Featured Post

Kecanduan

March 20, 2017

Kini, Aku yang tak pantas

Dulu, Aku kenal dia yang bernama Rijal, Seorang Bocah yang luar biasa nakal.
Wajahnya Chaby, Senyumnya lucu, Berbadan sedikit gembul lengkap dengan kulit putihnya. Aku menyukai bocah itu secara fisik sejak usiaku 12tahun.
Dia teman kecilku. Satu kelas di sekolah menengah pertamaku. Tidak banyak kenangan yang tersisa, tapi untuk menghilangkannya dari ingatan. Sorry, Aku butuh waktu lebih lama lagi.
Dunia tidak  begitu luas untuk bocah-bocah tak berpetualang seperti kami.
Aku selalu menemukannya kembali di setiap fase Usiaku. Menghubunginya dan mendengar suaranya untuk sekedar menanyakan kabar.
Dia masih menjadi Kenangan yang tak bisa kubuang. Dibalik kenakalannya, omongan-omongan kotornya, bahkan kelakuannya yang nyaris tak terampuni oleh guru dan teman-temannya.
Mungkin itu yang membuatnya tidak percaya diri mendekati wanita.

-----
“Jika aku sudah sukses nanti, Mungkin aku baru berani bicara sama Kamu”
Well than. Aku ingat kata-kata itu ketika kita bicara di telfon. Kau tau –rijal- tanpa harus suksespun, dengan keadaanmu yang nakal dan pemalu itu. Aku sudah sangat menyukaimu. Aku sudah menjadi seseorang yang menunggu kedatanganmu untuk semua waktu yang kau janjikan. Tapi sekali lagi, kau tak pernah datang karna kau masih merasa tak pantas jika kita Bersama –Kan-!


Aku ingin memahami alasanmu, tapi tiba-tiba kau menghilang dan muncul di Sosial Media dengan Foto-foto Pacar Barumu.

Kini kau sudah Sukses. Dan pasti sudah lupa kata-katamu.
Dan keadaan sudah menjadi terbalik.
Jika dulu kau yang merasa tak pantas untukku.
Kini aku yang merasa tak pantas untukmu.

Baiklah, Mungkin kita memang Tak Jodoh.
Semoga Bahagia -Rijal-