Sekitar dua minggu
yang lalu desa kami digegerkan dengan insiden pembunuhan satu keluarga yang
terjadi di bendungan.
Desa jatikesuma
tempatku tinggal. Kira-kira 3km dengan desa namorambe/bendungan.
Secara Kebetulan
keluarga yang mengalami kejadian naas itu adalah salah satu siswa di sekolah
tempat kakakku mengajar. Jadi dipastikan berita ini langsung menyebar di
kampung kami saat itu juga.
Saya tidak tau
percis kronologi kejadiannya. Mungkin bisa kita baca disini.
Yang saya tau
hanyalah ketika ditemukan dirumah pada pagi hari oleh tetangga, seorang bapak,
ibu dan anak nya yang masih kelas 1 sd sudah tewas mengenaskan dengan luka
senjata tajam disekujur tubuh.
Dan selama berita
itu belum terungkap. Saya sudah mendengar 5 versi berbeda tentang motif
pembunuhan dari berita ini, mulai dari perampokan, pesugihan, pemerkosaan,
pembunuhan karna dendam, ekonomi, dan
bla bla bla.
Sialnya karna si
pelaku pembunuhan belum tertangkap sampai hari ini. Warga di daerah rumahku
jadi geger semua. Mereka jadi takut terjadi pembunuhan lagi, terlebih jika
motif pembunuhan itu adalah untuk pesugian. Dan yang anehnya warga di kampungku
percaya hal-hal berbau mistik semacam ini. Konon katanyasih (Cuma katanya)
untuk memperoleh suatu ilmu tertentu, seorang harus membunuh satu keluarga dan
mengambil salah satu bagian tubuhnya sebagai syarat.
Ketika berita ini
ditayangkan di televisi dikabarkan keluarga ini baru saja menjual tanah seharga
ratusan juta. Dan uang itu hilang bersama dengan tragedi mengenaskan keluarga
ini. Jadi disimpulkan polisi pembunuhan
ini terjadi karna perampokan.
Lantas mulai hari
ini aku harus lebih waspada agar tidak terjadi lagi perampokan semacam ini.
Mama juga selalu berpesan untuk mengunci pintu saat sedang dirumah sendri.
…
...
Oke so, beberapa
bulan sebelum kejadian ini aku teringat
pada cerita seorang warga desa yang kehilangan uangnya. Entah berapa banyak
jumlahnya, yang jelas warga ini mengaku hilangnya uangnya tidak sekaligus
melainkan sedikit demi sedikit. Kejadiannya juga selalu diiringi seekor anjing
yang mondar mandir di samping rumahnya.
Haha, sebenarnya
saya sama sekali tidak percaya cerita ini saya ingin tertawa. Tapi lalu,
seorang warga lainnya mengakui hal yang sama. jadi mereka menyimpulkan
hilangnya uang simpanan mereka itu karna ulah anjing ngepet.
Jika babi mungkin
orang akan langsung menangkapnya jika terlihat berkeliaran di pemukiman desa
tempat tinggalku. Karna disini tidak ada peternakan babi, tapi jika anjing, ya
itu wajar saja. Beberapa rumah memelihara anjing.
Dan ketika hari
pembunuhan ini diliput media, seenggaknya desa kami tersebut beberapa kali
namanya di televisi dan koran. Dan yang anehnya, di hari saat rumah korban
pembunuhan dirubungi banyak orang. aku malah berkunjung ke tempat pemandian
alam yang melewati bendungan itu, dengan seorang teman baruku namanya jeryko.
Padahal sudah hampir setahun aku tak
pernah lagi ke bendungan. Dan jeriko yang kuceritakan tentang pelaku pembunuhan
yang belum tertangkap, dia hanya tersenyum "paling nanti kita yang
diincer" katanya. Sepanjang hari ini aku banyak habiskan waktu sama jeryko
dengan tertawa dan berbagi cerita.
Ya, Di saat semua
orang geger pada berita pembunuhan, di saat semua orang takut kehilangan uang
akibat pesugihan, di saat anjing dekil dikira bisa ngepet, justru di saat
seperti ini aku sama jeryko bisa bahagia. Untungnya kami sama-sama percaya
'hidup dan mati adalah jalan tuhan. Lalu tak ada yang perlu disesali dalam
hidup."
Thanx jerryko.