Featured Post

Sakit

May 04, 2013

Bagaimana aku bertemu denganmu

Pada jaman sekolah aliah dulu aku punya seorang temen cowok yang 'sialan' badannya paling seksi diantara semua teman-temannya. Entah kenapa dimataku dia selalu tampak seksi, Meskipun memakai baju tertutup dia adalah seksi yang nyata. Huu..

 Secara fisikly dia punya senyum yang menawan, ototnya kekar tapi elegan, badannya berisi tapi tidak gendut, posturnya tidak terlalu tinggi tapi juga tidak pendek. Jika berjalan disampingku, aku hanya sepantaran dengan telinganya. Ya, aku selalu suka cowok yang tidak terlalu tinggi melebihiku.
 karna itu akan memudahkanku untuk memeluknya dan menatap matanya. Untuk menciumnya juga mudah. Ups (x_x)
Secara keseluruhan jika boleh kusamakan, dia mirip artis Volland humanggio.

Oke, Temen yang aku ceritakan di atas tak lain dan bukan namanya restu limbong. Kalau merasa namanya aneh, maklum saja karna limbong itu adalah marga.




















restu yg pke kemeja biru.                     ^
                                                                          I


Beberapa hari yang lalu aku bertemu kembali dengan restu setelah satu tahun kami tamat sekolah. Dan inilah alasan kenapa aku ingin menulis sesuatu tentang dia disini.
Aku tak menyangka, setelah tamat sekolah ternyata restu satu satunya anak asrama cowok yang melanjutkan kuliah.  Dan yang lebih tak menyangka ketika bertemu kembali dengan restu,  dia makin seksi daripada jaman sekolah dulu.

Sejujurnya aku selalu suka melihatnya sejak kami masih satu kelas. Melihatnya berjalan saja sudah membuatku gerah. Dan itulah yang kembali kurasakan ketika melihatnya lagi seminggu lalu. Dia masih seksi dan masih membuatku merinding.

Hanya saja ada satu hal yang membuat kami jarang berkomunikasi sejak dulu. Yaitu persamaan sifat kami yang sama-sama pemalu. Padahal ketika kelas 2 Sma aku sudah pernah memberikan sinyal bahwa aku menyukainya. Tapi karna dia tak banyak bicara dan karna aku juga pemalu, kamipun tak pernah berani membuka hati satu sama lain.  Aku tak tau yang dia pikirkan, yang jelas ketika memikirkannya aku selalu suka.

Restu, oh restu..