Masih cerita tentang pengalaman langka, yang hanya terjadi sekali di tahun 2012.
Aku yang gak pernah-pernahnya naik kereta Api (waktu kecil sih pernah tapi aku tidak ingat), akhirnya setelah nginep di kampung beberapa hari di rumah wak TRI, akupun pulang ke medan naik kereta api (kebetulan rumah wawak tepat di depan stasiun kereta api puluraja).
Yang menakjubkan bagiku, karna ini pertama kali (aku jadi
agak norak) , dan aku sendirian tanpa siapapun di kanan kiriku.
Perjalanan dan pemandangan indah yang jarang sekali kulihat di balik jendela
kereta.
Aku sangat suka dan menikmati perjalanan sendiriku ini.
Kereta yang start di kampung, hanya terisi beberapa penumpang dari banyaknya
gerbong yang kosong. Akupun duduk sendirian di bangku yang harusnya diisi
2-3penumpang.
Sambil membaca Novel “Moammar emka” dan pura-pura denger
heandset, pemandangan dan suasana ini membuatku rindu pada “DIA”.
Tanpa sadar, kerinduanku membuat air mata ini luruh. Menangis di kereta.
Tapi aku sempat terhibur waktu berhenti di stasiun-stasiun
selanjutnya. Semakin ke kota orangnya makin ramai.
Para penjual makanan menjajakan dagangannya. Beberapa yang beruntung aku beli.
Banyak penjual yang memasang mata sedih
dan berlagak seolah hidupnya susah banget sambil bilang “beli kak”.
Akupun yang gak tegaan akhirnya beli.
Setelah hari mulai gelap, akupun sampai di stasiun terbesar
dari semua stasiun yang kulewati tadi.
lokasi yang tepat di depan lapangan merdeka medan, terlihat ramai karna
kebetulan sedang ada konser.
Kulihat banyak sekali orang-orang yang cari nafkah di stasiun ini. Bapak-bapak tukang becak, supir taksi, penjual makanan, dan angkutan umum.. masing-masing berteriak menawarkan jasa dan makanannya.
Melihat mereka, seperti biasa hatiku yang gampang simpati ini tiba-tiba saja merasa tersentuh. Beruntung hidupku tidak sesusah orang yang berada di bawah. Selama ini aku hidup cukup dan berlindung di bawah kasih sayang mama dan papa.
Tapi inilah hidup, tak selamanya Roda ada di Bawah.
Pengalaman hari ini takkan aku lupakan, karna setelah hari ini, akupun tak yakin kapanlagi aku punya kesempatan untuk naik kereta api T_T
Terakhir aku mau ucapkan Terimakasih untuk Ali yang udah
jemput aku di stasiun dan mengantarku sampai ke rumah. Makasih juga untuk kak
evi dan bang reswan yang ngasih amplop sebelum aku pulang dan Terakhir sama Wak
Tri yang udah belikan aku tiket Kereta Api.
Semoga kebaikan kalian, dibalas oleh Allah SWT. Amin..