Sebuah mawar merah dan secangkir kopi.
kulihat mekarnya begitu indah pagi ini. Aku mencium harumnya, dan aku sangat
menyukainya. lalu aku pergi meninggalkan mawar itu ke suatu tempat untuk
mencari pengalaman hidup. Ya, aku pergi setelah mencium mawar itu.
dan ketika aku
kembali aku lelah dan tertidur. Aku melupakan mawar itu karna aku
sibuk menggapai mimpiku.
Hari berlalu, dan
berlalu. Kini sudah lewat seminggu. Saat aku teringat dan kembali melihat mawar
itu. Ternyata dia sudah tak seindah dulu ketika pertama kali aku melihatnya. ketika aku tergoda untuk menciumnya.
Mawar itu kini telah
menghitam, kelopaknya mulai gugur tertiup angin, wanginya juga sudah tidak
harum semerbak. Aku tak lagi menyukainya karna dia tak lagi indah. Tapi kulihat
tak jauh dari mawar hitam itu, sebuah mawar baru kini telah mekar. Dan aku menyukai
mawar yang baru mekar itu.
Dan kubiarkan si
mawar hitam mati, karna proses alam yang telah membuatnya layu.
…
Lalu bagaimana jika
mawar yang kucium pagi ini adalah seseorang yang mencintaiku?
Ya, mungkin dia akan
bernasip sama. aku akan menyukainya pagi ini, dan dengan perlahan karna terlalu
sibuk menggapai mimpi aku melupakan orang itu.
Lalu ketika
mengingatnya kembali, orang itu sudah tak lagi mencintaiku. Cintanya pasti
sudah layu karna aku tak begitu memperdulikannya.
Dan mungkin aku
malah akan membiarkan cintanya mati untuk mencari cinta yang lain.
Taukah kau sobat,
inilah alasanku kenapa aku tak ingin menjalin cinta dengan siapapun selama
hidupku, sampai hari ini.
Karna aku terlahir
egois. Aku bahkan tak punya waktu untuk memikirkan orang lain selain diriku
sendiri. Aku tak pernah mengizinkan diriku untuk menjalin hubungan dengan orang
yang kusukai, karna aku tau jika hal itu terjadi aku hanya akan mengacuhkannya.
Aku hanya akan menjadi wanita egois yang lebih suka main game daripada membalas
pesan selamat pagi dari kekasih.
Bukannya aku tak mau
membuka hati!
Bukan begitu, aku
sudah pernah mencobanya. Aku sudah menerima beberapa orang yang 'katanya'
menyayangiku. Tapi ternyata hasilnya sama. pada akhirnya aku selalu mengacuhkan
mereka. Aku tak bisa membalas setiap sms sederhana yang tulus mereka kirim
untukku. Aku terlalu menyedihkan dalam hal menjalin kasih. Aku tak punya
sedikit pengalaman pacaran yang bisa kubagi. Kisah cintaku selalu berakhir
Aneh.
Sebagai wanita,
bukannya aku tega mengacuhkan seorang yang menyayangiku. BUKAN.
Tapi terkadang aku tak sengaja melupakan orang
itu karna aku sibuk menggarap impianku yang begitu besar.
Ada Seambruk mimpi
yang sudah memenuhi otakku sejak aku kecil. Rasanya aku belum rela jika mimpi
itu harus kuhentikan demi seseorang yang belum tentu akan menjadi suamiku
kelak.
Sesekali aku belajar
dari temanku yang lain yang tetap
berprestasi meskipun memiliki pacar.
Tapi cara mereka tidak bisa kuterapkan. Mungkin temanku yang lain
memiliki IQ tinggi hingga hanya butuh waktu singkat untuk memahami pelajaran,
lalu mereka bisa membagi waktu untuk berpacaran dan belajar.
Tapi masalahnya IQ
ku yang rendah ini butuh waktu lama untuk memahami sebuah pelajaran. Sedangkan
mimpiku yang amat besar ini butuh perjuangan besar agar aku bisa menggapainya.
Aku tak bisa membiarkan siapapun untuk mengganggu mimpiku. SUNGGUH EGOIS KAN!
Kadang aku berbagi
cerita ini pada orang lain, lalu mereka beranggapan aku adalah gadis yang aneh
dan ketinggalan jaman. Bahkan adam menganggapku sebagai gadis yang menyedihkan
karna belum pernah pacaran. :(
Hingga aku
menuliskan ini disini dan membiarkan orang lain kembali memahamiku lewat blog
pribadiku ini.
Ngomong2 blog ini
sama menyedihkannya seperti aku ya. Sepi banget.
hehe
Ya, intinya ini
adalah pilihanku. Aku memilih untuk menggapai mimpiku dulu. Karna jika aku
pacaran hari ini. Besok bisa saja cinta yang kumiliki akan kadaluarsa dan
kembali menjadi cinta yang layu karna terlalu lama diacuhkan. Lagian jika
pacaran hanya untuk main-main, untuk apa?
Pacaran itukan untuk
menikah!
Hm, atau hanya untuk
sex?
Ow..
Sama halnya seperti
orang yang memilih untuk berpacaran, maka boleh-boleh saja kan jika aku
memiliih untuk tidak pacaran.
So, jika kamu adalah
mawar yang indah dan wangi. Mungkin kau tidak seharusnya mendekatiku. Karna
percuma saja, aku hanya akan menyukaimu pagi ini, mungkin menciummu lalu
melupakanmu.
Lagian aku bukan
kumbang yang selalu hinggap di mawar kok.
*Lupakan sajalah