- Menjadi Minoritas
- Hidup Sendiri
- Menjadi orang pintar
- Bekerja dalam bidang desain dan tulisan
setiap manusia punya pilihan atas
apa yang ingin dia jalani, sebelum akhirnya dia pertanggung jawabkan
pilihannya sendiri.
Bukankah begitu!
Ya, karna setiap
orang berhak menentukan hidupnya- Tak terkecuali aku-Maka aku akan menentukan
pilihan hidup macam apa yang ingin
kujalani kelak.
Agar aku tak
melupakannya, aku ingin menulisnya disini.
Aku ingin hidup
sebagai bagian dari minoritas. Bukan menjadi satu diantara seribu. Tapi
menjadi satu diantara sepuluh. Entah apa maksudnya?
Yang jelas aku
ingin menjadi pribadi yang berbeda, yang tak harus mengikuti tradisi dan
kepercayaan kaum mayoritas. Selama hal itu masih mengikuti norma tentunya.
Aku sebenarnya tak ingin menikah karna aku sudah tak percaya di jaman sekarang
masih ada cinta sejati. Satu satunya cinta yang kupercaya, hanyalah cintaku
pada Tuhan dan Ayah Ibuku.
Sama halnya dengan
orang yang memutuskan untuk menikah, maka saya memutuskan untuk tidak menikah.
Meskipun terdengar masih terlalu dini di usia 19 tahun berbicara cinta. Tapi
sungguh keputusan semacam ini sudah terfikir sejak awal karna aku
menginginkannya. Terlepas dari bagaimana nanti aku menjalani hari tua dan
bla,bla, bla. Aku rasa segala sesuatu
tetap akan ada jalan keluarnya .
Jikapun seandainya
cinta sejati masih ada, mungkin masih butuh waktu agar aku mau menikah.
Sebenarnya aku
ingin sekali kuliah dan belajar di sebuah universitas sampai mendapat gelar.
Tapi saya tak ingin
membebani orang tua dengan biaya kuliah yang super duper mahal.
Lalu, sayapun
berfikir bagaimana jika saya belajar menjadi orang pintar, tapi tidak menempuh
pendidikan formal.
Saya ini sangat
suka desain dan sangat suka menulis. Karna itu kadang saya ingin sekali kerja
dalam bidang desain dan tulisan.
Seenggaknya klwpun
sya kerja sndiri, saya akan enjoy krna itu sesuai hoby.
Tapi apakah mungkin semua rencanaku bisa terwujud. entahlah :J