Hari ini aku kembali pindah ke Titi sewa. Ke rumah suamiku, rumah peninggalan keluarganya.
Memang tidak ada tempat yang lebih tenang selain tinggal disini bersama suami dan anakku.
Dipaksa menjadi Dewasa dan Mandiri. Intinya itu.
Hanya saja, beberapa memori tentang kios, rumah nenek dan rumah mama masih belum
tuntas dan terkenang.
Mungkin karna beberapa barang berhargaku masih tertinggal di sana.
Sesuatu yang tak bisa dilukiskan dengan kata, namun bisa terasa begitu menyayat
hati jika memikirkannya.
Aku bahkan bermimpi tadi malam kembali mengajak suamiku
pindah kerumah itu.
Entah bagaimana akhir kisah ini, yang jelas aku ingin membereskan semuanya satu
persatu dulu.