Kesempatan itu tak pernah datang dua kali.
Ya, Well. Khususnya Kesempatan Bagus. Seperti kesempatan aku bisa berkabung bersama PT, Dirga Tio. Aku dapat kesempatan bisa bekerja di Taman Wisata Mercy Medan Johor. Sebuah tempat keren dengan Managemen terarah langsung dari Pimpinannya. Di tempat itu aku bertemu dengan banyak anak cantik dan ganteng. Bertemu rekan kerja yang beragam, dan bertemu banyak jenis tipe Manusia. Aku menyukai keindahan tempat itu, Panorama di sore hari, pepohonan yang tertiup angin, Air jernihnya di pagi hari, bahkan suara music berulang yang terdengar setiap hari. Mungkin, Suasana seperti takkan kulihat lagi di masa depan. Tapi saat menjalani hari bekerja di sana, aku menyadari akan satu perbedaan. Bahwa aku tak sama dengan kebanyakan teman dan rekan yang juga sama bekerja di sana. Yaitu, aku tidak Cantik seperti mereka, saat kulihat kulit mereka yang bekerja di sana semuanya putih dan bersih. Berbeda dengan kulitku yang dekil penuh cap uler sawah. Dan ini adalah kondisi yang tak bisa dipungkiri, aku dilahirkan dengan takdir kulit yang seperti ini. Ditambah usiaku yang udah 28 tahun, membuatku tak nyambung dan masuk dalam pergaulan mereka. Aku juga sudah berumah tangga. Ya, seorang ibu dengan mental lemah yang akan langsung down begitu dapat teguran. Banyak. Banyak yang tak bisa terjelaskan. Hanya intinya, aku dapat kesempatan bekerja di sana di saat yang sudah tak tepat. Di saat sudah terlambat, ketika bukan lagi waktunya aku Berpacu. Mungkin jika kesempatan itu terbuka di Usiaku yang dua puluh tahunan, aku bisa melakukan segalanya lebih maksimal. Tapi waktu tak bisa kembali, dan masalahpun bermunculan. Aku bertengkar dengan suamiku, Dan semakin aku makin hancur ketika tinggal di rumah ibuku. Saat seperti itu, janji semu muncul kembali. Laki-laki itu bahkan bersumpah akan membuatku lebih bahagia –jika aku ikut bersamanya lagi. tapi Nol, watak yang sudah mendarah daging tak mungkin bisa berubah kilat. Hari ini, aku mulai merasakan dampak kata-kata Kotornya itu.aku tak tau. Mungkin itu akan membuatnya menjemput ajal lebih cepat, atau malah membuat kesialan akan kian bertubi menimpa rumah tanggaku. entah ! waktu akan menjawab itu. Apapun itu, kuharap segala yang terbaik. -- Dan aku juga makin menyadari 1 hal. Hal terlambat yang terjadi bisa jadi mungkin karna aku yang selalu menunda melakukan ini dan itu. Aku harus gerak cepat, Tak harus sempurna, yang penting dilakukan dengan nyata. Seperti beberapa menit lalu sebelum aku menulis di sini. Aku baru saja mengeCat Pintu Rumah itu, yang selama ini hanya angan, akhirnya bisa terealisasi walau setengah jalan. ++