Malam ini, 5 september 2011 jam 01.00 dinihari, sebuah goncangan bumi terasa dari dalam bawah tanah, Goncangan kecil yang langsung menyadarkanku akan kesalahanku.
Padahal bulan suci ramadan masih genap 5hari meninggalkan kita semua kaum muslimin. Seakan goncangan ini memperingatkan manusia, yang semangat ibadahnya menurun, jauh daripada semangat di bulan ramadhan kemarin.
Tak terkecuali diriku, yang sejak kemarin sudah malas
beribadah. Lantunan ayat suci yang biasa kubaca di bulan ramadan, kini tak lagi
terdengar.
Dan aku telah lalai. Ya Allah, Tuhan yang paling tinggi derajatnya, aku mohon
ampun padamu.
Pikiranku terbayang pada firasat yang kurasakan di saat azan
magrib tadi. Even, sejak hari raya idul fitri, aku terlalu senang sampai tidak
lagi sholat.
Meskipun ada panggilan dari hati kecil untuk segera sholat, tapi aku
mengabaikannya dan lebih memilih untuk menonton Televisi.
Saat hendak tidur di malam hari, firasat itu seakan datang lagi. Sebelum tidur aku mendengarkan musik. Aku terbuai sampai terlelap.
Di batas ambang tidur dan sadar, samar2 kudengar suara kakakku yang sedang berbicara di ujung telfon. Suaranya cukup menganggu, dan disertai desahan. Meskipun begitu kupaksa untuk tetap tertidur, tanpa menegur suara kakak.
Sampai tiba-tiba, kejadiannya begitu cepat dan membangunkanku. Bumi ini tiba-tiba bergetar beberapa detik. Bumi yang kujejaki ini bergetar ke kanan kiri, menyisakan rasa takut dalam benakku.
Akankah akan muncul sebuah bencana yang tak terduga, keluhku.
“Ya Allah lindungilah kami semua”.
Saat kejadian itu, kakakku belum tertidur. Menyadari adanya getaran, kakakku langsung berteriak “gempa”. Akupun terkejut dan langsung melompat ke bawah tempat tidur.
Lalu aku berdiri di depan cermin, saat gempa sudah berhenti.
Pantulan diriku terlihat cantik saat itu. Subhanallah.. Pertanda apa ini ya
Allah..
Semoga tidak akan terjadi hal yang buruk.