Featured Post

Sakit

March 28, 2013

Mungkin, ini yang kupikirkan sebagai Cewek Tomboy


Makhluk hetero adalah makhluk yang lebih berbahaya daripada lesbi dan homoseks
 "Chery

Aku gak terlalu paham, jika harus menjelaskan secara logika kenapa seorang cewek bisa jadi Tomboy, dan maskulin. Mungkin ada banyak faktor dari dalam diri, mungkin sudah bawaan Gen, atau mungkin karna lingkungan sekitar yang mendukung.
Entahlah, yang jelas setiap cewek punya alasan untuk merubah dirinya menjadi sesuatu.  Nggak jauh beda sama cowok,yang kadang mutusin buat jadi Transgender.

Well, Aku sendiri mulai jadi cewek tomboy ketika SMA kelas 2. ketika itu aku merasa duniaku sungguh membosankan, aku merasa muak melihat wanita berdandan, dan aku tak ingin bersaing dengan wanita manapun di dunia ini untuk hal-hal sepele. Aku memilih menjadi diriku sendiri yang apa adanya, polos tanpa Make up.

 Terlebih nasip cintaku yang selalu Nyaris-Jadian, semakin menambah keinginanku untuk jadi manusia pengalah yang gak mau rebutan cowok dengan wanita lain. Sumpek, kenapa kehidupan seruwet ini. Bahkan Sampai saat inipun aku tak pernah tau 'rasanya pacaran'

ya, mungkin inilah yang terjadi. Aku sering bercanda dengan mengatakan hal semacam "aku juga suka cewek, aku Juga Butci, aku juga suka cowok seksi dan begitulah"
Sampai akhirnya semua yang kukatakan sebagai bahan main-main itu benar-benar terjadi di dunia nyataku.

Ya, aku jatuh cinta pada seorang cowok dan cewek dalam waktu yang bersamaan. Aku tak dapat mengerti perasaanku sendiri, akupun tak tau apa sebabnya aku mencintai 2 orang ini. Yang aku tau, aku hanya sedang jatuh cinta. Titik.

Kedua orang ini adalah Dani dan Rahma (bukan nama sebenarnya). Kebetulan kami teman satu sekolah, kami sering dipertemukan dalam kegiatan sekolah dan yang paling kuingat kami pernah satu kelompok waktu acara 17agustus.
 Entahlah, setiap bertemu dani atau rahma aku selalu merasa ada yang berbeda. Selalu ada perasaan bahagia yang memenuhi hatiku, sebuah perasaan yang tak pernah kurasan sebelumnya pada siapapun.  Meskipun dani atau rahma memiliki kepribadian yang sangat berbeda, tapi bisa kurasakan perasaanku ini sungguh sama besarnya untuk mereka. Sampai sejauh ini, aku hanya berfikir  tak ada yang salah. Well,ini  perasaanku. Setidaknya tak ada yang perlu tau selain aku.

Hari hari berlalu dan Aku masih tetap menyimpan perasaanku. Sepertinya tak terbesit niat untuk mengungkapkannya pada Dani ataupun rahma. Karna sejauh ini aku cukup nyaman bisa memandang mereka di sekolah setiap hari. karna tak mau bertingkah maniak, aku cari jalan aman. Yaitu memilih untuk pura-pura tidak mencintai siapapun. Aku menghindari orang-orang dan membiarkan lingkungan menganggapku anak yang pendiam dan penyendiri.
 Semua terus berlalu sampai waktu menamatkan pendidikanku dari ikatan sekolah ini.  aku masih tetap dianggap pendiam dan penyendiri. "biarlah aku menjadi diriku sendiri, kalian hanya perlu mengingat namaku. Itu sudah cukup."


Terlepas dari perasaan cinta aneh itu. Aku beruntung pernah jadi Butci yang berwajah manis (katanya). Seenggaknya, aku pernah tau gimana rasanya deg degan saat dipandangin cewek cantik, saat berada di boncengan seorang cowok manly. Gimana rasanya grogi waktu ada cewek manja yang lagi curhat sambil nangis di bahu aku, Dan bagaimana rasanya jadi cewek manis yang ditaksir beberapa cowok dilingkunganku. Aku beruntung pernah mengalami itu semua.
  Ya, orientasiku memang plinplan.

Aku ingat kata ayah waktu lihat Mitha d'virgin di Tv. "kalau di atas usia 25 tahun dia tetap tomboy,  kemungkinan besar dia adalah seorang Lesbi,  karna setomboy apapun jika sudah dewasa seorang cewek biasanya akan kembali feminim"
  Well, aku melihat diriku sendiri yang saat ini sudah 19tahun. Dan aku masih hidup nyaman, dipandang sebagai Butci. Hati kecilku juga masih memegang predikat Biseks.
Dan benar apa yang dikatakan ayah. Mungkin di usia dewasa aku akan kembali menjadi wanita seutuhnya, terlebih jika aku menikah. Aku pasti akan berusaha menjadi ibu yang sempurna. Amin