Godaan selama puasa, yang terberat bagiku selama ini, bukan menahan lapar dan haus, melainkan menahan diri untuk tidak berfikiran buruk.
Ceritau hanya sebatas keluarga kecilku saja, suami dan anak.
Karena saudara, satupun tak ada lagi yang dekat, teman tak ada lagi yang akrab, tetangga apalagi. Jangankan untuk bertegur sapa, bila bertemu saja saling buang muka.
Duniaku sekarang hanya ada suami dan anak saja. Mengurus mereka_pun tak ada habisnya.
Suami yang terlalu kasar tutur bahasa nya, terkadang tanpa sadar melukai hati. Aku takut wataknya yang tergolong keras itu, suatu saat akan menghancurkan nya.
𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠.
Dan anak ku yang berwajah cantik, semakin besar mirip sekali mimik wajahnya dengan sang ayah.
Kuharap watak nya tak sekeras sang ayah.
....
𝙈𝙚𝙣𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧, 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙪𝙡𝙞𝙩.
𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙚𝙜𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙪𝙖𝙩.
𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙣𝙟𝙖. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖