Featured Post

Sakit

June 17, 2013

Guru yang bertanda jasa

"duluan ya buk" 
Hanya itu yang bisa aku katakan ketika bertemu guru muda itu.

..
Ketika pulang dari bimbingan,  aku tak sengaja bertemu dengan buk fitri di dalam angkot. Buk fitri duduk didepanku, tapi kami tak saling menyapa. Padahal dia adalah guru matematika sejak aku kelas 6sd sampai tamat smp.
Buk fitri sama saja seperti guru matematika lainnya, sedikit cerewet dan pelajarannya amat susah dimengerti. Mungkin Itu sebabnya aku tak pernah mengidolakan buk fitri, buatku dia adalah guru biasa.

Saat bertemu di angkot, aku menyadari bahwa sampai hari ini guru cantik itu belum menikah, jika ditotal mungkin usianya sekitar 26tahun. Ya, dia terlalu terobsesi untuk menuntut ilmu ketimbang mencari jodoh. 

"pacaran itu untuk menikah, jadi kalau belum siap menikah tidak usah pacaran"
Ya, aku ingat kata-kata itu di ucapkan buk fitri saat kami masih smp.

Lalu, aku menyadari satu hal lain, yaitu adanya kesamaan antara aku dan buk fitri karna kami terlahir berbeda.
Dan melihatnya begitu bahagia hidup dalam limpahan ilmu logika dan lanjutan pendidikan yang tak pernah putus, tiba-tiba aku ingin jadi seperti dia. Karna di balik setiap kekurangan akan selalu ada kelebihan.

Buk fitri mungkin memiliki hati yang amat kecil di lubuk jiwanya. Sebuah hati yang selalu menangis dan membenci keadaannya. Tapi di balik hati yang kecil itu, buk fitri pasti punya hati yang lebih murni untuk memperjuangkan impiannya. Semoga dia bahagia dan bertemu jodohnya yang terbaik suatu hari.

So, setelah menulis ini. Tiba-tiba saya ingin kuliah S2.