Featured Post

Sakit

August 11, 2013

Namorambe Death Metal

Sebelumnya aku ingin nulis ini buat anak-anak Street yang udah ngerendahiin anak-anak desa sebagai 'bocah udik yang gak tau Metal'.

Jadi Udah pada tau kan apa itu Death Metal?
Yo e. secara arti bahasa Death adalah mati dan Metal adalah aliran musik Rock.
 secara teori Death metal lebih kita kenal sebagai sebuah aliran musik yang Amat Cekorr (kata lain dari cetar membahonoy).

Oiya kenapa aku ingin bilang bahwa desa Namorambe (tempat tinggalku) adalah kota Death Metal. Padahal kenyataannya di Namorambe orang-orang podo ra ngerti opo iku Musik Metal. Jadi gak mungkin aja kan.

Seorang pakar musik pernah bilang  "Musik yang sesungguhnya adalah Musik yang tanpa harus dielu elukan tapi sudah memberikan dampak nyata". Kau tau kenapa? Karna simphoni itu mampu menggerakkan jiwa. Dan alunan nada terkadang menjadi pengisi rohani.

Eleh, kenapa bahasaku jadi berat gini.

Intinya kalau orang suka musik Metal, itu artinya jiwa yang dia miliki adalah jiwa yang sesuai dengan musiknya yaitu keras dan liar namun berani beda.
Di namorambe banyak orang berjiwa Metal, meskipun tak pernah tau apa itu musik metal.

Kalau pemandangan ada Mobil box berjalan dengan muatan melebihi kapasitas, itu sudah cukup Metal di kota.  

Kalau di namorambe kamu bisa nemuin yang kayak gini

hardcore Men
Dan kalau dikota sering ada anak kecil ngamen dipinggir jalan.

Maka di namorambe kamu bisa nemuin anak kecil nyari rumput buat makan ternak sebanyak ini..

(biasa disebut ngarit)

Trus kalo di kota nyediain makanan berupa daging mentah yang harganya mahal
namanya Sushi
Maka di namorambe kita bisa lebih hemat biaya dengan cara mancing ikan di sungai dan dimakan mentah juga.
JLEB.

Tapi ini nih yang  gak bisa dibandingin antara desa Namorambe sama kota-kota besar di medan
'pemandangannya'

masih asrii

So, apakah anak-anak Death Metal di Luar sana. Masih menganggap Desa Namorambe ini sebagai desa yang Kurang Metal.


Arrghh
                   peace kaka