Hidupku yang Acak dan Abstrak, penuh Omong Kosong yang Haquiqui. Ya, aku baru saja mendapati sebuha fakta baru tentang keluargaku. Dimana sosok ibu, telah mempercayai jalan sesat untuk bertemu seorang ‘dukun’ dan minta kaya. Haha, terdengar konyol sekaligus pem-bo-do-han. Ketika bekerja secara normal, tak memberikan hasil yang di inginkan, maka jalan tempuh untuk mempercayai dukun pun diambil. Ironi sekali. Bathin. Suamiku tak lagi membuat bathin nyaman dan bahagia. kurasa dia terpengaruh oleh sesuatu di luar sana. Aku butuh bertemu Psikolog, ahli agama, atau apapun itu untuk membantuku mengatasi tekanan bathin ini. Sungguh menyiksa rasanya, tubuhku oyong, kepala pusing, mata sayu dan lemas. tapi suami malah memaksa dan selalu menyalahkan segalanya padaku. Aku sudah memperingatkannya tadi. Janji-janjinya itu, dia jangan sampai lupa. Aku sudah member kesempatan ke2 untuknya agar bisa berubah. tapi seperti yang nyata adanya, watak yang sudah mendarah daging takkan segampang itu membolakbalikkan-nya. Bukan sekali dua kali kukatakan aku tak suka mulut kotornya yang kerap memaki itu. tapi boro-boro berhenti memaki, kian hari malah makin parah saja. Dan hari ini aku mengenal beberapa sosok ‘yang nyatanya’ tak pergi meninggalkan dan malah mau membantu di kala aku susah. Yang pertama adalah kakakku yang mentransfer 50rb saat kondisinya pun krisis, yang kedua adikku yang tf 50rb jg, dengan harapan dia akan mulai tinggal di sini besok senin, dan yang terakhir itu Masia anak sulung Alm,Wak ateng. Yang bukan hanya meminjamkan tapi memberiku Cuma-Cuma 150rb. Demi Apapun ! Aku takkan lupakan kebaikan saudara-saudaraku itu. Dan ada 2 orang yang ternyata ‘Pergi’ ketika aku susah. yang pertama itu bg Firman, yang dulunya kukira adalah seorang penyelamat, ternyata diam-diam memblokir WA dan tak menjelaskan apa-apa. Padahal kalau dia tak bisa membantu, bilang maaf saja cukup. Tapi jika dia memblokir WA q, itu artinya, kami akan kehilangan kontak selamanya. Mungkin, perkenalan kita cukup sampai sini saja. Nama yang kedua itu bg Ferdy, yang dari omong besarnya seolah mau menggantikan posisi suamiku.