Setelah semalam aku
berbuat kesalahan, akhirnya hari ini aku mengalami kesialan. meskipun tidak ada berhubungannya antara dosaku tadi malam dengan sialku hari ini.
Tapi semuanya seakan
berhubungan erat.
perasaanku
mengatakan ini adalah sebuah konsekuensi unik yang diberikan oleh alam semesta
untuk kita yang bersalah. Kadang alam semesta mengizinkan kita untuk berbohong
sebelum akhirnya di esok hari kita gak tau kalau alam semesta akan menghukum
kita dengan kesialan yag bertubi-tubi.
Karna selalu ada
waktu dimana kita akan dituntut balik atas apa yang sudah kita lakukan. Selalu ada waktu untuk kita
menerima atas apa yang sudah kita beri.
Dan hanya kita yang berhak memetik atas apa yang sudah kita tanam. Karna
hidup adalah timbal balik. Dan karna alam mengenal hukum karma.
Kadang kita hidup
dalam ketabuan akan hal-hal buruk,kita takut menghadapinya. padahal tak bisa
dipungkiri hal seburuk apapun justru di alam semesta saat ini, itu semua nyata.
Mereka berguna sebagai bahan perbandingan. Dan sialnya segala hal yang terlahir
dengan susah payah, maka akan sulit untuk dihapuskan. Termasuk hal yang amat
buruk sekalipun.
Jika kita bukan
manusia sempurna, setidaknya lakukanlah sebuah hal yang baik. Karna yang
terlihat buruk belum tentu diartikan buruk. bahkan daki di tubuh manusia bisa
menghasilkan omset triliunan bagi
perusaan sabun mandi pembersih daki. Hebatnya daki yang tak berguna,
bisa menjadi uang bagi orang-orang yang memproduksi sabun.
Hey sadarlah. Manusia hidup bukan hanya untuk
memenuhi setitik nasi di dalam kosmos bumi. Kita hidup untuk mengisi bumi
dengan hal yang bisa kita lahirkan dari usaha dan kerja keras kita.
Mungkin kita suka
makan ayam penyet, karna ayam penyet
rasanya enak. Lalu kita tidak membayangkan bagaimana makan nasi aking, karna
nasi aking rasanya tidak enak.
Lalu, bagaimana jika
kita HARUS MAKAN NASI AKING. Karna AYAM PENYET MAHAL ?
Sanggupkah kita
bersyukur dengan makanan yang tidak enak itu?
Bisakah kita
menikmati nasi aking seperti ayam penyet ?
Intinya, aku ingin
menyampaikan pada kita semua 'bagaimana cara menikmati rasa sakit. Bagaimana
cara menikmati makan nasi aking dan bagaimana cara menikmati kesialan-kesialan
yang datang pada kita bertubi-tubi di hari ini?'
Milikilah pemikiran
yang sama, yaitu hal buruk yang menimpa kita adalah buah dari kesalahan yang
pernah kita lakukan. Anggap saja kesalahan di masa lalu itu akan termaafkan
dengan adanya kejadian sial yang menimpa kita. Lalu tetap pasrah kepada Tuhan
akan menjdai pemikiran termudah yang bisa kita lakoni jika ingin merasakan
nikmatnya sebuah kesakitan.
Jika sanggup jujur dan mengirim sugesti pada diri sendiri, aku ingin bisa merasakan nikmatnya sakit ketika aku terluka itu sama besarnya dengan nikmatnya bercinta.
'apakah itu
mungkin?'
Ya itu mungkin saja.
COBALAH!