Aku sumpek dan kehabisan semangat.
Hari ini, seharian bahkan tak mandi. Tak juga cuci baju dan menyapu rumah.
Suamiku, membuat semuanya makin sumpek dan meng-Gondokkan. Gara-gara Dompet yang penuh Dokumen hilang, kereta rusak, dan kerjaan di pabrik kian berat.
Tutur katanya tak lembut lagi, hanya merayu saat ada maunya. Kosakatanya juga luar biasa kotor. Saat ini, aku sudah mulai terbiasa. Tapi tetap saja masih terasa sakit saat mendengarnya, sering-sering begitu. Seolah dia sedang menerima akibat dari Dosanya sendiri, tapi itu juga melibatkan aku. Kesusahannya, adalah hal yang juga ‘harus’ membuatku susah. Dan kesialannya ‘harus’ kutanggung juga. Geram !
Sanking geramnya, tak sekali dua kali aku berdoa agar orang sepertinya mati saja lebih dulu. meskipun azal tak ada yang tau, doa istri yang teraniaya, apakah berlaku ? --
Sebelumnya, hidupku luar biasa nyaman dan bahagia. Meskipun sendiri, tapi aku punya impian dan kebahagiaan dari hal-hal remeh yang kulakukan di setiap aktifitas harianku. Sampai akhirnya, manusia sebijik itu muncul seperti benalu. Dia tumbuhan tak berguna yang menempel dan menumpang hidup pada inangnya. Tanpa nutrisi dan vitamin dari inangnya, maka parasit itu tak bisa bertahan hidup. Aku tau ! Manusia semacam itu takkan bisa berubah. Bisa ! tapi tak sepenuhnya. Hanya membuat hidupku makin susah dan berantakan. Aku muak. Titik.