

"oh, ya sure" setelah ia duduk, kutawarkan tanganku padanya "my name inka"

Sambil membalas salamanku "yah, you can call me jessy"

Kamipun saling melemparkan senyum.

Oh ya, kejadian di atas itu sudah terjadi tiga bulan yang lalu.  Sebelum akhirnya aku dan jessy menjadi teman akrap seperti sekarang.
Yaa, bukannya ingin menyombongkan diri sih. Tapi di kelasku ini, akulah murid yang paling jago bahasa inggris. Bisa dibilang tidak ada pelajaran apapun yang aku kuasai keseluruhannya selain bahasa ingris. Jadi sejak awal berkenalan sama jessy, aku tidak mengalami kesulitan apapun dalam berkomunikasi dengannya. Mungkin ini yang membuat jessy lebih suka bermain denganku disbanding teman yang lain.

Dan kenalkan juga namaku inka resty sianipar. Keturunan orang batak, karo, jawa dan arap. Kata orang, wajahku mirip urap, karna sudah terkontaminasi banyak suku. Haha
 Dan aku bersekolah di SMA MagnaPutri, Medan. Aku sudah kelas 11, dan mengambil jurusan SAINS karna suka pelajaran biologi. Hehe :)

Dan Satu hal penting lagi tentang diriku. Aku belum pernah pacaran, walaupun usiaku sudah 17tahun. Entah kenapa aku belum pacaran, mungkin karna aku belum temukan seseorang yang tepat untuk kupacari. Hm, atau belum aja saja seseorang yang beruntung mendapatkan jomblo secaem gue. Hue.. Pede Badai…
 

*
Sore itu aku sedang berjalan-jalan di daerah komplek rumahku. Aku memang suka menghabiskan waktuku untuk berjalan-jalan kecil seperti ini sendirian. Aku bisa menatap langit yang mendung dan gelap sore ini, sekaligus jalanan yang sepi karna orang-orang di komplek rumahku lebih suka beristirahat di dalam rumah.

Sampai tiba-tiba pemandangan mengerikan itu terjadi. Saat jalanan tampak sepi dan lengah, Tiba-tiba muncul dari kejauhan sebuah mobil yang berlaju kencang. Seorang Pria yang mengendarai mobil  itu seperti kehilangan kendali. Aku terkejut dan langsung berlari menuju ujung trotoar. Mobil itu terus melaju, suaranya mendengung seperti suara mobil balap dalam Fast Furious. Aku cukup terkejut saat mobil itu teroleng ke kanan dan kekiri. Bemper depannya Hampir menyerempet tubuhku ketika mulai melewatiku, hanya berjarak beberapa senti, mungkin aku bisa tertabrak.
Sampai beberapa meter kemudian mobil itu terhenti karna menabrak sebuah pohon mangga besar.

Aku tercengeng ditempat.

Tak lama kemudian, polisi datang dan memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian. Seseorang memberi tau, bahwa aku satu-satunya saksi mata dalam kejadian kecelakaan itu. Dan karna itu seorang polisi memintaku menjelaskan kronologi kejadiannya.

Aku merasa kebingungan.

Saat melihat korban kecelakaan itu,  seseorang menyadarkanku. Ternyata pria di dalam mobil itu adalah ayahnya Jessy. Aku pernah bertemu satu kali dengannya saat menjemput jessy pulang sekolah. Ayahnya tewas dengan kondisi mengeluarkan banyak darah disekujur kepala.
 
Seorang polisi mengungkapkan kejadian kecelakaan ini disebabkan oleh Rem blong. Mungkin ketika mengendarai mobilnya, sang pengemudi sedang melaju dengan kecepatan tinggi, dan tidak menyadari remnya blong. Kemungkinan ketika menginjak rem, ia menyadari rem tidak berfungsi, si pengemudi panik dan akhirnya menabrak pohon.

Oh ya Tuhan, kejadian ini seperti mimpi buruk buatku.


*
Aku melihat jessy di pemakaman siang itu. Dia bersama mamanya yang sedang menangis, dan aku mendekatinya.

"kau harus sabar jessy" kurangkul pundak jessy dan bisa kulihat matanya yang biru sedikit bengkak karna terlalu banyak  menangis.
Jessy tak menyambut perkataanku, dia hanya menangis dan menangis. Sampai mamanya desi (nyonya grace) meninggalkan kami berdua.

"Inka, Maukah kau memelukku?"
 
"ya,sure"
Jessy memelukku erat, di depan kuburan ayahnya. Gadis bule itu menangis dibahuku.
Cukup lama kami berpelukan, sampai cuaca yang cerah itu tiba-tiba saja turun gerimis. Tanpa sadar  aku menangis mengikuti irama air yang turun dari langit. Tuhan seperti mengerti kesedihan sahabatku ini.

"jessy, Rain !"  aku berbisik pelan, kucoba memberitahu jessy bahwa hujan telah turun

"no,im not leave this place" tapi jessy sama sekali tidak ingin pergi menginggalkan makam sang ayah yang tanahnya mulai membasah itu.

"inka, you know. When my father broke, you there?"

"ya, I see everything jessy".
 
Jessy bertanya kronologi kejadian yang menewaskan ayahnya. Kini dia sudah tau. Akulah satu-satunya saksi mata dalam kecelakaan tunggal itu.
Ingatanku perlahan kembali pada peristiwa kecelakaan ayahnya. Mobil itu hampir menabrakku, tapi aku selamat berkat keajaiban.
Entah kenapa harus aku yang menjadi saksi kematian ayah sahabatku.

Bisa kurasakan Hujan yang turun semakin deras. Tapi jessy tetap tidak mau kuajak berteduh. Aku hanya menemaninya, Saat itu kutadahkan telapak tanganku di atas kepala jessy. Berharap hujan tidak membuatnya basah kuyup. Tapi tanganku yang kecil tak mampu menghalangi air hujan yang terus membasah.

Kuperhatikan Nisan ayahnya, tertulis nama Kyle zedd mathew. Nama akhir yang sama dengan jessy mathew.

Aku berkata pada jessy "jessy kau harus kuat. Kau adalah anak satu-satunya dalam keluargamu. Kini ibumu hanya memilikimu. Berjanjilah kau harus kuat demi ibumu dan aku" saat itu jessy mengangguk pelan. Serayaku berjanji akan menjaga jessy demi ayahnya.


##
Satu bulan telah berlalu, sedikit banyak aku bisa melihat beberapa perubahan dalam diri jessy. Ya, kematian ayahnya telah membuatnya jadi anak yang pendiam.
Tapi aku telah berjanji pada diriku sendiri akan menjaga jessy. Dan aku akan berusaha mengembalikan keceriaan dalam hidup jessy.

Siang ini pelajaran olahraga. Pak rahman, guru olahraga yang masih muda itu tiba-tiba menguji kami dalam mata kelas Renang.
Kami semua sontak kaget, selama ini kolam renang milik sekolah hanya boleh digunakan jika ada turnamen. Tapi pak rahman mengumumkan jika mulai hari ini kolam renang sedalam 2meter itu sudah bisa digunakan untuk latihan renang.
Dan ya, kami semua senang karna bisa main air dalam olahraga kali ini.

Kami semua sudah bersiap dengan berganti baju renang. Mula-mula pak rahman mengajarkan teori  berenang, cara menahan nafas, dan gerakan-gerakan khusus yang harus dilakukan agar tidak tenggelam. Satu persatu kami mempraktekkan tekhnik yang diajarkan pak rahman. Dan hampir semuanya bisa.
Sampai tibalah jessy yang menceburkan diri ke dalam air. Awalnya kami fikir jessy bisa berenang karna postur tubuhnya yang tinggi. Tapi pada saat di tengah kolam renang, mendadak jessy kelabakan dan tenggelam.

Tiga orang murid cewek berteriak memanggil pak rahman. Tapi pak rahman terlalu lama datang, sedangkan kami yang belum begitu mahir  berenang tidak ada yang berani menolong jessy.
 
Saat itulah, tanpa fikir panjang kuceburkan diriku ke dalam kolam. Dengan satu tarikan nafas,aku menyelam dan menarik tangan jessy keatas. Kubawa dia kepinggir kolam dan dibantu oleh teman-teman cowok untuk mengangkatnya.
 
"jessy.. Wake up jessy" dia pingsan

Kami semua panik. Sampai akhirnya pak rahman datang.
Pak rahman menekan dada jessy beberapa kali, dia mengeluarkan air dari hidungnya. Sepertinya dia sudah meminum banyak air.
'ya tuhan' apa yang harus kulakukan.

"kalau difilm-film harusnya ini diberi nafas buatan"  tiba-tiba jaka berseru begitu.
Dan aku yang berada tepat dikanan jessy. Memutuskan memberinya nafas buatan.

Ya, aku pernah ikut kegiatan pramuka, ketika melihat seorang pembina melakukan pertolongan pertama pada seorang penggalang yang pingsan. Aku melihatnya memberi nafas buatan, seperti berciuman tanpa nafsu.  Tapi aku melihat itu sudah lama sekali.
Kuambil nafas panjang, menghembuskannya lewat mulut jessy perlahan. Bisa kurasakan bibir jessy yang dingin. Dan itu membuatku semakin takut. Pikiran paranoid membuatku menyangka dia akan mati.
"jessy, wake up" saat tarikan nafas ketiga. Tiba-tiba jessy membuka matanya.

Dia melihatku, kembali mendekatkan wajahku padanya. Aku tidak tau jessy sudah sadar. Dan kami malah berciuman.

"jessy kau gila" tiba-tiba jaka melontarkan kata-kata itu. Dia menarik pundakku sehingga menjauhi jessy.

"apa yang kau bilang, aku sedang menyelamatkan jessy" aku masih panik.
Saat itu jaka malah tertawa. Jaka itu memang teman paling usil di kelasku. Tapi untuk hal menyangkut nyawa seseorang kenapa dia malah tertawa.
Tawa jaka diikuti teman-temanku yang lain.

Hahahaha..hahaha…

"Hey inka, kau lupa ini hari apa ya?" lagi-lagi jaka yang usil menanyaiku sebuah pertanyaan. Sambil kedua tangannya memegang pundakku.
"hari apa?" aku tidak tau ini hari apa.

Jessy bangun dan langsung duduk. Dia tersenyum ke arahku. Lalu menyanyikan "HAPPY BIRTHDAY INKA^ happy birthday, happy birthday inka"

JLEB.
Ya ampun aku lupa hari ulang tahunku sendiri. Kenapa mereka bisa ingat !
'jadi yang tadi itu..'
"you get Trap inka"

Hahaha..
Kulihat wajah pak rahman. Dan dia ikut tersenyum.
"bapak tidak menyangka, kamu akan benar-benar ngasih nafas buat jessy"
"jadi bapak ikut menjebakku!"
 pak rahman mengangguk dan kembali pergi ke kantor. Sungguh pak rahman guru olah raga paling menyebalkan.

Oh ya ampun, tadi itu ternyata sebuah jebakan. Rasanya aku malu sekali. Kenapa jessy pura-pura pingsan begitu.
"eh, kalian lihat gak tadi waktu Inka nyium jessy. Dihayati banget kayaknya. Ciee.." kali ini si roby yang usil menggodaku. Ah,yang benar saja. Aku makin kehilangan muka.
"kayaknya ciumannya pake cinta. Cie..cie.." kali ini entah siapa lagi yang menggodaku.
Yang jelas aku Makin mati gaya.
Kulihat wajah jessy yang tertunduk malu.

{Ah, aku ada ide}
Kupasang muka sewot campur Gahar. Superr.. Aku berdiri dan.. "PUAS KALIAN SEMUA" berlalu begitu saja.
Akupun pergi, Kukunci pintu kamar mandi dan melamun disana.

Tak lama kemudian. Seseorang mengetuk pintu. 'tok,tok,tok'
"ka,kami minta maaf. Tadi Cuma bercanda"
'tok-tok-tok'
"buka pintunya ta, kita potong kue"
'tok, tok'
"kamu marah ya Ta"
"Enggak marah..iye ntar. Aku ganti baju dulu"


*
Sejak kejadian hari itu. Aku merasa punya banyak teman yang menyayangiku.
Mereka bahkan ingat tanggal lahirku. Mereka susah-susah merencanakan jebakan untuk merayakan ulang tahunku. Dan meskipun itu membuatku malu. Tapi kini aku tau, banyak orang yang menyayangiku. Mereka peduli padaku. Dan yang terpenting. Aku telah menempati janjiku untuk mengembalikan kebahagiaan dalam hidup jessy.


Terimakasih Telah Membaca :D