Beberapa bulan yang lalu, aku pernah terbelit hutang. Hutang yang tidak terlalu banyak, tapi cukup menguras isi kepala dan perasaan.
Jujurly, berhutang itu gak dosa, terkadang ada kesulitan tertentu dan paksaan keadaan yang membuat kita memutuskan untuk berhutang.
Tapi berdasarkan pengalaman pribadiku. berawal dari satu hutang, bisa merembet kehutang-hutang yang lain.
Sedikit bercerita, waktu itu alasanku berhutang adalah untuk biaya pernikahan, sekitar 10juta. Tapi dalam tempo 2tahun hutang itu belum lunas.
Dan tertambah oleh hutang yang lain, saat aku melahirkan anak pertama dan butuh biaya banyak.
Suami yang saat itu belum ada kerjaan tetap akhirnya membuat hutang kami bertambah 7jutaan lagi.
Na'asnya hutang kami itu berbunga sekitar 25%, jadi upaya pelunasan semakin bertambah sulit.
Tapi syukur Alhamdulillahnya, hutang itu sekarang sudah lunas semua. Tak ada lagi hutang yang tersisa walau seribu rupiah.
Setelah hutang itu lunas akupun bernafas lega, "inilah yang membuat hidup tenang meski tak punya uang, yaitu tak punya hutang". Hohoho
Jadi berdasarkan pengalaman pribadi, Berikut aku akan bagikan kiat-kiat lunasin hutang yang efektif. kenapa aku bilang ini efektif, karna kiat inilah yang kujalani sampai hutangku lunas berdasarkan yang kualami dulu, dan bukan sekedar teori.
Langsung Kita mulai.
- Banyak ibadah dan Berdoa (hadapi para penagih hutang)
Allah tau, niat hambanya dan Allah pasti akan membantu hambanya yang sedang kesusahan. 'Asalkan mau berusaha, diiringi dengan Doa tentunya'.
Ketika para penagih hutang datang kerumah karna sudah jatuh tempo, biasanya aku akan ketakutan dan tutup pintu, apalagi belum ada uang untuk membayar.
Tapi ternyata itu bukan solusi, kita akan tetap didatangi keesokan hari, diteror dari telfon dan bahkan dipanggil sambil ditunggu, yang malah memancing reaksi tetangga yang kepo. kalau sudah begini yang malu kan diri sendiri, dan kita jadi tidak bisa beraktifitas keluar rumah.
Sampai untuk beli garam ke warung saja, saya takut kepergok penagih hutang.
Jadi solusinya, kalau ada yang datang nagih hutang ya kita harus hadapi. Meski Harus dan Mau Bertanggung jawab untuk hal yang kita putuskan sejak awal. Jangan mau tak mau dihadapi, Tapi memang wajib dihadapi.
Karna para penagih hutang juga manusia, dan mereka terkadang juga menagih hutang karna tuntutan pekerjaannya.
Maka, berdoalah pada Allah sebelum menghadapi manusia, karna hanya dengan bantuan Allah kita bisa meluluhkan hati manusia. Bicaralah dengan tutur kata yang baik jika memang belum ada uang untuk membayar, bukan karna tidak mau bayar tapi memang belum ada uang untuk membayar.
Jika kita yang tidak ada uang malah marah-marah, bukankah itu makin menambah masalah.
Jika para penagih hutang yang marah-marah dan mengatakan hal yang menakutkan, percayalah itu hanya spekulasi (permainan kata-kata) yang menjadi senjata mereka untuk menakut-nakuti para penghutang agar segera bayar.
Tapi tidak usah takut, ancaman manusia kalau masih dimulut anggap sebagai angin lalu saja. Kalau mereka sudah bertindak anarkis seperti merusak barang, atau merampas harta benda, itu juga ada hukumnya, bisa dipidana.
Intinya Jangan Takut, Hadapi saja dulu. Dan yakinkan mereka kalau kita pasti akan bayar dan tak ada niat buruk.
- Harus bertekad, Lunasin Hutang.
Apapun ceritanya, yang terpenting adalah Niat dan Tekad dalam diri sendiri. Untuk membayar hutang yang ada.
'Seperti yang kukatakan diawal, Niat untuk membayar harus ada, maka nanti solusi akan muncul'.
Karna Ingat-Hutang-Itu-Wajib-Dibayar. Bahkan dalam ajaran agama, jika seorang muslim Meninggal Dunia dan Meninggalkan Hutang, maka dia tidak akan masuk syurga, sebelum hutangnya terbayar semua. bahkan hutangnya harus dibayar dengan kebaikannya /pahala. (sebegitu besarnya hukum soal hutang-piutang, jika ditelaah melalui agama).
Lanjut sama ceritaku, saat hutang sudah menunggu, jatuh tempo untuk dibayar. Secara kebetulan aku dapat pekerjaan di salah satu Perusahaan Pariwisata (Wisata Mercy ThemePark, Medan). yang pada awalnya, kufikir tak akan bisa memperoleh kerjaan bagus di umur 28tahun dan punya 1 anak.
Ternyata Allah membuka kesempatan untukku. Bekerja di perusahaan bagus meskipun lulusan Sma. Tujuanku bekerja sejak awal kutekadkan untuk bayar hutang. dan Alhasil dalam waktu 2bulan, hutangku lunas semua.
"Alhamdulillah sangat membantu"
Gaji dari suamiku, kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Tapi sayangnya setelah 3 bulan bekerja, sesuatu terjadi dan aku tidak lagi diizinkan bekerja sama suami.
- Jual Aset yang ada
Adapun solusi berikutnya, adalah menjual aset seperti emas atau harta berharga yang dimiliki. Karna memiliki banyak aset juga tidak etis, jika hutang masih melilit pinggang.
Tidak usah sayang dengan harta yang dimiliki, karna itulah yang kulakukaan saat itu (Sebelum mendapat kerja), barang-barang yang kupunya yang bahkan dulunya kubeli dengan susah payah, kujual agar bisa membayar hutang.
meskipun perasaan sedih dan 'terpaksa' rela, Handphone hasil kerja kerasku sewaktu masih gadis juga kujual demi memperoleh uang.
Beberapa barang lainnya seperti, Komputer, kamera Slr, box musik, cincin emas, etalase toko sampai Televisi semuanya ludes terjual. Melalui kecanggihan marketplace, semua barang itu kujual online, dan para pembeli datang sendiri kerumah.
Waktu itu aku berfikir, untuk apa memiliki semua benda itu, jika hidup tak tenang, menahan malu dikejar penagih hutang. karna aku percaya, jika memang menjadi rezekiku, semua itu akan bisa terbeli kembali. asalkan tak ada lagi hutang yang harus dibayar.
Lagipula Roda kehidupan berputar, tidak selamanya kita dibawah, dan tidak selamanya orang berada di atas.
- Hidup Hemat
Solusi yang terakhir adalah hidup hemat.
Suamiku itu punya prinsip "Lebih baik tidak makan, daripada harus hidup berhutang".
Suamiku yang background keluarganya juga bukan dari orang berduit, memang diajarkan ibunya untuk 'jangan pernah berhutang'. Dan aku sendiri juga paling tidak suka punya hutang sejak masih gadis. *karna prinsip yang sama ini, kami berjodoh*
Even, kalau beli barang atau benda lebih baik aku beli yang bekas tapi dibayar cash, daripada harus beli baru tapi credit. Nggak tau kenapa, pikiranku gak tenang kalau punya sangkutan sesuatu yang harus dibayar, kesiapapun itu.
Karna hutang yang kami bayar untuk pernikahan juga adalah ide dari Ibuku. berhubung keuangan belum memadai. dan...." ini akan kuceritakan di judul blog yang lain...."
Kembali pada Poin hidup berhemat. 'Tahan selera, dan nafsu belanja'.
Itulah yang kulakukan saat proses mencicil hutang. Makan seadanya, yang murah meriah namun bergizi. Seperti Tempe, telur, tauge.
Kalau ingin makan sesuatu, biasanya aku akan tahan 1minggu sebelum membelinya. jika dalam 1minggu keinginan makan 'sesuatu' itu masih ada, berarti aku akan beli. tapi jika dalam 1minggu sudah gak kepengen lagi, Alhamdulillah berarti gk harus dibeli.
Biasanya sih, aku ingin makan sate madura bumbu kacang yang pedas itu. hehe
Karna kalau selera diturutin, gak ada habisnya jadi aku belajar untuk tahan selera sampai 1minggu. cara ini cukup aneh, tapi cukup efektif buatku.
Dan juga soal nafsu belanja, biasalah.. wanita ini memang paling senangnya belanja, beli ini itu.. Karna kalau sudah di pasar atau Swalayan, semua barang yang kita tidak punya jadi ingin dibeli. *betul apa betul bu ibu..*
Jadi untuk menekan ini, aku hapus semua aplikasi dan situs Belanja yang ada di handphone. Dan juga kubiasakan untuk belanja sehari-hari di warung kecil daripada supermarket yang besar. Karna warung kecil cenderung tidak lengkap, jadi kita akan membeli secukupnya saja.
Cara ini, cukup ampuh untuk menghindari membeli barang yang 'diinginkan'. karna yang utama dibeli adalah kebutuhan bukan keinginan.
Gimana?
Awalnya cukup menderita sih, gak bisa makan yang dimau, dan gak bisa beli yang di ingin. tapi karna tekad udah bulat, di hari ini saat tak ada lagi sepenserpun hutang. Akhirnya bisa juga kudapatkan sedikit demi sedikit 'selera' yang dulu selalu tertahan.
- Jangan Lagi berhutang (utamakan menabung)
Well, Sampailah pada kesimpulan "saat semua hutang sudah lunas, utamakan menabung. dan jangan pernah lagi berhutang"
Well, inilah poiin yang terpenting.
Saat semua poin di atas sudah anda jalani, (seperti yang saya jalani). dan semua hutang terbayar, ubahlah pola pikir dan prinsip hidup, untuk J a n g a n p e r n a h l a g i b e r h u t a n g.
Pengalaman yang kemarin sudah cukup membuat hidup menderita. T_T
Jika memiliki keinginan membeli sesuatu, ingatlah tak ada yang instan. Sebisa mungkin menabunglah untuk mendapatkan sesuatu.
Karna jika berhasil membeli sesuatu dari hasil jerih payah 'menabung' percayalah, barang yang kita miliki akan jauh lebih kita hargai.
Memperoleh barang yang diidamkan sejak lama akan membuat hati lebih bahagia, juga disertai rasa Syukur yang luar biasa, dibandingkan dengan barang yang didapat dengan cara berhutang. Memang di awal terasa mudah mendapatkannya, tapi pada akhirnya kita akan kesulitan sendiri.
Dan Juga kalau kita punya tabungan, hidup kita ada pegangan, karna tidak ada yang tau apa yang akan terjad di masa depan.
Kebutuhan mendadak itu selalu ada. right !
aku senang karna tak ada hutang. haha |
Sekian Informasi Yang bisa Kubagikan. Semoga Bermanfaat.
Semoga yang baca ini, Hutangnya segera Lunas Seperti Saya. Amin