Featured Post

Sakit

April 26, 2014

Kenalilah sebelum jadian

Catatan:  yang tulisan biasa itu gue.
Yang bercetak tebel itu hati kecil gue.

**
"jadi bener selama ini jedi gak pernah nelfon kamu?" tanya ira.

"iya emang gak pernah" kujawab dengan muka datar
 
"hati-hati cin, cowok kalau tingkahnya mencurigakan gitu bisa jadi dia selingkuh"

"--__--"

Percakapan itu terjadi dengan ira setelah seminggu aku jadian dengan jedi. Ya, ira dan jedi sendiri sudah bertetangga dan dekat selama 5 tahun. Tapi entah kenapa saat kami bertiga kuliah dan dan dipertemukan dalam kelas yang sama, malah aku yang jadian sama jedi.

Aku ingat pertama kali mengenal jedi, dia cowok yang pendiam dan radak pemalu. Tapi dibalik itu semua, dia adalah cowok humoris yang ternyata tak tau malu, dan bisa memainkan gitar melody.

Aku sendiri sudah 2tahun jomblo sejak pacar pertamaku memutuskanku karna terpisah oleh jarak. Dan pemutusan yang sepihak itu telah menjadi sesuatu yang menggebrak hidupku. Jangan ditanya?
Perasaanku hancur , ketika dia memutuskanku dulu.

Mungkin karna merasa bosan. Akhirnya kuputuskan mencari pacar baru lagi. Untuk mengisi kekosongan dihatiku, agar tidak terasa klontang jika malam minggu tiba.

Dan sesimpel itu, atas dasar alasan 'ingin mengisi kekosongan hati' aku terima jedi gitu aja, tepat 2minggu setelah kami saling mengenal. Padahal sejujurnya rasa sayangku buat dia itu sangat sedikit sekalii. Tapi aku mau coba saja menajalaninya dulu.

Karna pengenalan singkat itulah, aku belum mengenal banyak sifat -baik dan buruknya jedi. Begitupun jedi, yang tak mengenalku sama sekali. Kami tak berfikir banyak saat sama-sama tertarik pada pandangan pertama. Itu yang menguatkan hubungan kami, tepi terlepas dari itu semua ,yang mungkin kusesali. Sifat asli jedi, sangat buruk sekali, aku tak punya alasan untuk memakluminya.

**
Baiklah, setelah ira menduga jedi selingkuh, saat malam hari akupun mencoba bertanya pada jedi. Alasan apa yang membuatnya tak pernah menelfonku. Sungguh aku tak mau buruk sangka dulu.
 Bahkan minta ditelfonpun tidak pernah. Entah apa yang salah?
Jika karna kami bertemu di kampus setiap hari, aku rasa itu bukan alasannya karna aku dan jedi merahasiakan hubungan ini dari siapapun.

Oya, ira sendiri sebenarnya sudah punya pacar, yang sudah bertahun-tahun dia menjalani hubungan dengan pacarnya itu. Lagipula mantan pacar ira jumlahnya tidak sedikit, dia punya petualangan dengan berbagai tipe cowok.jadi aku sering menjadikan ira tempat bertanya, apabila ada gerak-gerik cowok yang mencurigakan. Ira yang pengalaman, pasti punya jawaban tepat untuk semua itu.

'Thanks ya ra, mungkin kalau kelamaan sahabatan sama kamu. Aku bisa menulis sebuah buku berjudul 'MODUS; Panduan Dalam Berpacaran'
He ha

Saat kutanya seperti biasa dengan ketikan sms jutek, jedi membalas. "tidak punya pulsa yank, besok ajaya nelfonnya"

Apa lo kata 'gak punya pulsa'
Jadi sembilan hari kita pacaran lo gak pernah punya pulsa buat nelfon gue. Ah, gue makan juga pala lo.

Omatis gue kesel dong ya.
Saat keesokan harinya dikampus, gue cuekin dia parah banget. Menatap matanya pun tidak. Padahal kalau misal dia minta ditelfon, gue akan lakuin itu. Tapi itupun tidak. Kampret ni orang cuek abiss.

Saat malam hari, akhirnya dia nelfon aku juga. (pasti dia sudah isi pulsa).
Dan sebagai cewek, aku cukup antusias, karna dia tidak bohong. Dan ini telfon pertama darinya setelah sembilan hari kita pacaran.

Eit tapi tunggu dulu, obrolan apa nih yang mau kita bahas.

Tiba-tiba aku merasa kembali ke jaman -baru punya Hp. Dimana sebuah deringan telfon adalah sebuah barang langka yang mambuat deg deg'an.

"ah biarkan saja dia yang membuka pembicaraan, dia kan cowok" pikirku.

"halo, assalamualaikum" sapa jedi terdengar sangat jutek dari ujung telfonnya.

"ya, walaikumsalam"

"lagi apa cindy?" (pertanyaan basi)

"lagi duduk ajanih, nonton TV" (jawabku, basi basi standar)
 
"oh.."

(hening)

"kamu lagi apa?" akupun tanya balik

"samanih lagi nonton, sambil main gitar"

"oh.."

(hening)

'ih, ngomong apakek' kataku dalam hati

"oya cin, aku ngantuk nih. Aku bobok dulu ya"

"hah" aku kaget. Mata melotot. Ingus meller

"bye cyindy..muach"

"--__--""

Hah, Kampret. Gitu Doang
Eh, gue telen juga biji mata lo

 **
Tak terasa dua minggu udah berlalu sejak telfonan malam itu. Hubunganku sama jedi yang absturb ini, akhirnya mengalami peningkatan. Yang tadinya Cuma ketemu dikampus, ngomongin pelajaran dan sekedar sms'an (tetep gak pernah nelfon). Hari ini ada yang beda.

Hari ini jedi ngajak aku makan.
Karna kebetulan kita ketemu ira pas pulangnya. Akhirnya dialah yang merekomendasikan sebuah tempat makan yang asik. Oh ira, lo emang serba tau.

Ya, akupun sama jedi caw ke tempat makan rekomendasinya ira. Ira bener, tempatnya nyaman sekali. Tapi Awalnya aku sedikit khawatir waktu lihat menu makanannya. karna harganya mahal-mahal semua. Ah,, gila enggak ada yang dibawah harga 10ribu. Sangat tidak sesuai dengan kantong anak kampus.
Satu satunya harga murah yang tertulis di menu Cuma Tehh manis '7000' itupun aku tidak suka tehh.

Tapi kembali teringat kata-kata ira "cara menguji cowok yang serius sayang sama kita. Bisa dilihat waktu pertama kali dia ngajak makan. Apakah dia mau bayarin atau enggak?"
Oke-oke kita coba uji. Ini kan yang ngajak makan dia.
 Lalu aku pesen ayam penyet spesial, ngikut menunya dia. Kita makan, sambil lagi-lagi bicara tentang tugas-tugas kampus. Tapi tak apalah, daripada tak ada yang dibahas.

Hm, sebenarnya makanannya enak. Tapi porsinya terlalu sedikit buat perut ku yang besar ini. Gak mungkin nambah ini. Yasudahlah, semoga keinginan untuk nambah lagi gak nyampe kebawa mimpi nanti malam.
Hehe

Tibalah saat membayar makanan. Trededeng dedeng… inilah yang terjadi !

Setelah habis makan jedi hampir nangis bombay karena uangnya habis buat bayar bill.
KAMPRET! (inilah yang bisa kukatakan dalam hati)

Jedi langsung kehilangan mod nya waktu kita mau pulang. Aku tau itu dari ekspresinya yang lemes waktu ngeluarin uang dari dompetnya. Walau jedi enggak bilang apa-apa, tapi aku bisa lihat dia kurang ikhlas mentraktirku makan -untuk pertama kalinya ini.

Akupun berasa bersalah, ingin memuntahkan kembali semua makanan yang tadi. Karna sumpah aku bukan tipe cewek matre yang sukanya dibayarin. Sebenarnya aku juga mau bayar sendiri, tapi ini rekomen dari ira. Jadi aku mengikutinya saja.

Dan karna kejadian ini, aku tarik 1 kesimpulan. Jedi adalah tipe cowok yang pelit. Selain tidak pernah nelfon, dia sangat tidak ikhlas buat bayarin makananku. Mungkin dia tidak mengatakan apa-apa. Tapi ekspresinya itu. Tidak ada yang bisa jedi sembunyikan dari gue. Dia memang pelit. Terlepas dari apakah dia punya banyak uang atau tidak. Dia itu membuatku menyesal setelah makan. oh ya robby.

Sejak kejadian itu, muncul benih-benih penyesalan dikepalaku "kenapa engak mengenal jedi baik-baik dulu sebelum jadi pacarnya?"

Tapi ironis, jedi tidak merasakan hal yang sama. rasa sayang dia ke aku malah semakin tambah. Sekarang dia udah ngasih tau temen di kampus kita jadian. Jadi kita enggak backstreet lagi.
Tapi anehnya, sifat nyebelin jedi itu malah makin nambah juga.

**
"cindy, cindy.. Polos sekali sih kamu" lagi-lagi ira menasehatiku setelah aku curhat padanya
"iya ra, namanya juga aku baru dua kali pacaran, jadi harus gimana lagi nih.."
"gini aja, coba sekali kali lo periksa  tu isi hapenya jedi ada  yang aneh gak?"
"eh iya ya,kok gak kepikiran. Yaudah de ra. Nanti kucoba periksa."

Keesokan harinya, di kampus aku pura-pura pinjem hp jedi. Huah..
Awalnya enggak dikasih sama dia. Tapi aku rebut gitu aja dari tengannya sebelum dia sempat pencet tombol delete.

Dan hasilnya, sekali lagi KAMPRET!

Gue nemuin banyak foto cewek. Foto gue kagak ada. Ah, gue telen juga badan lo..

Aku coba positif thinking, mungkin itu foto adiknya, ponakannya atau emaknya mungkin.

"eh, ini cewek siapa?" tanya ku

Karna jedi tipe orang yang jarang bohong, dengan cuek sekali lagi jedi menjawab.
"itu foto mantan-mantanku."

"what the f*ck" gue kesel. Kenapa baru sekarang kedok cowok kampret ini terbongkar!
Jadi selama ini bener kata ira. Jedi punya banayk cewek lain yang dia simpen dihatinya. Pantes aja kalau diingat ingat dia dulu begitu nyembunyiin status pacaran kami di depan teman teman.

Akhirnya akupun kecewa. Aku coba putusin jedi dengan bukti-bukti yang ada. Tapi ketika itu jedi nangis jadi aku enggak tega. Dan dia pake acara janji mau berubah.

Gimana ya, apa aku harus beri dia kesempatan kedua. Oke, karna dia udah nangis. I try.
Kita tetep jadian, tapi gara-gara tingkahnya selama ini otomatis rasa sayangku hilang. Lenyap gitu aja.
Dan seperti janji dia, jedi bener-bener berubah. Sekarang dia jauh lebih perhatian. Sering nelfon, dan enggak malu mengakui hubungan kami sama siapapun.

Tapi sayang.perasaan tetap tidak bisa dipaksa. Jauh di lubuk hatiku tetap ada perasaan takut dibongi lagi sama jedi.
Ditambah aku tak mau berbohong pada perasaanku sendiri.

Kali ini aku tak mengatakannya langsung didepan jedi untuk memutuskan hubungan kami. Karna aku malas jika ujung-ujungnya jadi drama dan jedi kembali nangis. Aku capek!
Kufikir hidup ini bukan hanya untuk memainkan sandiwara. Aku tak mungkin menerima kebaikan jedi saat aku benar-benar tak punya rasa padanya.

Akhirnya, keputusan terakhir adalah, aku pindah kelas di kampus. Masuk siang untuk menghindari jedi. Aku kirim sebuah sms padanya,berisi "Maaf, aku udah enggak sayang sama kamu. Aku gak bisa lagi bohongin perasaan aku sendiri. Pokoknya Aku janji setelah ini aku akan pergi dari hidup kamu."

Lalu akupun  ganti kartu, tanpa pernah tau apakah balasan jedi untukku. ya,mungkin terkesan tega banget  gue mutusin dia secara sepihak kea gini. Tapi aku juga ngelakuin ini karna setelah kufikirkan ini adalah cara paling tepat agar aku bisa menghindari dan melupakan seseorang bernama jedi.


Setelah kejadian itu, aku tak tau lagi bagaimana kabarnya jedi. Dia pasti sudah menemukan penggantiku. Karna cadangannya banyak. Lagipula siapa yang tahan pacaran sama cowok yang sifatnya kayak gitu. Dan karna ini kisah nyataku (dengan nama yang telah disamarkan). Maka pesanku Cuma satu. kenalilah dulu orang-orang yang ingin kau jadikan sebagai pacar. Jangan asal comot biar tidak menyesal sepertiku.

Dan buat jedi "sialan lo, sok kecakepan abiss. Gue benci sama lo. taek"