Featured Post

Dua

May 04, 2012

Camping Ke Dwi Warna Sibolangit

 Spoiler cerita hari ini agak panjang dan seru.

Dimulai di pagi hari, kakakku vera ngajak aku ikut camping sama teman-teman kampusnya.
Akupun beberes rumah, sampai cabut-cabut rumput yang dibelakang.
Tapi aku ngecewain frida sore harinya yang ngajak pergi belajar ke Abid Net lagi.
“maaf ya fri”, kukira waktunya masih sempat, ternyata udah gak keburu lagi.

Kak vera yang juga ribet, Undangan dulu acara nikahan kak Desi (sahabatnya waktu SMA). Aku nunggu kak vera pulang undangan, sambil kemasin persiapan buat camping.

Kitapun berangkat dari rumah jam 4 sore, Naik angkutan p25 dan berhenti di simpang pos. Di simpang ini kita nunggu gak berapa lama, teman-teman kak vera semuanya naik 41, lalu disambung lagi naik bus ‘mini’ borneo _duduknya di atas.
Aku sendiri duduknya di bawah, barisan belakang. (jadi inget waktu ke tahura). Di samping kananku ada cowok, yang sebelumnya lewat di depanku, yang kubilang mukanya mirip ryan d’masiv. *Wew..
di samping kiriku ada kak vera dan satu temannya lagi yang aku gak tau namanya siapa.

Di dalam bus, aku baru inget kalau sore tadi belum makan. Perutku agak mual, kepalaku pusing. Tapi karna keadaan tidak memungkinkan untuk muntah di dalam bus. Akhirnya aku bisa tahan sampai ke tempat tujuan.
Karna kufikir, pasti malu banget kalau sampai mabuk perjalanan di samping cowok yang mirip ryan d’masiv ini. Sepanjang perjalanan dia dengerin heandset, karna posisinya dempet banget akupun ikutan denger gema heandsetnya, lagu rihanna we found love sama lagu2 rock.
Kulitnya putih banget, badannya kurus tinggi, baunya wangi.  Halusinasi sih aku jadi ngebayangin beneran duduk di samping ryan d’masiv.
Karna aku Cuma memejamkan mata, tanpa bisa tidur.

Saat waktu mulai maghrib Kita langsung berhenti di pos depan Hutan Sibolangitnya (aku gk tau namanya !)
Disana, Cuma kulihat orang asing. Yang kukenal Cuma kakakku saja, dan tujuanku ada disini ya pengen lihat air terjun Dwi Warna.

Kami saling salam perkenalan, dan meskipun sudah 17tahun, tapi usiaku yang termuda disini. Beberapa di antara mereka, ada yang pernah kulihat fotonya di Hp kakakku. Dan yang paling nempel diotakku itu ada 2orang, seorang cewek berambut ngembang dengan badan berisi dan seorang cowok kulit putih pipi chaby, yang namanya bg Jhoni. Kalau cowok yang di bus mirip kak ryan, bang jhoni ini mirip kak rama d’masiv. *awokakwkw

Waktu mau masuk dalam hutan, aku bareng sama dia. Kukira awalnya orangnya sombong, ternyata enggak. Kak vera sendiri jalan sama bang awi (kayaknya lagi pedekate).
Kami jalan di barisan paling belakang, tasku sempat putus, tapi dibenerin dan dibawain sama dia. Berasa sweet bgt gk sih.

Hari yang makin gelap, kita telusuri bersama sinar rembulan dan senter. Nyari lokasi untuk dirikan tenda camping.
sambil menelusuri, terlihat juga rombongan orang2 lain yg juga mau ngecamp.

Akhirnya dapatlah sebuah lokasi di dekat sumber air. Malam ini dingin, pikirku.
Mereka semua langsung bergerak, tanpa banyak bicara ngedirikan tenda. Aku hanya jadi penonton, krna ikut kesini juga Cuma ngekor kakak.
Yang cowok lagi dirikan tenda, yang cewek-ceweknya masak. Kak vera ngasih aku penjelasan soal tenda. Ini begini, ini begitu.. syalala..

Makanannya sederhana, Cuma nasi sama mi instan. Begitu masaknya selesai dan waktu makan tiba, aku segan kalau ikutan makan meskipun aku dipanggil.
Sampai akhirnya bg jhoni ngajak aku makan bareng ‘kongsi’ sama dia. Baik banget emang.
*haha, kapan lagi makan sama rama d’masiv yakan.

Sekitar 12orang, kami berada di tengah hutan. Mendirikan tenda di bawah pepohonan.
Angin dingin mendesir, terdengar suara binatang-binatang malam, dan gemericik aliran air.
*lho kok kayak cerita horor

Situasi yang seperti ini, membuatku membayangkan, mana mungkin aku bisa tidur di sini.

Setelah makan, merekapun cari kegiatannya masing-masing.
Ada yang nyanyi bergitaran, ada yang cerita seru ketawa-ketawa, main kartu, dan golek-golek. Aku yang tak sadar berada di dalam hutan bersama mereka, akhirnya tanpa sadar tertidur selama 2jam di bawah tenda terpal. Meskipun mereka asing, tapi mereka baik. Ketika menutup mata di tempat ini, terasa tak ada bedanya dengan tidur di rumah sendiri.

Saat aku terbangun, mereka masih ada yang main kartu dan nyanyi lagi st12, suara yang mirip sama dermawan,mengingatkan aku sama dia.

Dari dalam tenda aku hanya melihat wajah bg jhoni, dan itu yang membuatku jadi keluar tenda dan golek di samping kak vera. Bang jhoni awalnya ingin tidur di dalam tenda, tapi karna kesempitan, akhirnya dia tidur di samping kananku. Kami ber 4 tidur dengan satu selimut yang sama. Karna disini dingin, dan semua butuh selimut.
Posisi nya dari kiri itu bg awi, kak vera, aku dan bang jhoni.
Saat udah mulai senyap, semuanya udah ngorok melepas capek.
Tapi sialnya, aku malah gak bisa tidur lagi, dan menghayal-menghayal aja.

Rasanya seperti mimpi, tidur di samping seseorang yang mirip kak rama. Yang bisa kudengar detak jantung dan nafasnya karna kami begitu dekat. Tapi tetap saja bagiku dia orang asing. Right.
Doi sempat terbangun dan memegang tanganku. Di posisi ini dia mungkin mulai tertarik padaku dan curi kesempatan. Saat itupun dia mulai memeluk perutku, megang2 anting dan gelang di tanganku.
ya, kau tau. Dia mau menciumku.

Tapi fikiranku yang suci ini, menolaknya. Saat dia memegang pipiku, aku langsung memalingkan itu dan memeluk kakakku yang ada di sebelah kiri. Kakakku pun memelukku balik.

Diapun bertanya “dingin ya dek?”
“iyasih, tapi karna ada abang disini, jadi gak dingin lagi” hehe

Pikiranku saat ini, aku mungkin gak bisa memikirkannya (pahami). Tapi yang ada di pikiran bg jhoni saat ini, ya apa yang biasa dipikirkan cowoklah.
Lagipula meskipun salah satu tujuanku ikut kakak camping adalah ingin bertemu bang jhoni. Tapi disini kan kami baru kenal, aku masih takut untuk kontak fisik yang terlalu jauh, bagiku terlalu cepat..
lagipula mohon maaf, bg jhoni bau mulut. Bau rokoknya itu, malah membuatku berfikir, kalaupun aku menciumnya malam ini, yang kubayangkan mungkin aku malah cium kak rama d’masiv. Haha

Kak vera yang meluk aku di kiri dan bg jhoni di kanan, membuatku merasa hangat, kuanggap ini pelukan dari abang dan kakak yang mau melindungi adeknya saja.

Buat bang jhoni, aku minta maaf.
Mungkin tidak sekarang, mungkin suatu saat nanti kalau kita jumpa lagi, atau mungkin tidak sama sekali...

Aku gak akan menyesali kesempatan yang datang ini.
Sampai pagi hari pun mulai tiba aku masih belum bisa tidur, matahari menerangi hutan dan udara makin segar..

Akupun beranja duduk di atas batu, menikmati dedaunan alam. Kak vera dan bg awi masih tidur, bang jhoni pindah ke dalam tenda.
Dan kuucapkan “Good Morning.. Dwi warna.. Im Comingg...”

Karna kejadian tadi malam, hari ini aku jadi banyak diam dong.

Ah sudahlah..
Pengalaman kamfret yang susah terlupa.

peace
#story by me