Selamat Pagi..*Minggu Pagi, Hujan Deras
Hatiku lega, karna setelah off kurang lebih 10 hari tanpa buka laptop, tadi
malam aku dan suami dapat juga beli Adapter power Charger Laptopnya.
Untungnya memang kabel powernya yang rusak, kalau chergernya bisa-bisa tak
terbeli lagi.
Harganya murah, Cuma 20ribu.
*Semoga tokonya yang jual laris manis dan maju terus. Semangat buat karyawan
dan pemilik Tokonya*
Memang kalau jodoh tidak kemana. Jodoh kan bukan hanya soal suami istri saja. Pertemuan juga termasuk jodoh. *duhh ngomong apasih*
Kayaknya ini efek pagi-pagi hujan deras deh. Malah perut
laper.
Pertolongan pertama dan sementara ya.. masak mie dulu skuy..
Nanti kita lanjut nulis abis makan.
Btw, suamiku tadi pagi diajak turnamen bola ke Perbaungan.
*Ai Mak Jank.. Kok malah hujan ini.*
semoga lancar saja perjalanan dan permainannya. I Love my Suami..
==
Udah selesai beberes rumah, dan lanjutin jahit kelambu yang bolong-bolong, eh suamiku pulang main bola. Alhamdulillah menang, walau gak ada hadianya, setidaknya gak sia-sia perjalanan 2 jam pulang balik.
Tapi ada kabar duka dari teman kami si Cabang. Ayahnya
meninggal dunia, innalillahi..
Suamikupun ajak layat kesana. Dan aku langsung mandi siap-siap.
Tapi Sayangnya aku belum sempat belanja dan masak sayur, jadi di meja hanya ada
ikan goreng. Suamiku belum makan, dan gak mungkin makan pakai ikan goreng tok.
Alhasil beli nasilah kenak 14,000 di warung padang.
Sebelum ke tempat cabang, kami jemput si arip dulu, dan
disana ketemu kakak tukang kusuk namanya ana.
Dulu, waktu masih kerja di kualanamo suamiku pernah bawa kak ana untuk kusuk
tangan rekan-rekannya.
Entahlah, aku tak suka berada di bengkel pak haji ini, karna kenangan suamiku dengan mantannya dulu banyak disana.
Singkat cerita, kamipun ketempat keluarga si cabang.
Yang niatnya mau sebentar aja singgah, eh malah keterusan sampai jam 8. Itu
karna suamiku mau ikut Tahlilan dirumah keluarga cabang.
Disana, aku gak kenal siapa-siapa, selain si cabang, Istri
si arip, gita dan anaknya.
Tapi karna mereka satu keluarga dan saudaraan yang hampir semuanya kenal baik
dengan suamiku, midun. Jadi aku diterima dengan baik disana seolah keluarga.
Asing tapi kok nyaman aja gitu.
Btw, siangnya ditawari makan sama mereka. Sambal terasinya sumpah enak bingit. Mungkin efek lapar juga, jadi nikmatnya dobel-dobel, sayangnya karna segan aku ngambil nasinya dikit banget. Haduh..
Begitu pulang dan sampai rumah, cerita ditutup dengan beli mi ayam dan bakso. Makan ini saja, Semoga keluargaku selalu sehat. Amin