Mungkin
dia salah satu teman yang tulus dari semua teman yang pernah ada.
Bagiku,
tak banyak seorang seperti dia di muka bumi ini.
Marganya
sitorus, kami mulai berkenalan lewat facebook. Dan berteman akrab melalui sms.
kebetulan kami tinggal di satu kota yang sama.
Dan
Ketika itu dia juga tau aku adalah penulis blog.
Bang
andri pernah menulis sebuah cerpen dan nama tokoh utama dalam cerpen itu adalah
namaku.
"ini cerpen yang terinspirasi dariku" katanya.
Dan
aku ucapkan terimakasih untuk itu.
Bang
andri orang yang baik, walau kami tidak pernah ketemu. Setidaknya dia
satu-satunya orang yang mau mendengarkan ceritaku, lalu memahaminya tanpa
banyak tanya.
Baginya,
aku bukanlah anak yang aneh. Dia tau setiap manusia memiliki jalan pikirannya
sendiri. Dan karna itu, aku beruntung pernah mengenalnya dalam hidupku.
Bang
andri. Dia sama sepertiku.
Drop
out dari kampus, membohongi orang tua dalam beberapa hal, tak punya banyak
kenalan -khususnya teman lawan jenis. Dan kami sama-sama hidup dalam skema
ajaib. 'tak begitu mengerti arti cinta, itu tidak penting'
Bang
andri tidak seperti kebanyakan mereka yang ku kenal. Dia sama sekali tidak
menyinggung soal fisik. (atau dia begitu karna kami belum bertemu).
Tapi
dia tidak pernah marah jika sms nya tidak dibalas, dan sepanjang kami pernah
Sms'an dia tidak pernah sekalipun mengirim pesan yang menyakiti hatiku.
Dia
berjalan dalam garisnya. Hanya menganggapku sebagai penulis, membaca tulisanku
yang terkesan tidak penting. Sesekali menertawakan atau memujinya.
Aku
semakin Beruntung dan bersyukur, punya teman sepertinya.
Mungkin,
satu-satunya perbedaan besar yang ada pada kami, adalah soal agama. Tapi itupun
tidak pernah kami permasalahkan.
Segalanya
akan baik saja, walaupun pada akhirnya. Waktu kembali menjauhkan kami.
"apa kabar bang andri?"
"apa kabar bang andri?"