Featured Post

Sakit

August 17, 2013

Pelukan Yang Tulus

semua anak mendapatkan suntik imunisasi gratis disekolahnya.
Hari itu tampak suasana kelas yang berbeda karna tak ada aktifitas belajar.
Hanya ada dua orang petugas kesehatan dan dua orang guru yang secara bergilir memberikan suntikan di pergelangan tangan kanan murid-muridnya.

Beberapa murid terlihat tenang, karna belum memahami apa artinya suntikan itu. Beberapa diantaranya terlihat bahagia dan ada juga yang terlihat begitu ketakukan pada jarum suntik.

Seorang murid menjerit dan menjauh saat hendak disuntik "enggak itu sakit, aku gak mau…"
Air matanya berlinangan karna begitu takutnya pada jarum suntik.

"sini enggak apa-apa, enggak sakit. Temen yang lain aja berani. Sini nanti dapet permen" bujuk seorang guru, sambil menarik halus tangan anak itu.

Lalu dengan nafas tersendat anak kecil itu mengangguk, memeluk ibu gurunya dan menyerahkan tangannya untuk disuntik.

"tuh kan gak sakit, ini permennya" guru itu tersenyum.

Kau tau. Cerita anak sd yang takut jarum suntik itu sudah lama kualami.
Tapi aku masih mengingatnya dengan jelas.
Karna pelukan dari seorang guru itu. Untuk pertama kalinya berhasil menenangkanku dan memberikan penghargaan yang tulus agar aku lebih berani.

Ya, terkadang kita butuh sebuah pelukan hangat dari orang yang tulus. Agar kita lebih berani dan tegar dalam menjalani hidup. Tanpa kita sadari, pelukan seperti itu sama pentingnya dengan 'makan nasi'.

Karna begitu ajaibnya sebuah pelukan tulus. Aku bahkan masih bisa mengingat sebuah pelukan dari guru Sd ku beberapa tahun lalu. saat itu aku bisa rasakan ketulusannya, hingga Aku tak kan melupakannya -sampai hari ini.

Jadi tunggu apa lagi. Peluklah aku dengan tulus.
Semoga aku tidak akan melupakannya.