Featured Post

Come and Go

March 15, 2023

Im Sad and Cry 'Mom -ALWAYS- yet

 "tidak ada ibu yang tega menyakiti anaknya" begitu kata orang-orang. tapi coba tanyakan itu pada ibuku.

T_T

aku baru saja akan tertidur, pikiran tenang membawa kedamaian di hatiku. diikuti oleh putri kecilku yang nyusup tidur juga di lenganku.

sampai tiba-tiba ibuku datang dengan suara bising. -selalu dan seperti itu-, datang berkunjung dengan kehebohan.

untungnya dia tidak membangunkan putriku yang sudah terlelap.

akupun dicerca dengan pertanyaan, "kenapa bilang ke bibik-bibik soal dukun?"

DAMN

-

Well, ini adalah cerita nyata soal hidupku.

cukup pahami, tak usah dihakimi.

Mungkin inilah makna mimpiku tadi malam. aku bermimpi di samping rumah bibik (adik mama nomor 4) ada sebuah gubuk tepas mau rubuh yang ditempati ibuku.

di dalam gubuk itu hanya ada satu buah televisi sebagai hiburan. tepasnya bagian kiri bahkan sudah mau lepas tertiup angin.

--

Entah dari mana semuanya bermula. tapi dari 'sepengetahuanku'. saat ini mama punya banyak sekali hutang, mencapai 100juta lebih.

hutang itu tersebar kemana-mana, mulai dari bank, rentenir, kerabat, bahkan saudara-saudara.

sebagai anak nomor dua, aku benar-benar tak tau apa-apa.

uangnya untuk apa ? kemana arahnya? pada siapa saja mama meminjam. demi Tuhan aku tak tau.


antara bulan juni sampai september 2022,aku dan suami sempat pindah tempat tinggal, jauh dari rumah mama.

itu juga yang membuatku tak tau apa-apa soal hutang-hutang itu.

entah bagaimana dengan anak mama yang lain.  yaitu kakak adikku, sepertinya mereka lebih tau -tapi aku tak pernah menanyakan lebih jauh.


ketika kepindahan kami dari kios, kios itu disewakan mama selama 2tahun, uangnya sekitar 11juta.

tapi aku tak menuntut apapun, dan hanya dikasih 100ribu untuk membayar uang sewa pick-up.

kupikir, kios itu kan hanya disewakan, pasti akan kembali menjadi milikku. 

karna sebagai anak, satu-satunya tempat yang 'katanya'akan diwariskan mama padaku adalah kios itu.

kebetulan kakak dan adikku sudah diberikan tanah, dilokasi yang lain -yang jauh lebih luas-.

well,  kios itu sempit berukuran 3,5x7meter. lokasinya yang pas dipinggir jalan, membuatnya strategis untuk jadi tempat usaha.

tapi belakangan akupun tau, kios itu dijadikan jaminan untuk hutang pada seorang rentenir.

jujurly, ini adalah kekecewaan pertamaku, aku marah dan entah bagaimana ceritanya. kios kecil itu jatuh ke tangan orang lain.

aku tak tau apapun dan mama tak sedikitpun memikirkan perasaanku.

bagaimana sayangnya aku pada kios sepetak itu, karna sejak gadis aku selalu berada di sana setiap hari untuk berjualan.

bahkan setelah menikah aku dan keluarga kecilku sempat tinggal dan beraktifitas disana beberapa tahun.


yasudahlah mungkin sudah jalannya,pikirku.

Rasa sedih, dan kecewa tak berhenti sampai disitu.
Akan ada banyak sekali postingan di masa depan tentang ini.

Tapi Cerita hari ini sampai disini saja.
Aku mau lanjut menenangkan Putriku.

story by me