Featured Post

Kecanduan

November 17, 2015

Note 12:00

Sayang !
Aku gak mudah untuk melupakan seseorang yang pernah begitu berjasa di hidupku.
Aku gak bisa gitu aja meninggalkanmu yang telah mengubah sudut pandangku.
Aku Tau balas budi, walau hanya dalam bentuk Doa.
--
Tahun kemarin.
Aku masih jadi cewek tomboy yang bahagia menjalani rutinitasku.
Mulai dari mata baru melek, belum sikat gigi, bau jigong dan belekan. Aku udah ngerjain karya-karya tulisanku. Entah kemana tujuannya. Aku nulis cerpen, biografi, lirik lagu, curhat di  buku diary, sampai yang agak berat mikirnya, aku juga nulis Novel.
Seolah ada yang salah di Kepalaku. Kalau sehari saja tidak menulis sesuatu. Rasanya ada salah satu bagian sarafku yang lumpuh.

Aneh, But. Yes, its me.
Aku belum punya penghasilan waktu jadi cewek tomboy. Dalam arti lain, aku Pengangguran.
Tapi ketika itu, hidup serasa mudah. Aku tidak kekurangan apapun. Pulsa di hape terus mengalir, Quota di modem terus tersisa.

Kamarku penuh dengan Majalah dan buku-buku Kampret yang belum tentu kebaca setahun sekali. Bungkusan kotak rokok yang kutumpuk dikamar, sisa dari Papa, Litle Brother, dan diriku sendiri. :D
Gak ada pacar, gak mikirin cinta, Lost sama Kuliah. Masa Bodo sama kerjaan. Dunia yang aku jalani, begitulah kira-kira.
Aku benar-benar tidak ingin mengenal Cowok. Benar-benar belum siap menjalin ikatan. Dan bahkan kalau lagi jalan, aku stell gaya sedemikian Jentel biar gak dilirik oleh cowok manapun.
Tapi pada akhirnya, naluri mengajakku pergi keluar dari sarang. Dan inilah yang kucoba.
Pekerjaan pertamaku, percetakan yang sesuai Hobiku.
Aku Kerja di Photo copi 1km jaraknya dari rumah.

Disini aku mulai merubah penampilan. Aku pakai Bedak. Haha
Rambutku kubiarkan memanjang walaupun Risih. I Try.
Tapi di tempat kerja ini, aku lalu bertemu pria-pria itu. Dan seperti katamu. “yeh.. semua Cowok sama aja”

TRUE.

Itu masih jadi tanda tanya besar buatku.