Allah SWT telah memberikan banyak kenikmatan dalam hidup ku. Tapi ketika satu saja kenikmatan itu dicabut, aku malah tak Terima, uring-uringan menyalahkan Allah tak adil.
Well, anak ku selalu sehat dan ceria selama ini, aku lupa mensyukuri dan malah menuntut karena bobot tubuh anakku kurang gembul.
Hingga akhirnya dua hari terakhir ini anakku sakit dan kehilangan keceriaan nya.
Barulah aku sadar, tak ada bersyukurnya aku selama ini, dikaruniai anak yang sehat dan kuat.
Akupun cemas dan gelisah, segala macam obat sudah diberikan tapi demam tak kunjung reda. Sakit batuk pilek, perut kembung, ditambah tumbuh gigi. Itu semua hanya praduga penyakit yg dirasakan anakku.
Terlebih anakku masih bayi dan belum bisa bicara, sakit daerah mana yang dirasakan tubuhnya.
Aku nelangsa dan berdoa pada Allah, angkat lah sakit apapun yang diderita anakku sekarang.
Jika memang ditakdirkan sakit ini untuknya, biar aku saja yang menanggung nya. Tapi bila Allah Maha Baik, angkat lah penyakit anakku ini.
Akupun teringat -kejadian saat aku masih gadis- tentang rasa sayang ku pada seekor kucing bernama "Mmeng" Yang gara-gara kakinya pincang, aku berdoa pada Allah, akan rajin ibadah sholat. Jika meng sembuh.
Dan inilah yang kembali ingin kulakukan jika anakku sembuh sakit nya.
Aku akan perbaiki ibadah sholat ku. Tidak tinggal kan sholat, walau sehari pun, tidak ada tak sholat, walau sekali. Kecuali memang sedang berhalangan. Karena hakikatnya, sholat juga hukumnya wajib. Tak ada alasan apapun untuk tinggalkan sholat. Tidak berjanji, tapi kuusahakan.
Dan baru saja, beberapa menit sebelum menulis kata- kata ini, xiomi redmi ini kehilangan sinyal internet nya.
Aku yang mulai terlalu bergantung pada internet, nyatanya merasa blank, saat koneksi hilang seperti ini.
Aku tau Allah sedang mencabut salah satu nikmatnya, agar aku berfikir dan bersyukur.
Inilah pelajaran yang kudapat, ketika yang memberikan nikmat, akhirnya mencabut nikmat itu.
Aku sudah lalai dan tidak bersyukur. Kedepannya semoga tidak lagi. Cepat sehat ya anakku.
😘😘🥰