Sejak terbangun di subuh hari, Doaku Cuma satu “Semoga hari ini abang gajian” Karna disamping paket vitamin anak seharga 140,000 sudah datang, aku juga kepikiran uang belanja untuk hari ini benar-benar sudah habis. Susah memang. Jadi orang susah memang Susah. Aku baru merasakan susahnya hidup susah setelah pergi dari lingkungan keluarga dan mandiri bersama suami. Yang tadinya mau makan tinggal makan, mau beli tinggal beli. Sekarang semuanya harus dipikirkan matang-matang. hal yang sepele seperti beli jajan –seribuan-pun harus diperhitungkan, agar tidak kekurangan di masa yang datang. Dan lagi orang susah itu tak ada yang mau tolong, tak ada yang mau anggap. Sudah merasakan sakitnya kelaparan, harus ditambah lagi sakitnya dihina orang dan dipandang rendah, apalagi ketika kita minta tolong, pinjami uang. Yang ada bukan dibantu, tapi malah dihina dan ditinggalkan. Luar biasa memang hidup ini, yang kaya makin jaya, yang susah makin melarat. ..Kalau dulu aku pernah dengar, orang susah itu sensitive. Aku hanya sekedar dengar, tak pernah merasakannya. Tapi sekarang aku sudah merasakannya. Orang susah itu lebih peka menerima tanggapan orang lain, dan juga lebih mudah sakit hati. Karna itu berhati-hatilah bertindak dan berbicara. Kelak, jika roda sudah berputar dan aku tak lagi susah. Aku tak akan foya-foya, aku akan bantu mereka yang susah tanpa rasa Sombong. So, Terimakasih atas hinaan-Nya. Dan masalah anakku kurang asupan gizi, mulai sekarang aku akan buktikan jika anakku akan jadi yang terbaik. Unggul dari semua segi dibanding anak-anak orang lain. Karna akulah ibunya. Akulah yang berhak seribu persen atas tumbuh kembang dan segala yang ada dalam diri anakku.