Featured Post

Sakit

June 24, 2013

Menikmati rasa sakit


Setelah semalam aku berbuat kesalahan, akhirnya hari ini aku mengalami kesialan. meskipun tidak ada berhubungannya antara dosaku tadi malam dengan sialku hari ini.
Tapi semuanya seakan berhubungan erat.
perasaanku mengatakan ini adalah sebuah konsekuensi unik yang diberikan oleh alam semesta untuk kita yang bersalah. Kadang alam semesta mengizinkan kita untuk berbohong sebelum akhirnya di esok hari kita gak tau kalau alam semesta akan menghukum kita dengan kesialan yag bertubi-tubi.

Karna selalu ada waktu dimana kita akan dituntut balik atas apa yang sudah  kita lakukan. Selalu ada waktu untuk kita menerima atas apa yang sudah kita beri.  Dan hanya kita yang berhak memetik atas apa yang sudah kita tanam. Karna hidup adalah timbal balik. Dan karna alam mengenal hukum karma.

Kadang kita hidup dalam ketabuan akan hal-hal buruk,kita takut menghadapinya. padahal tak bisa dipungkiri hal seburuk apapun justru di alam semesta saat ini, itu semua nyata. Mereka berguna sebagai bahan perbandingan. Dan sialnya segala hal yang terlahir dengan susah payah, maka akan sulit untuk dihapuskan. Termasuk hal yang amat buruk sekalipun.

Jika kita bukan manusia sempurna, setidaknya lakukanlah sebuah hal yang baik. Karna yang terlihat buruk belum tentu diartikan buruk. bahkan daki di tubuh manusia bisa menghasilkan omset triliunan bagi  perusaan sabun mandi pembersih daki. Hebatnya daki yang tak berguna, bisa menjadi uang bagi orang-orang yang memproduksi sabun.

 Hey sadarlah. Manusia hidup bukan hanya untuk memenuhi setitik nasi di dalam kosmos bumi. Kita hidup untuk mengisi bumi dengan hal yang bisa kita lahirkan dari usaha dan kerja keras kita.
Mungkin kita suka makan ayam penyet,  karna ayam penyet rasanya enak. Lalu kita tidak membayangkan bagaimana makan nasi aking, karna nasi aking rasanya tidak enak.
Lalu, bagaimana jika kita HARUS MAKAN NASI AKING. Karna AYAM PENYET MAHAL ?
Sanggupkah kita bersyukur dengan makanan yang tidak enak itu?
Bisakah kita menikmati nasi aking seperti ayam penyet ?

Intinya, aku ingin menyampaikan pada kita semua 'bagaimana cara menikmati rasa sakit. Bagaimana cara menikmati makan nasi aking dan bagaimana cara menikmati kesialan-kesialan yang datang pada kita bertubi-tubi di hari ini?'

Milikilah pemikiran yang sama, yaitu hal buruk yang menimpa kita adalah buah dari kesalahan yang pernah kita lakukan. Anggap saja kesalahan di masa lalu itu akan termaafkan dengan adanya kejadian sial yang menimpa kita. Lalu tetap pasrah kepada Tuhan akan menjdai pemikiran termudah yang bisa kita lakoni jika ingin merasakan nikmatnya sebuah kesakitan.



















Jika sanggup jujur dan mengirim sugesti pada diri sendiri, aku ingin bisa merasakan nikmatnya sakit ketika aku terluka itu sama besarnya dengan nikmatnya bercinta.
'apakah itu mungkin?'
Ya itu mungkin saja. COBALAH!