Jam 1 pagi
“Selamat malam pertemuan”
Hari ini cukup melelahkan bagiku.
Aku sedang mencari hal yang menginfluence, lewat aliran musik yang aku sukai.
Dan malam ini aku sengaja tidurlebih lama dari biasanya.
Karena besok 8 mei 2012, adalah tepat satu tahun hari dimana aku pertama kali bertemu dengan band D’masiv, dan memeluk idola paling kusukai saat ini, yaitu Kak Rian, dan Kak Rama. Salah satu impian dalam hidupku yang terpenuhi adalah bertemu mereka, memang!
Dan besok, aku denger kabar ada Konser Nidji di depan istana
Maimun.
Mudah-mudahan bisa kesana, seperti yang kuarapkan. Amin
Sebelum tidur aku sempetin nonton film Horor Thailand. Mudah2n gak mimpi horor.. Selamat malam semuanya..
Jam 11 siang..
Akhirnya aku jadi pergi ke Istana Maimun hari ini, perginya
berempat sama Siti ulan, mamanya siti, adeknya siti dan aku.
Tapi sampai sana, konsernya udah selesai dan aku sama sekali gak lihat nidji
ataupun denger suara konser apapun. Nidji.. im sorry..im late.. yahh mungkin
belom jodoh.
Karena pergi kesana bareng keluarga siti, dan aku diongkosin
mamanya (makasih banyak ya bu), kamipun jadi melipir ke Yuki. Jalan-jalan dan
cuci mataa...
Awalnya gak mau belanja-belanja, tapi begitu lihat barang2 lucu, art, imajinasi
gitu, hasratku tidak bisa dibendung untuk tidak beli.
dan tara.. akhirny duitku habis.hehe
Tapi aku ambil sisi positifnya saja. Paling enggak di hari ini, aku bisa keluar jalan-jalan, melewati tempat dimana aku pernah dikecewakan sama kak Lia dan kak Vera (Cerita waktu Konser D’masiv dekat kolam air, di Ramadhan Fair)
Mungkin benar, ada yang bilang waktu satu tahun bukanlah waktu yang lama jika kita jalani, mengalir seperti air. Bahkan belum banyak yang berubah sejak satu tahun terakhir itu.
Seperti baru kemarin, aku bertemu D’masiv, peluk kak
Rian dan Kak Rama. Bersama teman-teman
baik yang menjadi saksi bahagiaku.
Iqbal, Tri Ulan, Agus, Marwan, dan Juleha. Makasih banyak untuk kenangannya.
Jam 11 malam
Masih, mata belum juga mau terpejam.
Aku ingat malam itu, setahun yang lalu.
Aku ditemanin bg Agus Leo dan praiman. Menyusuri jalan malam yang sunyi, siggah
ke satu warnet ke warnet lainnya, ketawa ketiwi sampai pagi, dan berakhir di
Simpang pos. Subuh hari, sarapan lontong dan pulang.
Setahun lalu, kejadian itu masih terbayang semuanya. Seolah baru terjadi. Dan kekecewaan di malam Ramadhan Fair juga masih terasa.
Semoga besok saat terbangun dari tidur, semuanya menjadi lebih baik. Amin.