Featured Post

Sakit

August 26, 2023

Posisi yang sekarang

 Aku bisa mengatakan apapun di blog ini.

tapi menjelek-jelekkan suami, atau ibuku. entah kenapa sulit.

ya, sulit.

aku tidak bilang tidak bisa.

exacctly bisa!

karna nyatanya mereka adalah orang terburuk yang pernah kukenal.

Tapi itulah realita, kenapa bisa kunilai sebagai yang terburuk, karna aku yang paling dekat dan tau mereka.


Ibuku mengungkit semua pemberiannya dan tak bosan mengatakan jika aku anak bodoh tak tau diri.

Padahal jika berkuasa memilih, aku juga tak ingin dilahirkan dan dibesarkan hanya untuk diungkit dan dihina kembali.


lalu suamiku, adalah orang yang memberikan luka parah pada perasaanku. luka itu terkadang sembuh oleh rasa cinta yang tak tau kenapa bisa ada.

Tapi luka itu tak pernah sembuh, malah akan selalu berdarah dan bernanah jika teriris kembali oleh keadaan.

Meskipun ini pilihanku. Tapi tak lepas dari kuasa dan daya pengaruh 'Laki-laki' ini juga.


..

Tugas suamiku adalah bangun pagi. Pergi berangkat kerja, pusing dan penat dikerjaan selama 10jam, lalu pulang kerumah. Merusak Mood. Memberi Suara dalam rumah.

dan mengeluh capek sebelum tidur. Lalu besok paginya kembali bangun, minta dilayani segala sesuatunya dann.... begitu terus sampai hari libur tiba.

Di hari libur juga tak kalah menyebalkannya, dimana aku harus pontang panting dirumah sendiri, tanpa dibantu secuilpun tugas rumah.

Seolah mengurus dua anak, padahal anak masih satu.


--

Andai saja ada opsi lain yang bisa kujalani, aku mungkin lebih rela bekerja diluaran sana, Meski penat tapi itu adalah realita, setidaknya interaksiku dengan Orang Dewasa.

Sekelilingku tak ada yang paham jika lelahnya ibu rumah tangga juga butuh dibantu.

Satu-satunya yang bisa membuatku "Waras" adalah diary Curhatan ini, dan Gadged, dan Tuhan.


Suami dihidupku, fungsinya adalah Memberi Nafkah Uang, dan Nafkah Uang dan Nafkah selebihnya.

Itupun Uang yang bisa dikatakan sekedar Cukup. Tidak Lebih untuk yang tak perlu.


Aku Bukan tak bersyukur. 

Aku berucap Alhamdulillah, subhanallah setiap waktu.


Karna yang kujalani hari ini, belum tentu bisa kurasakan lagi di masa depan.

dan lelah yang tidak seberapa kurasakan ini, Mungkin saja diluaran sana, ada banyak sekali wanita yang ingin berada di posisi ini. 

-Seperti posisiku sekarang-.