Tapi bukan hanya sekali duakali kulihat di depan mataku sendiri Suami dan Ibuku bermesraan dengan intim.
Lebih dari itu, suamiku juga termasuk tipe laki-laki yang tidak bisa mengerem nafsu birahinya. Dia nyaris seperti seorang Hyperseks yang harus berhubungan seks setiap hari. Minimal sehari sekali.
Bahkan suamiku gak mau tau bagaimanapun kondisiku, entah ketika sedang datang bulan, sedang sakit, bahkan ketika aku sedang hamil. Selama itu bisa membuatnya menyalurkan nafsu seksnya, maka dia tidak peduli bagaimana kondisiku.
Bukan sekali duakali aku melayaninya di kasur dalam keadaan terpaksa.
Aku seperti diperkosa, tapi harus ridho karna yang memperkosa adalah suami sendiri. Yang jatuhnya malah aku melihatnya seperti laki-laki bajingan yang akan membuatku Trauma batin.
Lalu, kondisi ibuku yang juga tak kalah menambah suudzonku.
Ibuku berusia 55tahun, dan masih merasa dirinya terlihat muda dan cantik. Jujur saja, meskipun dia Ibu kandungku, tapi -tak bisa kupungkiri- kenyataannya, bahwa ibuku itu sangat genit dan centil pada lawan jenis. Dia suka tersenyum dan menggoda laki-laki yang dianggapnya tampan, atau berduit.
Untungnya saja, ibuku bukan wanita murahan yang mau disentuh sembarangan oleh laki-laki. Sikap centil dan menggodanya selama ini hanya sebatas kata-kata dan kedipan mata.
Ironisnya, Ibuku sudah lama pisah ranjang dengan bapak karna suatu alasan pribadi.
ya, singkatnya ibuku itu kurang belaian laki-laki, dimana kondisi bapakku juga sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan batin ibuku.
Tidak, ibu dan bapakku tidak bertengkar ataupun bercerai, hanya saja untuk urusan di ranjang, aku tau ibu dan bapakku sudah sangat jarang -nyaris tidak pernah lagi- melakukannya.
Dan setelah menjabarkan kisah di atas, ditambah kondisiku yang punya bayi usia 3bulan. Otomatis muncullah pemikiran itu.
Pemikiran biadap yang -selalu saja- menduga kalau suami dan ibuku itu punya hubungan "intim" di balik ketidaktahuanku.
Lanjut Cerita ☝
Secara Kebetulan, di rumah kami ada sebuah mobil sedan, yang hanya bisa dibawa oleh suamiku.
Dan ibuku yang juga seorang pekerja keras, kebetulan juga sering ada kepentingan -kesana kesini- selalu mengandalkan suamiku untuk mengantarkannya, alias jadi supir.
Jadi masih kebetulan, karna situasi ini Ibu dan Suamiku sering pergi kemana-mana berdua. Lebih sering mereka malah, daripada aku dan suamiku sendiri.
Setiap kali mereka pergi berdua, intuisiku bergidik merasa curiga sendiri.
Akankah terjadi sesuatu antara suami dan ibuku diluar sepengetahuanku ??
Aku tau ini pemikiran bodoh, dan lagi-lagi tidak mendasar, mana mungkin seorang laki-laki semuda suamiku mau berhubungan dengan ibuku yang -bisa dibilang- sudah nenek-nenek.
Tapi kembali pada Fakta di hari-hari sebelum hari ini, tidak sekali duakali kulihat di depan mataku sendiri suamiku melakukan hal tidak senonoh pada ibuku, seperti meraba payudaranya, mencium pahanya, bahkan memeluknya dengan nafsu. Dan kampretnya, ibuku malah senang diperlakukan seperti itu.
Mereka hanya menganggap itu suatu candaan, bahan luconan, dan gurau-gurau saja.
Tapi mereka tak tau, apa dampak yang akan muncul dikepalaku akibat candaan itu.
Sejak awal memang ibuku sangat suka pada laki-laki yang kini sudah jadi suamiku. karna itu kami bisa menikah tanpa banyak proses riwet, ana-anu-ina-ini...
Itu semua tak ayal karna kepiawaian suamiku ber'Akting selama masa kami pendekatan.
Semua aktingnya itu terbongkar tatkala kami telah menikah, Sungguh terlalu, Pandainya dirimu mengambil hati keluargaku dengan "akting" pura-pura baik dan rajin ibadahmu itu.
PeAcE✌
Pernah suatu hari, aku mendapati bayiku nangis kejer tanpa sebab. Kala itu aku dan bayiku hanya berdua dirumah. Dan -masih- kebetulan ibu dan suamiku sedang berduaan di tempat yang jauh dari kami.
Atas dasar pemikiran laknat, dan diiming-imingi bisikan setan, terhubunglah imajinasi dan Suudzonku pada perlakuan suamiku (yang gila seks) dengan ibuku (yang haus seks) sedang melakukan zina hal yang tak patut.
Subhanallah,.. Aku berdoa dan memohon pada Allah, Jika memang suudzonku ini benar maka tunjukkanlah padaku kebenarannya ya Allah, Tapi jika memang dugaanku ini salah, Luruskanlah semua masalah yang tidak pernah terjadi ya Allah. terangkanlah,,terangkanlah,,
Lalu, belum lagi tenang tangisan anakku muncullah suamiku dengan noda lipstik di bibirnya, saat kutanya itu apa dijawabnya "mama, cium-cium" (dengan ekspresi seolah dia korban dari ciuman mama). Subhanallah.. Semakinlah bertambah buruk sangkaku pada ibu dan suamiku.
Kupukul kepala suamiku sekuatku, menandakan aku sangat marah.. dan itu membuat kami bertengkar cukup sengit.
Tapi lalu, dengan akting kepiawaiannya bersilat lidah, sekali lagi suamiku mampu menjelaskan dan memutar balikkan keadaan, bahwa memang tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan ibuku. Dan ibuku juga menjelaskan itu cuma salah paham. Penjelasan mereka itu membuatku makin -k a c a u-..
Ya Tuhaanku Ya Allah.. Ubahlah keadaan kampret ini, Pikirku.
Apakah intuisiku sebagai istri -yang curiga jika ibu dan suamiku ada apa-apanya- hanyalah sebuah kecurigaan kotor semata.
Atau mungkin ini memang sesuai kenyataannya.
Oke, let's it.
Biarkan waktu yang akan menjawab itu semua.
Karna selagi aku masih setia, maka Allah akan menunjukkan padaku dengan sendirinya, ketidaksetiaan suami selama ini -jika ada-.
Dan well, kenapa aku menulis catatan ini. ??
Sungguh, kuberharap tidak ada yang membaca Catatan ini, karna di Ranah internet, blog ataupun tulisanku tak akan menarik minat bagi siapapun dibandingkan blog2 lain.
Aku menganggap blog ini adalah diary pribadiku (meski masih bisa dibaca orang lain) tapi ini kulakukan sebagai pengganti kertas dan pena, yang bisa saja rusak dan hilang sewaktu-waktu.
Dan jika tanpa sengaja -siapapun anda- membaca catatan ini dan muncul pernyataan di hati, kenapa seorang wanita muda, berbakat, cantik dan pintar sepertiku harus iri pada ibu sendiri, karna bisa saja kedekatan dan kemesraan antara suami dan ibuku hanya sebatas kedekatan antara ibu dan anak.
Oya, lupa kujelaskan bahwa suamiku adalah seorang Yatim Piatu, dimana dia sudah yatim sejak usia 1bulan, dan sudah piatu pada tahun 2015. Karna itulah suamiku sangat mudah dekat dengan ibu-ibu, karna sejak kecil hingga dewasa, dia hanya hidup berdua dengan seorang ibu.
Ditambah lagi suamiku adalah anak paling kecil, yang otomatis punya sifat bawaan Manjaa..
Ya, Luar Biasa Manjaa..
Karna itu suamiku suka bermain dan bercanda seperti bocah meskipun usianya sudah tua.
Saat pertama kali melihat kebaikan ibuku, suamiku terpana, dan nalurinya langsung ingin bermanja, seolah menemukan pengganti ibunya yang telah tiada.
Dan soal kenapa aku bisa cemburu pada ibu, itu karna aku punya kekurangan fisik, yang gak ada pada ibu. Sampai -dulu- aku sempat krisis kepercayaan diri.
Meskipun sudah tua, ada beberapa hal dalam tubuh ibuku yang nilainya lebih baik, daripada yang ada di tubuhku. Karna itu aku takut kalau suamiku tergoda.
Dan malam ini, aku tak bisa tidur, karna beberapa jam yang lalu, suamiku baru saja pergi bersama ibuku. lagi-dan lagi aku berburuk sangka secara otodidak.
Saat kugoda suamiku, diapun mengaku kalau hari ini "spermanya" sudah dibuang.
WhatDaFUk, itu artinya beberapa jam yang lalu -pada hari ini- suamiku sudah berEjakulasi.
Apakah itu dengan seseorang >?
Ataukah sendirian di kamar mandi seperti pengakuannya ?
Entahlah, jawabannya hanya suami dan Ibu Tuhan yang tau.
☺
Emmm.. Ngomong-omong.
Ada satu pengakuan nih, aku tulis di sini, agar tersimpan di memori dengan baik.
Ketika suatu hari kami bertengkar gara-gara "ibu" suamiku pernah bersumpah -untuk mengembalikan kepercayaanku-.
Jika memang dirinya pernah atau ada melakukan hal-hal tak senonoh pada ibu di belakangku, maka dirinya akan celaka. Yang celaka hanya dirinya sendiri, katanya tidak akan merembet ke orang lain.
yahh, apakah itu benar, apakah itu benar pemirsa.
Kita tunggu saja survey membuktikan.
Jika dia memang berkata jujur dan hanya menganggap ibu sebagai tempat bermanjanya sebagai orang tua, semoga saja suamiku tidak akan pernah celaka selama hidupnya, dan malah akan tambah ganteng.
Amin