Kemarin dia datang, memberiku sejuta
kekakguman
Kemarin dia mampu membuatku mengerti
Dan hari ini dia mulai banyak bicara,
Membuatku akhirnya benar-benar mengerti
Alasan apa yang membuatmu meninggalkanku
Kemarin dan hari ini mungkin terasa sebagai
cerita yang amat panjang
Cerita cinta kami, aku dan dia dan kamu
Dan di waktu terakhir yang terasa sangat
singkat ini.
Dia mulai terdiam
Membuatku tak mengerti,
Semakiin tak mengerti
Bagaimana dia menyakiti hatiku,
Dengan caranya yang halus
Dia membunuhku perlahan,
Dengan sebuah ketulusan
Bahkan nati dia kan tertawa di atas nisanku
Saat aku mulai lelah menghadapinya..hampir
mati..nyaris..diatas batu nisan itu akan tertulis namaku..kokoh berdiri di atas
gundukan..nama lengkapku yang indah..Kau tetap saja takk berubah..Apa kau
bahkan tak menangis..Sampai kapankah.. Kau akan menjadi malaikat mau
terindahku.. Kau yang paling berkesan.. Ya, apakah aku terlalu bodoh telah
menerima kedatanganmu.. Kehadiranmu Waktu
itu.. Walau sesaat.. Tapi aku menyukaimu.. Aku menghargaimu sebagai kesakitanku
yang terbaik.. Meski ratusan kali kau
akan sakiti ku.. Aku kan mengertimu.. Akan tetap begitu.. Ini janjiku, untuk
tidak menangis karnamu.. Malaikat Maut Terindahku..